Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluating the implementation of authentic assessments in junior high school English lesson Retno Sulistio Ningsih; Nur Wahyumiani
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v24i1.28037

Abstract

This study aims to describe the quality and implementation of authentic assessment planning of English subject at junior high schools in Yogyakarta. This evaluation research used a discrepancy evaluation model. It was conducted at three state junior high schools (Sekolah Menengah Pertama or SMP negeri) in Yogyakarta, which were pilot projects of Curriculum 2013, namely SMP Negeri 5, SMP Negeri 8, and SMP Negeri 15. The data in this study were obtained through documentation, interviews, and questionnaires. The sample was six English teachers of grade VIII and 549 grade VIII students who were taught by the teachers. The data analysis involved descriptive quantitative and qualitative analyses. The results of the study are as follows. First, 50% of the lesson plans made by teachers are in a good category. All (100%) of the lesson plans assess attitude, knowledge, and skill. Some of the lesson plans (33%) include assessment techniques that are in accordance with the competencies assessed, 50% of the lesson plans use high order thinking skill (HOTS) questions, while the other 50% use realistic questions. Second, 51% of the teachers conducted authentic assessments, which are in a good category. Most (77%) of the teachers assessed attitude, knowledge, and skill, 57% of them gave HOTS questions, most (87%) of them gave realistic questions, and most (63%) of them assessed attitude, knowledge, and skill during the learning process.
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA Fajar Bayu Prasetya; Nur Wahyumiani
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 01: Desember 2022, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i01.4368

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara layanan bimbingan konseling dengan motivasi belajar siswa, (2) hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa, (3) hubungan antara layanan bimbingan konseling dan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP N 2 Gamping, yang berjumlah 209 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik quota proporsional random sampling yakni sejumlah 60 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan angket yang divalidasi dengan validitas konstruk. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Ada hubungan positif dan signifikan antara layanan bimbingan konseling dengan motivasi belajar siswa, dengan mengetahui hasil perhitungan angka rx1y = 0,453 dengan p = 0,001 < 0,05, yang berarti semakin baik dan efektif pelaksanaan layanan bimbingan konseling diberikan terhadap siswa, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa, (2) Ada hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa dengan mengetahui hasil perhitungan angka rx2y = 0,432 dengan p = 0,001 < 0,05, yang berarti semakin baik pola asuh orang tua pada siswa maka motivasi belajar siswa akan meningkat dan semakin rendah kualitas pola asuh orang tua pada siswa, maka semakin rendah motivasi belajar siswa, (3) Ada hubungan positif dan signifikan antara layanan bimbingan konseling dan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa dengan mengetahui hasil perhitungan angka harga Fhitung = 12,776 dengan (p) 0,000 < 0,05, yang artinya semakin baik dan efektif pelaksanaan layanan bimbingan konseling dan semakin baik pola asuh orang tua terhadap siswa maka motivasi belajar siswa akan semakin meningkat. Implikasi dalam penelitian ini, sekolah, khusus guru bimbingan konseling memiliki peran penting dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling secara efektif dalam pemahaman pola asuh orang tua terhadap siswa yang positif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan tercapai tujuan pembelajaran di sekolah.