Sri Adi Nurhayati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ACHIEVEMENT MOTIVATION COUNSELING TO INCREASE THE PERFORMANCE OF DIFABEL SLAWI MANDIRI MEMBERSHIP Sri Adi Nurhayati; Sesya Dias Mumpuni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: PROCEEDING 1ST INSELIDEA INTERNATIONAL SEMINAR ON EDUCATION AND DEVELOPMENT OF ASIA (INseIDEA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.087 KB)

Abstract

Education in Indonesia has a very wide scope. Apart from teaching and learning in the classroom, guidance and counseling is one component of education. The scope of cross-cultural counseling is wide-ranging, such as across cultures of the elderly, with disabilities, men, women, bourgeois, spiritual, and multiethnic. But this time more understanding of cross-cultural in the disable. This is because difable has a very extraordinary advantages compared with others. Limitations are not a barrier to continuing to struggle through life. This self-condition isfound in case studies on disabling performance in the Difabel Slawi Mandiri (DSM) organization in the Tegal. This indicates the acceptance needed by the disabled to be able to re-interact and continue his life especially to start a job.  Counseling is needed to be able to help the disabled in determining the goals of self. Respondents from qualitative research of special case study took one counselee. The data comes from a snowball samplinginterview that informs a particular respondent who has a case in performance. Performance indicators, among others, appear (1) task behaviors , (2) task performance , (3) productivity and (4) quality on the self of the counselee . From these indicators states the observation and interview results are low. Counseling was conducted for six times. Counseling meetings are: (1) attending, (2) agreeing on counseling purposes, (3) treatment agreement, (4) treatment application, (5) counsel evaluation and (6) termination. Counseling series isdone by the counselee well. Effects that the counselee feels can help in relationships with colleagues and within himself. Without a strong determination the counselee does not succeed in counseling. Achievements are no less successful than those who work hard for the present and future life.  Keywords: counseling, counseling process, education, case study, qualitative
Adversity Quotient dan Single Parent (Studi Kasus di Kelurahan Tegal Timur Tahun 2016) Sri Adi Nurhayati
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 10 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dahulu keluarga inti merupakan struktur organisasi terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Sudah ada pergeseran dalam struktur keluarga yaitu ada keluarga yang hanya terdiri dari orang tua tunggal dan anak (ibu dan anak atau ayah dan anak). Seorang single parent perlu kemampuan menyelesaikan tantangan tersebut. Seorang single parent perlu mempunyai kecerdasan dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi. Menurut Stoltz (2000), kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami disebut Adversity Quotient. Masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana single parent kalurahan Tegal Timur menyesuaikan diri dengan status barunya? Bagaimana meningkatkan Adversity Quotient (AQ) single parent di kalurahan Tegal Timur ? Tujuan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu single parent di kalurahan Tegal Timur untuk menyesuaikan diri dengan status barunya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu single parent di kalurahan Tegal Timur untuk meningkatkan Adversit Quotient yang dimiliki. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif single parent. Metode penelitian : Pada studi kasus ini, peneliti memberikan skala sikap kepada subjek yang merupakan sampel dari single parent di kalurahan Tegal Timur. Skala sikap yang digunakan menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi. Selain skala sikap peneliti juga menggunakan metode penelitian Field Research. Analisa data kualitatif menggunakan analisa Deskriptif kualitatif Dari total responden penelitian ini yang merupakan single parents, hanya 10% yang mempunyai type climber. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Antara lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa responden mempunyai tanggung jawab ganda, yaitu sebagai ibu dan bapak bagi anak-anaknya. Yang bertugas mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya sekaligus mengayomi anak-anak tersebut. Bukan hal yg mudah untuk menumbuhkan kesadaran tersebut dalam diri 90% responden yang lain. Maka tindak lanjut dari penelitian ini adalah mengadakan konseling dan pembimbingan kepada 90% responden tersebut untuk mulai move on, dan bangkit. Berjuang untuk diri sendiri dan anak-anaknya, tidak terlalu lama terpuruk dan menyesali keadaan. Menemukan potensi positif dalam diri responden untuk kembali menemukan jatidiri.