Irfan Fauzi Rachmat
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAMILY COHESION, INTERPERSONAL COMMUNICATION, AND SMARTPHONE ADDICTION: DOES IT AFFECT CHILDREN’S EMOTIONAL DYSREGULATION? Irfan Fauzi Rachmat; Sofia Hartati; Erdawati Erdawati
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v40i2.34214

Abstract

Emotional dysregulation in early childhood has shown various early symptoms, such as aggressiveness, anxiety, short attention span, etc. This study aims to determine the effects of family cohesion, interpersonal communication, and smartphone addiction variables on children's emotional dysregulation. The respondents of this study were 338 students’ parents from Cirebon City, Indonesia. Data were collected by means of online questionnaires distributed individually to each kindergarten selected using proportionate cluster random sampling. The results of this study show that two variables, namely family cohesion (p = .031) and interpersonal communication (p = .016) have negative direct effects on children's emotional dysregulation. Meanwhile, smartphone addiction (p = .000) directly affects children's emotional dysregulation. From the results, it is assumed that children's emotional dysregulation will decrease when there is a focus on improving the quality of family cohesion and on decreasing the level of smartphone addiction. Besides, the government, schools, and parents should concern about and implement a policy to keep on monitoring children when using smartphones and developing positive and harmonious family cohesion.
LITERASI DIGITAL ORANG TUA ANAK USIA DINI Irfan Fauzi Rachmat; Sofia Hartati
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Vol 7 No 2 (2020): September 2019 - Pebruari 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jjb.v7i2.1344

Abstract

Zaman telah berkembang dengan pesat, beragam penemuan dan kemajuan teknologi sudah semakin nyata dan berdampak pada setiap aspek lini kehidupan. Perubahan zaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi, seperti kecanggihan big data, internet of things,mobile technology seperti smartphone, smart home, VR, AI dan lainnya. Kemajuan teknologi tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun juga berdampak pada sektor lingkungan terkecil, yaitu lingkungan keluarga. Keluarga yang terdiri dari orang tua, anak dan saudara lainnya, menjadi bagian dari unsur anggota keluarga yang mudah terpapar perangkat teknologi digital. Mereka telah dekat dengan kemudahan, kecepatan, dan kemajuan ragam teknologi. Akan tetapi, dibalik kecanggihan dan kemudahan yang diberikan, ada peluang untuk tumbuhnya ragam kejahatan cyber dan terhambat nya ragam pertumbuhan dan perkembangan anak. Perangkat teknologi telah ada dalam setiap ruangan dan aktivitas bermain anak. Tantangannya adalah, bagaimana sebagai orang tua bisa menyiapkan anak usia dini untuk bisa beradaptasi dengan teknologi. Digital Parenting merupakan satu istilah yang dikaji dalam artikel ini, bahwa orang tua tidak hanya harus melek teknologi namun sebaliknya, orang tua yang gemar akan teknologi pun akan secara tidak langsung menghambat kualitas interaksi hubungan orang tua dan anak. Tujuan dari artikel ini akan membahas tentang kiat dan cara praktis bagi orang tua millennial yang sedang mengasuh anak usia dini nya. Dimana anak usia dini ini adalah anak generasi Z yang di didik oleh orang tua generasi millennial (generasi Y) yang notabene gemar akan teknologi. Harapannya adalah orang tua yang mempunyai anak usia dini bisa menerapkan pola pengasuhan dan parenting yang tepat, yang pada akhimya mampu menjadikan anak usia dini tidak menjadi generasi “Lost Child” atau kehilangan masa bermain kanak-kanaknya..
PENGARUH KECANDUAN GAWAI TERHADAP DISREGULASI EMOSI ANAK USIA DINI Irfan Fauzi Rachmat
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Vol 8 No 2 (2021): September 2020 - Pebruari 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jjb.v8i2.1726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan besar pengaruh kecanduan gawai anak usia dini terhadap disregulasi emosi. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 4-6 tahun. Data primer di ambil melalui penyebaran angket kuesioner kepada orang tua anak melalui angket google form. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disregulasi emosi anak dipengaruhi oleh tingkat penggunaan gawai anak usia dini. Penelitian ini berimplikasi pada pemahaman orang tua terhadap perilaku anak dalam menggunakan smartphone. Harapannya adalah, orang tua tidak menganggap sepele terhadap penggunaan gawai anak, agar disregulasi emosi anak dapat menjadi lebih positif.
EFEKTIVITAS INTERVENSI UNTUK MENGURANGI KECANDUAN SMARTPHONE PADA ANAK USIA DINI Irfan Fauzi Rachmat
Jurnal Jendela Bunda Program Studi PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon Vol. 10 No. 1 (2022): Maret 2022 - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jjb.v10i1.3890

Abstract

Kecanduan smartphone anak usia dini merupakan masalah yang selalu menjadi topik bahasan para orang tua. Orangtua merasakan bahwa anak nya telah kecanduan atau terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gawai nya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari intervensi apa yang tepat untuk masalah para orang tua tersebut. Penelitian ini menggunakan studi literature, menganalisis sebanyak 29 artikel jurnal dari luar negeri, dan 10 artikel dari jurnal nasional. Artikel tersebut di analisis, dan di tarik kesimpulannya, dengan menggunakan meta analisis. Hasil nya adalah berbagai intervensi dapat dilakukan oleh orang tua, namun perlu adanya pertimbangan dari karakteristik anak, lingkungan sosial budaya dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Namun dari berbagai intervensi yang di sarankan tersebut, secara umum bahwa intervensi dengan mengurangi jam interaksi dengan smartphone, menggunakan aplikasi parental controling adalah upaya konkret yang secara umum dapat dilakukan. Rekomendasi dari penelitian ini adalah para orang tua perlu terus melakukan pengawasan dan komunikasi terbuka serta menyediakan aktivitas berbasis lingkungan yang menarik dan menyenangkan.