Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESIAPAN TEKNOLOGI PANEN DAN PASCAPANEN PADI DALAM MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MENINGKATKAN MUTU BERAS Iswari, Kasma
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 31, No 2 (2012): Juni 2012
Publisher : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan panen dan pascapanen padi memiliki kontribusi cukup besar terhadap pengamanan produksi berasnasional. Kehilangan hasil akibat penanganan panen dan pascapanen yang tidak sempurna mencapai 20,51%. Jikaproduksi padi nasional mencapai 54,34 juta ton maka kerugian tersebut setara dengan Rp15 triliun. Makalah inimenyajikan kesiapan teknologi panen dan pascapanen padi dalam upaya menekan kehilangan hasil dan meningkatkanmutu beras serta pemahaman petani/pengguna teknologi terhadap upaya menekan kehilangan hasil panen. Teknologidimaksud mencakup penentuan umur panen, cara panen, perontokan gabah, pengeringan, penggilingan, pelembutanlapisan aleuron, dan peningkatan mutu beras. Berkaitan dengan mutu beras, hasil pemeriksaan mutu beras padatujuh kabupaten dan kota di Sumatera Barat menunjukkan bahwa beras kelas terbaik hanya menempati mutu IImengacu kepada standar SNI 6128:2008. Ditinjau dari sisi petani/pengguna teknologi, tidak semua petani mampudan mau menerapkan teknologi pascapanen karena dipengaruhi oleh kemampuan, budaya seperti kebiasaan petaniyang belum mau menerima pembaharuan, serta masalah sosial lainnya. Kelembagaan petani di Sumatera Baratsebagian masih berorientasi untuk mendapatkan fasilitas pemerintah, belum sepenuhnya berperilaku untukmemanfaatkan usaha tersebut sebagai penopang ekonomi.
Optimasi Pasca Panen untuk Peningkatan Kualitas Biji Kakao : Review Iswari, Kasma
Jurnal Sains Agro Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v8i2.1175

Abstract

Kualitas biji kakao merupakan faktor utama yang menentukan rasa, aroma, dan karakteristik produk cokelat yang dihasilkan. Oleh karena itu, optimasi pascapanen kakao yang mencakup umur panen/indek panen, fermentasi biji kakao dan pengeringan biji memiliki peran penting dalam memastikan kualitas biji kakao. Penentuan umur panen secara konvensional menghasilkan kualitas biji tidak  seragam. Saat ini dihasilkan suatu model yang dihubungkan dengan komputer untuk mengidentifikasi  tingkat kematangan buah kakao dengan menggabungkan penggunaan teknik spektrogram dan deep learning melalui Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengklasifikasikan tingkat kematangan  biji kakao berdasarkan suara yang dihasilkan saat pod kakao dipukul (thumping) yang dikenal dengan Metode Deep Learning. Pengolahan citra digital juga dapat digunakan untuk menentukan indek kematangan buah kakao dengan menggunakan tabel warna berdasarkan parameter warna dan indeks kematangan. Proses fermentasi dipengaruhi oleh suhu, oksigen, air dan substrat. Untuk mencapai suhu optimal (44-48°C) dan warna biji kakao yang dihasilkan lebih baik dapat dilakukan dengan menggunakan wadah kotak kayu  ukuran besar (70 cm x 90 cm x 100 cm). Jenis wadah juga mempengaruhi hasil fermentasi. Untuk skala kecil, tas jute jauh lebih baik karena diperoleh suhu maksimum, jumlah biji terfermentasi lebih tinggi dan rasa pahit berkurang. Metode pengeringan dengan sinar matahari terbuka, tenaga surya, oven, microwave, dan pengeringan beku telah diteliti untuk pengeringan biji kakao dengan tujuan meningkatkan kualitas akhir biji kakao. Optimasi metode pengeringan biji kakao  dapat dilakukan dengan pengering rumah kaca tenaga surya (pada suhu 21–52°C), karena dapat menghilangkan risiko jamur dan kontaminasi eksternal pada biji kakao akibat hujan dan hama serta menghasilkan kualitas biji sesuai standar mutu standar SNI 2323-2008/Amandemen 1:2010