Muhammad Zulfahmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MARINASI EKSTRAK KULIT NENAS (Ananas Comocus L. Merr) PADA DAGING ITIK TEGAL BETINA AFKIR TERHADAP KUALITAS KEEMPUKAN DAN ORGANOLEPTIK Muhammad Zulfahmi; Yoyok Budi Pramono; Antonius Hintono
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 4, No 2 (2013): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.4.2.2013.%p

Abstract

This research aims to study the effect of pineapple peel extract marinate in Tegal’s duck meat second grade forward of tenderness and organoleptic properties. Design research used a completely randomized consisting of 4 treatments and 5 replications. Treatment is meat marinated in pineapple peel extract for 60 min with various concentrations are: 0% (distilled water), 5%, 10%, and 15%. The results showed marinated pineapple peel extract significantly affect for tenderness and organoleptic properties include color and flavor indicated on the p value <0.05, while the organoleptic properties of the texture are not significant, although the results showed the meat tends to be soft.
Sejarah Alat Musik Bansi dalam Minangkabau sebagai Media Guna-Guna Varhan Hafiwendri; Muhammad Zulfahmi
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): Februari
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i3.3810

Abstract

Bansi termasuk dalam salah satu alat musik tradisional dari Minangkabau yang tidak hanya berperan sebagai instrumen seni tetapi juga mempunyai sisi magis yang tidak umum dibahas dalam literatur umum. Artikel ini akan menelusuri sejarah bansi, terutama kaitannya sebagai media untuk guna-guna atau ritual spiritual pada zaman dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bansi memiliki peran simbolis yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai alat komunikasi dengan dunia gaib. Pembahasan mengungkapkan bahwa penggunaan bansi dalam konteks spiritual sering kali terkait dengan nilai-nilai adat dan kepercayaan lokal, seperti pemanggilan roh atau penyembuhan tradisional. Penemuan ini memperlihatkan bagaimana alat musik tradisional seperti bansi bukan sekadar alat seni, tetapi juga medium yang mencerminkan dinamika budaya dan spiritual masyarakat Minangkabau.