Sulistyowati -
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI NELAYAN TERHADAP JARING ARA DI KABUPATEN BATANG Sulistyowati -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.729 KB)

Abstract

Sumberdaya udang merupakan sumberdaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis dan harga jual yang tinggi. Hal ini berakibat pemanfaatan sumberdaya udang semakin tinggi ditandai banyaknya upaya penangkapan. Tanpa adanya pengendalian dan pengelolaan yang baik berakibat pada penurunan stok sumberdaya udang. Jaring arad merupakan modifikasi alattangkap pukat kantong jenis beach seine yang dibuat sedemikian rupa menyerupai trawl. Jaringarad banyak digunakan oleh nelayan di perairan pantai Kabupaten Batang sebab jaring aradringan, mudah dalam pengoperasiannya dan biaya operasionalnya relatif murah. Penelitiandilaksanakan pada bulan Maret 2014 di perairan pantai kabupaten Batang (TPI Roban, TPICelong dan TPI Siklayu). Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi nelayan tentangpenggunaan jaring arad pada  pemanfaatan sumberdaya udang. Analisis data yang digunakanadalah analisis non-parametrik menggunakan skala nilai (rating scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa animo nelayan sangat tinggi menggunakan jaring arad, berdasarkan hasil evaluasi tentang persepsi nelayan terhadap penggunaan jaring arad, 58,33% nelayan paham terhadap penggunaan jaring arad, manfaatnya, dampak yang ditimbulkan dan aturan yang berlaku.  Kata kunci : persepsi, nelayan jaring arad, perairan pantai kabupaten Batang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah DKI Jakarta Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Fungsi Trotoar di Tanah Abang Achmad Fachri Fadlullah Salis; Sulistyowati -; Priyatno Harsasto
Journal of Politic and Government Studies Vol 7, No 1 (2018): Periode Wisuda Januari 2018
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.947 KB)

Abstract

Abstract. In Jakarta, the sidewalks still have various problems to be solved, such as the number of street vendors who open stalls on the sidewalks causing pedestrian space, sidewalks, sidewalks used for illegal parking facilities covering sidewalks, narrow sidewalks, to sidewalks used bikers to break through congestion. Density of existing activities in Tanah Abang cause it does not escape the various forms of misuse of sidewalk function. Therefore, the Government of DKI Jakarta has an obligation to restore the function of the sidewalk by sticking to UU no. 22 Tahun 2009 about Traffic and Road Transportation, Perda no. 5 Tahun 2014 about Transportation, and Perda no. 8 Tahun 2007 about Public Order which in these three regulations contains the functions of the sidewalks and prohibitions to misuse its functions This research aims to determine what factors affect the Government of DKI Jakarta in overcoming misuse of sidewalk function in Tanah Abang and the obstacles that exist at the time of policy implementation. The method used in this study is qualitative, by doing data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data analysis performed with data reduction phase, data presentation, conclusion and verification. The research object is the staff of Transportation Department of DKI Jakarta Province, Central Jakarta Satpol PP, and Tanah Abang Sub-district. The result of the research shows that there are several factors influencing the Government of DKI Jakarta to overcome the misuse of sidewalk function in Tanah Abang namely social condition, organizational relationship, resources, and implementor institution. The obstacles that exist in the implementation of the policy are divided into two internal and external. Internal barriers include low social conditions and low public awareness. External barriers include weak regulation, inadequate market facilities, insufficient human resources, and limited budgets. Keyword: Policy Implementation, Sidewalk, Tanah Abang