Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH NILAI TEGANGAN MASUKAN TERHADAP REGULASI TEGANGAN PADA IC L7805 SEBAGAI POSITIVE VOLTAGE REGULATOR Nurul Ulfa; Julaipah Julaipah; Aufani Ferinda Anggoro
MEDIA ELEKTRIKA Vol 11, No 1 (2018): MEDIA ELEKTRIKA
Publisher : PSTE UNIMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.904 KB) | DOI: 10.26714/me.11.1.2018.%p

Abstract

Keberadaan perangkat elektronik tidak dapat dilepaskan dari sistem catu daya. Salah satu bagian dari sistem tersebut adalah regulator tegangan  yang berfungsi menghasilkan tegangan keluaran DC stabil pada nilai tertentu. Untuk tegangan keluaran positif 5 Volt, jenis regulator yangumum digunakan adalah IC L7805. Meski lembar data mencantumkan tegangan masukan maksimal untuk IC tersebut, nilai masukan minimum untuk menghasilkan keluaran 5 Volt stabil tidak diketahui secara pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa nilai tegangan masukan minimum tersebut dan pengaruhnya terhadap regulasi tegangan. Percobaan pengukuran menggunakan sebuah rangkaian yang terdiri dari IC L7805, 2 buah kapasitor (0,33 µF dan 0,1µF), programmable DC power supply dan sebuah multimeter digital. Percobaan diulang tiga kali untuk kondisi tanpa beban (no load) dan berbeban (full load) sebesar 2KΩ, 4KΩ, 6KΩ, 8KΩ dan 10KΩ. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa tegangan masukan minimum untuk semua kondisi tersebut adalah 6,6 Volt. Jika tegangan masukan semakin turun dari nilai minimum, maka semakin besar nilai persentase regulasi dan ini menunjukkan kinerja regulator yang semakin buruk. Dalam perancangan rangkaian catudaya, untuk memastikan bahwa tegangan keluaran positif stabil pada 5 Volt, disarankan menggunakan tegangan masukan ke regulatorsekurang-kurangnya ±7 Volt.Keywords:tegangan masukan, regulasi, L7805, regulator
Efektifitas Pemanfaatan Arang Bonggol Jagung Sebagai Filler Komposit Resin Epoksi Untuk Isolator Listrik Julaipah Julaipah; Moh Toni Prasetyo; Siswandari Noertjahjani; Radiktyo Nindyo Sumarno
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, isolator sangat dibutuhkan dalam jaringan transmisi maupun distribusi. Material isolator dalam jaringan tersebut berbeda – beda. Penggunaan isolator tegangan tinggi dari bahan porselen, kaca, dan keramik banyak digunakan sehingga pengganti material isolator polimer harus dikembangkan. Isolator polimer yang digunakan adalah resin epoksi. Penelitian menggunakan bahan polimer resin epoksi dengan perbandingan 1:1 ditambah dengan variasi ukuran nilai material pengisi serbuk arang bonggol jagung dan lem kaca dengan nilai persentase masing – masing 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Berbagai variasi nilai bahan pengisi digunakan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan pengisi serbuk arang bonggol jagung terhadap sudut kontak dan arus bocor. Penelitian dilakukan di laboratorium menurut standar IEC 587:1984. Berdasarkan hasil uji komposisi bahan yang telahdilakukan, arang bonggol jagung mempunyai kandungan silika sebesar 42,06%. Diperoleh data pada pengujian sudut kontak, RTV 40 mempunyai sudut kontak terbaik diantara sampel yang lainnya dengan nilai sebesar 75,20. Pada pengujian arus bocor, RTV 40 memiliki kualitas yang baik diantara sampel yang lainnya. RTV 40 memiliki waktu penjajakan terlama saat proses kebocoran arus. Saat terjadi proses penjajakan kebocoran arus, bahan uji akan mengalami erosi atau pengapuran bahan  secara permanenpada jalur yang dilewati tetesan polutan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penambahan bahan pengisi dapat mempengaruhi kualitas suatu bahan isolator, semakin banyak bahan pengisi dapat memperlambat terjadinya kebocoran arus. Kata Kunci : isolator, resin epoksi, arang bonggol jagung, polimer, kebocoran arus