Widagdo Sri Nugroho
Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROFIL PLASMID Escherichia coli RESISTEN TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA YANG DIISOLASI DARI PETERNAKAN AYAM KOMERSIAL Michael Haryadi Wibowo; Widagdo Sri Nugroho; Widya Asmara
Jurnal Sain Veteriner Vol 29, No 1 (2011): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5451.848 KB) | DOI: 10.22146/jsv.290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil plasmid E.coli yang resisten terhadap ampisilin, streptomisin dan enrofloksasin. Delapan isolat E.coli yang telah diidentifikasi dan diuji sensitivitasnya terhadapketiga antibiotik tersebut, selanjutnya diisolasi plasmidnyas. Isolat E. coli dipupuk pada kaldu laktosa diinkubasi dalam shaker incubator pada suhu 370 C semalam. Sel dipanen dengan sentrifugasi 12.000 rpm, selama 5 menit sebanyak dua kali. Isolasi plasmid dilakukan dengan metode lisis alkali menggunakan larutan lisis I, II, dan III. Presipitasi plasmid dilakukan dengan 3 M Na asetat dan ethanol absolut. Profil plasmid dibaca pada agarosa 1%, setelah dilakukan elektroforesis menggunakan marker plasmid. Hasil penelitian menunjukkan profil plasmidDNA E. coli tersebut teramati sebagai pita-pita DNA yang berpendar oleh pendedahan sinar ultraviolet. Plasmid yang terisolasi mempunyai ukuran yang sangat besar atau mega plasmid yaitu terletak pada 4268 bp, 4873 bp, 5148 bp dan terletak diantara 5148 bp dan 21.226 bp. Masing-masing isolat E. coli memiliki jumlah plasmid yang bervariasi antar 1 sampai 3 plasmid DNA.Kata kunci: Escherichia coli, resistensi, profil plasmid
Survei Ancylostomiasis pada Anjing di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Gustaf Eifel Silalahi; Ida Tjahajati; Widagdo Sri Nugroho
Acta VETERINARIA Indonesiana 2022: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi...49-53

Abstract

Selama masa pandemi Covid-19, mayoritas masyarakat Indonesia menghabiskan hampir seluruh waktunya di rumah. Waktu interaksi antara pemilik dan hewan peliharaan di rumah semakin banyak dihabiskan bersama. Namun, di satu sisi terdapat risiko penularan penyakit dari hewan peliharaan seperti anjing ke manusia. Penyakit yang sering dilaporkan pada anjing adalah ancylostomiasis. Ancylostoma spp. umumnya dikenal sebagai "cacing tambang" dari golongan nematoda. Gejala klinis penyakit ancylostomiasis tidak spesifik karena agen infeksi memiliki siklus hidup dan periode infeksi. Hal ini menjadi perhatian karena tidak adanya gejala yang spesifik sehingga ada potensi infeksi yang tidak terdeteksi pada hewan peliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi penyakit ancylostomiasis pada anjing yang dipelihara oleh masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survei dengan melibatkan sampel anjing sebanyak 203 ekor anjing. Spesimen yang dikoleksi berupa feses dari anjing jantan dan betina berbagai umur di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemeriksaan sampel feses dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif (metode natif) untuk mengidentifikasi telur dari cacing. Total kasus helminthiasis yang teridentifikasi dari pemeriksaan sampel feses berjumlah 19 dari total 203 anjing. Prevalensi telur Ancylostoma spp. adalah 6,89% (14 dari total 203 anjing). Telur cacing yang teridentifikasi menginfeksi adalah telur cacing spesies Ancylostoma spp. (6,89%) Toxocara spp. (1,97%) dan Dipylidium spp. (0,98%). Proporsi penyakit ancylostomiasis di Daerah Istimewa Yogyakarta pada survei penelitian ini ditemukan 6,89%.