Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KERABANG (CANGKANG TELUR) DALAM PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK (SAMPAH RUMAH TANGGA) isniati, Isniati
Sainstek Vol 12, No 1 (2009): Vol. XII No. 1, September 2009
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.371 KB)

Abstract

The increasing of resident growth has contributed to the increasing of yielded garbage volume. The increasing of garbage volume has various problems concerned to the esthetics and health of contamination due to environment. To avoid the mentioned garbage, it is required to be managed better so that become a benefit to environmental human being. The composting process can be quickened by addition of eggshell. This research aims to know the rate of NPK compost with addition of eggshell and without addition of eggshell. This research was designed by pre test - post test to organic garbage like rest of vegetable, rest of foliage, and remains of fruits, ox dirt and eggshell. Data analyzed descriptively by comparing rate of NPK result of pengomposan with rate of NPK optimal compost. The result described the quality of compost with addition of eggshell got by percentage of Nitrogen rate 0, 6755, Phosphorus 49, 553%, and Calcium 0,767%. Percentage of compost with addition of ox dirt of N = 0, 7835 %, p = 0, 48706 %, K = 0, 88 % compost with addition of eggshell and ox dirt of N 0, 904%, P = 51, 682 %, K = 0, 941 result of analysis indicate that compost with addition of eggshell and higher ox dirt of percentage of rate of NPK its compared to addition of ox dirt and of eggshell. Organic garbage (rest of vegetable, rest of foliage, and remains of fruits) more efficient and be a benefit to human being and environment hence the organic garbage can be exploited standard upon which in making of compost. To quicken process of compost and improve the quality of compost can be used by eggshell. Keywords:      composting process, organic garbage
MUTU PELAYANAN MEDIK PADA PESERTA ASKES Isniati Isniati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2, No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i1.25

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan suatuproduk yang memberikan jasa kepada pasien, jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dengan demikian jasa hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki. Mutu sesuatu yang dimiliki barang atau jasa yang mempunyai standar yang berhubungan dengan manusia, proses dan lingkungan yang bertujuan memenuhi keinginan atau harapan. Banyaknya aspek yang berkaitan dengan mutu sehingga penilaian mutu sangat subjektif yang tergantung dari persepsi seseorang.
KESEHATAN MODERN DENGAN NUANSA BUDAYA Isniati Isniati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i1.106

Abstract

Dalam skala global, selania seperempat abad ke belakang, mulai tumbuh perhatian serius dari masyarakat iliniah terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan masalah lingkungan, seperti banker yang disebabkan racun tertentu (toxin related cancers ), kelainan reproduksi atau gangguan pernapasan dan paru-paru akibat polusi udara. Secara jnstitusional InternationalHumanDimensions Programme on GlobalEnvironmental Change (IHDP) membangun kerjasama riset dengan Earth System Science Partnership dalam menyongsong tantangan permasalahan kesehatan dan dampak dari perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial dan budaya terjadi seiring dengan tekanan besar yang dilakukan manusia terhadap sistem alam sekitar, menghadirkan berbagai macam risiko kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Tujuan penerapan pelayanan kesehatan modern dan profesional adalah dengan memperhatikan nilai-nilai budaya setempat dan mengadopsi nilai-nilai budaya tersebut dalam upaya beradaptasi dengan budaya masyarakat dalam mencapaitujuan pelayanan kesehatan modem.
STUDI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LARANGAN MEROKOK DI UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2012 Elsa Maharrani; Isniati Isniati; Adila Kasni Astiena
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v9i1.212

Abstract

Rokok merupakan permasalahan besar pada sepuluh tahun belakangan ini. Terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya, dimana 70% dari jumlahnya terjadi di negara berkembang (TCSC-IAKMI 2008). Universitas Andalas telah menetapkan kebijakan larangan merokok di lingkungan kampus pada tahun 2011, kebijakan ini merupakan langkah untuk melindungi  perokok pasif dari paparan asap rokok orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai implementasi kebijakan larangan mero­kok di Universitas Andalas tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 17 orang.  Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan observasi, dan kemudian diolah dengan triangulasi data, sumber dan metode. Hasil penelitian menujukan bahwa dari sisi input yaitu tenaga, sarana dan dana belum memadai, sedangkan dari segi proses, implementasi kebijakan larangan merokok belum optimal dilakukan, karena masih terdapat permasalahan yang disebabkan oleh tidak adanya pengawasan dan kejelasan tanggungjawab untuk mengawasi kebijakan ini. Disarankan agar selanjutnya Universitas Andalas menyediakan alokasi dana dan memperjelas alur tanggungjawab pada implementasi kebijakan larangan merokok, serta menetapkan sanksi bagi yang melanggar larangan merokok.
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup dengan Penerapan Pola Hidup Sehat pada Penderita Diabetes Mellitus dan Hipertensi dalam Klub Prolanis Azrimaidaliza Azrimaidaliza; Isniati Isniati; Rozaliny Asri; Annisa Annisa; Aisyah Mardina; Refni Sarita
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.303 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.1.48-56.2018

Abstract

ABSTRAK: Penyakit tidak menular seperti DM, jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya disebabkan karena pola hidup tidak sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM dan hipertensi salah satunya adalah kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan anggota klub Prolanis, yaitu suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integritas yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas, dan BPJS Kesehatan sehingga diharapkan anggota klub dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari berikut dapat berdampak baik pada kondisi kesehatan mereka. Sasaran pengabdian adalah anggota klub prolanis di Puskesmas Lubuk Buaya dan Ambacang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berupa kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan 4 (empat) tahapan yaitu kegiatan Pre-test, kegiatan Penyampaian materi tentang status gizi yang baik dan pola hidup sehat disertai dengan pemberian leafleat, kegiatan Post-test, dan pengukuran tekanan darah dan gula darah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan anggota klub tentang pola hidup sehat dengan melakukan kegiatan Pre-test dan Post-test. Tingkat pengetahuan anggota dengan kategori baik saat Pre-test adalah sebanyak 53,8%, sedangkan pada saat Post-test meningkat menjadi 59,6%. Kegiatan berjalan dengan lancar dan sasaran telah memahami konsep pola hidup sehat. Untuk kedepannya diharapkan kegiatan ini rutin dilaksanakan dan anggota prolanis yang ikut berpartisipasi jumlahnya lebih banyak dan lebih tenang sehingga pengabdi dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kebiasaan pola hidup pada anggota klub prolanis.Kata Kunci: Prolanis, Tingkat Pengetahuan, Pola Hidup Sehat Efforts to Improve the Quality of Life with the Implementation of the Healthy Living Patterns in People with Diabetes Mellitus and Hypertension in Prolanis ClubABSTRACT: The disease is not contagious like DM, heart, high blood pressure, cancer, stress and diseases are not contagious to other due to unhealthy life pattern. Efforts that can be done to improve the quality of life of sufferers of DM and hypertension one is information communication and education activities on a regular basis to improve the knowledge of members of the Club Prolanis, i.e., a system of health services and proactive approach undertaken in the integrity involving the participants, first-level health facilities such as Clinics, and Wellness BPJS so expect members of the Club can apply healthy living patterns in everyday life These can have an impact both on the condition of their health. The targets of the devotion is a member of the Club prolanis at the Clinics Down crocodiles and Ambacang. This devotion activities carried out in the form of Educational information and communication activities (IEC) with four (4) phases i.e. pre-release test activities, activities of the delivery of the material about the status of good nutrition and healthy living patterns accompanied by awarding leafleat, activity Post-test, and measurements of blood pressure and blood sugar. Results of activity indicates that an increase in knowledge Club members about the pattern of healthy living by performing activities of pre-and Post test-test. Level of knowledge of members by category whether Pre-test is as much a 53.8%, whereas at the time of the Post-test increased to 59.6%. Activities running smoothly and target have understood the concept of healthy life patterns. For the future it is expected these activities regularly carried out and member of prolanis who participated in number more and more quiet so servants could contribute more in an effort to increase and improve habits the pattern of life on prolanis Club members.Key words: Prolanis, Level of Knowledge, The Pattern of Healthy Living
Analysis of Patient Safety Culture at Semen Padang Hospital Indonesia Yona Ladyventini; Isniati; Wihardi Triman
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 7 No. 7 (2023): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v7i7.841

Abstract

Background: Hospitals have a role and function to provide integrated health services for patients as consumers of health services. When providing services to patients, hospitals must pay attention to quality and safety. This study aimed to find out the patient safety culture that has been built at Semen Padang Hospital in 2022. Methods: This study uses an approach mixed methods research with a design sequential explanatory, namely research that uses a combination of quantitative and qualitative methods simultaneously (quantitative-qualitative). The subjects of this study were employees of Semen Padang Hospital, with as many as 81 respondents for quantitative data and 11 respondents for qualitative data. Measurement of patient safety culture using the MaPSaF instrument (Manchester patient safety framework) in the form of filling out the MaPSCAT questionnaire (Manchester patient safety culture assessment tool). This questionnaire consists of 10 dimensions with a total of 24 questions and is equipped with in-depth interview data. Results: Data collection was carried out using the MaPSCAT instrument on 10 dimensions of patient safety culture, 6 dominant dimensions were at the proactive level, namely the dimension of overall commitment to continuous improvement (1st dimension), the dimension of system error and individual responsibility (3rd dimension), the dimension of incident evaluation and best practices (5th dimension), effective learning and change (6th dimension), communication about patient safety issues (7th dimension) and staff education and training dimension (9th dimension). Conclusion: The safety culture at Semen Padang Hospital is generally at a proactive level. This indicates that the hospital places priority on improving patient safety and is carried out on an ongoing basis. A system that is integrated and comprehensive has a wide scale, involved stakeholders, and an evidence-based approach.
Analysis of Patient Safety Culture at Semen Padang Hospital Indonesia Yona Ladyventini; Isniati; Wihardi Triman
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 7 No. 7 (2023): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/bsm.v7i7.841

Abstract

Background: Hospitals have a role and function to provide integrated health services for patients as consumers of health services. When providing services to patients, hospitals must pay attention to quality and safety. This study aimed to find out the patient safety culture that has been built at Semen Padang Hospital in 2022. Methods: This study uses an approach mixed methods research with a design sequential explanatory, namely research that uses a combination of quantitative and qualitative methods simultaneously (quantitative-qualitative). The subjects of this study were employees of Semen Padang Hospital, with as many as 81 respondents for quantitative data and 11 respondents for qualitative data. Measurement of patient safety culture using the MaPSaF instrument (Manchester patient safety framework) in the form of filling out the MaPSCAT questionnaire (Manchester patient safety culture assessment tool). This questionnaire consists of 10 dimensions with a total of 24 questions and is equipped with in-depth interview data. Results: Data collection was carried out using the MaPSCAT instrument on 10 dimensions of patient safety culture, 6 dominant dimensions were at the proactive level, namely the dimension of overall commitment to continuous improvement (1st dimension), the dimension of system error and individual responsibility (3rd dimension), the dimension of incident evaluation and best practices (5th dimension), effective learning and change (6th dimension), communication about patient safety issues (7th dimension) and staff education and training dimension (9th dimension). Conclusion: The safety culture at Semen Padang Hospital is generally at a proactive level. This indicates that the hospital places priority on improving patient safety and is carried out on an ongoing basis. A system that is integrated and comprehensive has a wide scale, involved stakeholders, and an evidence-based approach.
MUTU PELAYANAN MEDIK PADA PESERTA ASKES Isniati Isniati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 2 No 1 (2007): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v2i1.25

Abstract

Pelayanan kesehatan merupakan suatuproduk yang memberikan jasa kepada pasien, jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dengan demikian jasa hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki. Mutu sesuatu yang dimiliki barang atau jasa yang mempunyai standar yang berhubungan dengan manusia, proses dan lingkungan yang bertujuan memenuhi keinginan atau harapan. Banyaknya aspek yang berkaitan dengan mutu sehingga penilaian mutu sangat subjektif yang tergantung dari persepsi seseorang.
KESEHATAN MODERN DENGAN NUANSA BUDAYA Isniati Isniati
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 7 No 1 (2012): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v7i1.106

Abstract

Dalam skala global, selania seperempat abad ke belakang, mulai tumbuh perhatian serius dari masyarakat iliniah terhadap penyakit-penyakit yang terkait dengan masalah lingkungan, seperti banker yang disebabkan racun tertentu (toxin related cancers ), kelainan reproduksi atau gangguan pernapasan dan paru-paru akibat polusi udara. Secara jnstitusional InternationalHumanDimensions Programme on GlobalEnvironmental Change (IHDP) membangun kerjasama riset dengan Earth System Science Partnership dalam menyongsong tantangan permasalahan kesehatan dan dampak dari perubahan sosial dan budaya. Perubahan sosial dan budaya terjadi seiring dengan tekanan besar yang dilakukan manusia terhadap sistem alam sekitar, menghadirkan berbagai macam risiko kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Tujuan penerapan pelayanan kesehatan modern dan profesional adalah dengan memperhatikan nilai-nilai budaya setempat dan mengadopsi nilai-nilai budaya tersebut dalam upaya beradaptasi dengan budaya masyarakat dalam mencapaitujuan pelayanan kesehatan modem.
STUDI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LARANGAN MEROKOK DI UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2012 Elsa Maharrani; Isniati Isniati; Adila Kasni Astiena
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 9 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v9i1.212

Abstract

Rokok merupakan permasalahan besar pada sepuluh tahun belakangan ini. Terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya, dimana 70% dari jumlahnya terjadi di negara berkembang (TCSC-IAKMI 2008). Universitas Andalas telah menetapkan kebijakan larangan merokok di lingkungan kampus pada tahun 2011, kebijakan ini merupakan langkah untuk melindungi  perokok pasif dari paparan asap rokok orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai implementasi kebijakan larangan mero­kok di Universitas Andalas tahun 2012. Desain penelitian ini adalah kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah informan 17 orang.  Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) dan observasi, dan kemudian diolah dengan triangulasi data, sumber dan metode. Hasil penelitian menujukan bahwa dari sisi input yaitu tenaga, sarana dan dana belum memadai, sedangkan dari segi proses, implementasi kebijakan larangan merokok belum optimal dilakukan, karena masih terdapat permasalahan yang disebabkan oleh tidak adanya pengawasan dan kejelasan tanggungjawab untuk mengawasi kebijakan ini. Disarankan agar selanjutnya Universitas Andalas menyediakan alokasi dana dan memperjelas alur tanggungjawab pada implementasi kebijakan larangan merokok, serta menetapkan sanksi bagi yang melanggar larangan merokok.