Mohammad Rokib
Universitas Muhammadiyah Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BOOK REVIEW. TA’WIL PROBLEMATICS AS EASTERN HERMENEUTICS IN LITERARY APPROACH Mohammad Rokib
Humaniora Vol 27, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.787 KB) | DOI: 10.22146/jh.22444

Abstract

In the development of humanities in Indonesia, particularly literature, hermeneutics can be regarded as a relatively new approach. There are still a few literary studies involving solely this approach. Similarly, it has been difficult to find Indonesian written works, particularly books, that specifically discuss hermeneutics except those that are translation works. A book entitled Hermeneutika Sastra Barat dan Timur written by Abdul Hadi W.M. is one of the efforts to fill the gap in hermeneutic discourse in the approach of literary study in Indonesia.
GERAK KOMUNITAS FIKSIMINI DI RUANG SIBER Mohammad Rokib
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 1, No 2 (2012): Jurnal Jentera
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6164.866 KB) | DOI: 10.26499/jentera.v1i2.278

Abstract

Perkembangan teknologi infomasi yang sangat pesat di Indonesia telah mencip-takan ruang baru dunia sastra. Ragam karya sastra meruah dan menjelma dalam bentuk baru dunia siber yang menonjolkan indra visual. Selera sastra pada gilirannya membentuk citranya sendiri dengan desain semacam genre baru yang berusaha bergerak melampaui ruang sebagaimana gerakan komunitas “fiksimini”. Kelompok itu mampu memopulerkan mini karya sastra yang dianggap ringkas tanpa menegasikan esensi karya sastra. Komunitas Fiksimini mampu menciptakan sensibilitas baru yang membuat masyarakat berselera terhadap karya sastra? Melalui paradigma pascastrukturalis mode of information (Mark Poster), tulisan ini berusaha menyajikan deskripsi konteks kecenderungan sastra baru sebagaimana kehadiran komunitas fiksimini. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif dalam usaha memahami gerak komunitas fiksimini di ruang jejaring sosial dan situs web. Apabila dalam masyarakat modern (strukturalis) yang dominan adalah media tulisan fisik dan percetakan yang bersifat mekanik, konteks masyarakat mutakhir (pascastrukturalis) cenderung termediasi oleh media audiovisual yang bersifat elektronik. Kemunculan komunitas itu merupakan aktualisasi kebudayaan mutakhir yang menciptakan sensibilitas baru serta membentuk citra indrawi yang bermacam-macam dengan mudah melalui media elektronik.Kata kunci: ruang siber, komunitas fiksimini, sensibilitas baru