Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN PENGECORAN BERBAHAN BAKU PADUAN MANGANESE BRONZE UNTUK PROPELLER KAPAL YANG BERBASIS BAHAN SCRAP = CASTING DEVELOPMENT OF MANGANESE BRONZE ALLOY FOR SHIP PROPELLER BASED ON SCRAP MATERIAL Setyadi, Iwan
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.351 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1647

Abstract

Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to reduce dependence on imports and in order to increase local content for the national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content, which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 μm, or 30.6% less than the current content of 0.42% Mn. ABSTRAKBanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas komponen kapal, khususnya baling-baling kapal yang dibuat melalui IKM pengecoran guna mengurangi ketergantungan impor dan dalam upaya peningkatan TKDN untuk industri kapal nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merancangneraca bahan paduan manganese bronze untuk diaplikasikan pada pengecoran baling-baling kapal dengan memanfaatkan bahan scrap. Dalam penelitian ini yang diatur adalah kadar prosentasi mangan dalam paduan. Pencapaian hasil penelitian yang optimal terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana diperoleh peningkatan kekerasan menjadi 180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%. Sedangkan ukuran butirnya mencapai 130,78 μm, atau lebih kecil 30,6 % dibanding saat kandungan 0,42% Mn.
PENGARUH PROSES HOT ROLLING DAN KANDUNGAN CERIUM PADA DAYA HANTAR LISTRIK PADUAN AlZrCe SEBAGAI MATRIK KOMPOSIT BERPENGUAT Al2O3 Setyadi, Iwan; Suryadi, Suryadi; Kirman, Kirman; Wibisono, Mirza
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.276 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.483

Abstract

Sebagai upaya untuk mendapatkan material konduktor listrik, paduan Alumunium-Cerium merupakan salah satu alternatif material yang dikembangkan sebagai paduan dasar untuk komposit bermatrik logam. Dalam manufaktur kawat konduktor, proses pengerolan panas merupakan bagian proses yang tidak terpisahkan untuk mereduksi penampang.Adapun fokus penelitian adalah mengamati pengaruh pengerolan panas terhadap paduan AlZrCe, dimana yang divariasikan adalah prosentase reduksi dan kandungan cerium dalam paduan.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa peningkatan prosentasi reduksi pengerolan panas dan kenaikan kandungan Cerium dalam paduan AlZrCe  memberikan dampak peningkatan nilai konduktivitas listrik paduan AlZrCe. Hasil optimal yang diperoleh adalah 62,07% IACS, yang didapat dari  master paduan AlZrCe dengan kandungan 0,3% Ce dan reduksi sebesar 67,5%. Hasil ini mendekati bahan EC (99,6% Al) yang memiliki konduktivitas listrik 63,4% IACS. Kata kunci :  paduan AlZrCe, pengerolan panas, prosentase reduksi,kandungan Cerium, koduktivitas listrik, IACS.
PENGEMBANGAN PENGECORAN BERBAHAN BAKU PADUAN MANGANESE BRONZE UNTUK PROPELLER KAPAL YANG BERBASIS BAHAN SCRAP = CASTING DEVELOPMENT OF MANGANESE BRONZE ALLOY FOR SHIP PROPELLER BASED ON SCRAP MATERIAL Setyadi, Iwan
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.351 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1647

Abstract

Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to reduce dependence on imports and in order to increase local content for the national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content, which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 ?m, or 30.6% less than the current content of 0.42% Mn. ABSTRAKBanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas komponen kapal, khususnya baling-baling kapal yang dibuat melalui IKM pengecoran guna mengurangi ketergantungan impor dan dalam upaya peningkatan TKDN untuk industri kapal nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merancangneraca bahan paduan manganese bronze untuk diaplikasikan pada pengecoran baling-baling kapal dengan memanfaatkan bahan scrap. Dalam penelitian ini yang diatur adalah kadar prosentasi mangan dalam paduan. Pencapaian hasil penelitian yang optimal terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana diperoleh peningkatan kekerasan menjadi 180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%. Sedangkan ukuran butirnya mencapai 130,78 ?m, atau lebih kecil 30,6 % dibanding saat kandungan 0,42% Mn.
PENGARUH PROSES HOT ROLLING DAN KANDUNGAN CERIUM PADA DAYA HANTAR LISTRIK PADUAN ALZRCE SEBAGAI MATRIK KOMPOSIT BERPENGUAT AL2O3 Setyadi, Iwan; Suryadi, Suryadi; Kirman, Kirman; Wibisono, Mirza
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.276 KB) | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.483

Abstract

Sebagai upaya untuk mendapatkan material konduktor listrik, paduan Alumunium-Cerium merupakan salah satu alternatif material yang dikembangkan sebagai paduan dasar untuk komposit bermatrik logam. Dalam manufaktur kawat konduktor, proses pengerolan panas merupakan bagian proses yang tidak terpisahkan untuk mereduksi penampang.Adapun fokus penelitian adalah mengamati pengaruh pengerolan panas terhadap paduan AlZrCe, dimana yang divariasikan adalah prosentase reduksi dan kandungan cerium dalam paduan.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa peningkatan prosentasi reduksi pengerolan panas dan kenaikan kandungan Cerium dalam paduan AlZrCe  memberikan dampak peningkatan nilai konduktivitas listrik paduan AlZrCe. Hasil optimal yang diperoleh adalah 62,07% IACS, yang didapat dari  master paduan AlZrCe dengan kandungan 0,3% Ce dan reduksi sebesar 67,5%. Hasil ini mendekati bahan EC (99,6% Al) yang memiliki konduktivitas listrik 63,4% IACS. Kata kunci :  paduan AlZrCe, pengerolan panas, prosentase reduksi,kandungan Cerium, koduktivitas listrik, IACS.
OPTIMASI PROSES ANNEALING PADA PROSES FINE DRAWING UNTU KMEMPERBAIKI SIFAT MEKANIS PRODUK KAWAT TEMBAGA Iwan Setyadi; M. Syawal
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 16, No 4: JULI 2015
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9739.837 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2015.16.4.4220

Abstract

OPTIMASI PROSES ANNEALING PADA PROSES FINE DRAWING UNTU KMEMPERBAIKI SIFAT MEKANIS PRODUK KAWAT TEMBAGA. Kawat tembaga banyak digunakan untuk membuat kabel untuk keperluan listrik dan elektronik.Kawat tembaga dibuat dengan proses penarikan yan gmelalui serangkaian cetakan conical drawing untukmengurangi diamater kawat seseuai dengan diameter yang diinginkan. Salah satu permasalahan industri pembuat kawat adalahmahalnya energi. Dalam penelitian ini, percobaan yang dilakukan ditujukan untuk mendapatkan kondisi proses annealing yang optimal guna menghemat pemakaian energi. Penelitian ini dilakukan dengan menghilangkan proses annealing awal dalam proses penarikan kawat dan diganti dengan mengoptimalkan suhu proses annealing akhir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada suhu annealing 380 oC didapatkan sifat mekanis optimum kawat tembaga, dimana diperoleh elongasi 29%, kekuatan yield 15,59 kg/mm2, kekuatan tarik 24,57 kg/mm2 dan softability 147 gram. Hasil ini sesuai standar, dimana elongasi minimal sebesar 27%, kekuatan yield minimal 15,3 kg/mm2, kekuatan tarik minimal 21,4 kg/mm2 dan softablity maksimal 220 gram.
ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI TERHADAP KARAKTERISTIK MATERIAL PISTON Iwan Setyadi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 1: OKTOBER 2012
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.611 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2012.14.1.4643

Abstract

ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI TERHADAP KARAKTERISTIK MATERIAL PISTON. Pistonmerupakan salah satu komponen utama padamotor bakar yang berfungsi sebagai komponen penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Komponen ini dirancang harus ringan dan tahan terhadap tekanan. Selain pemilihan jenismaterial yang tepat, pemilihan proses manufaktur piston akan mempengaruhi karakteristiknya, terutama sifat fisik dan sifat mekanis. Piston yang dijual dipasaran kebanyakan dibuat dengan proses pengecoran. Namun untuk peningkatan efisiensi juga telah dikembangkan piston yang dibuat dengan proses tempa. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengamati karakteristik kedua jenis piston tersebut melalui pengujian strukturmikro dan uji kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan produk piston yang dibuat dengan proses tempa memiliki nilai kekerasan rata-rata yang lebih tinggi 14,9% dari 121,1 HV dibanding dengan piston yang dibuat dari proses pengecoran. Disamping itu strukturmikro piston tempa adalah homogen, sedangkan piston cor berupa dendrite.
PENGARUH PROSES HOT ROLLING DAN KANDUNGAN CERIUM PADA DAYA HANTAR LISTRIK PADUAN AlZrCe SEBAGAI MATRIK KOMPOSIT BERPENGUAT Al2O3 Iwan Setyadi; Suryadi Suryadi; Kirman Kirman; Mirza Wibisono
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v10i3.483

Abstract

Sebagai upaya untuk mendapatkan material konduktor listrik, paduan Alumunium-Cerium merupakan salah satu alternatif material yang dikembangkan sebagai paduan dasar untuk komposit bermatrik logam. Dalam manufaktur kawat konduktor, proses pengerolan panas merupakan bagian proses yang tidak terpisahkan untuk mereduksi penampang.Adapun fokus penelitian adalah mengamati pengaruh pengerolan panas terhadap paduan AlZrCe, dimana yang divariasikan adalah prosentase reduksi dan kandungan cerium dalam paduan.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa peningkatan prosentasi reduksi pengerolan panas dan kenaikan kandungan Cerium dalam paduan AlZrCe  memberikan dampak peningkatan nilai konduktivitas listrik paduan AlZrCe. Hasil optimal yang diperoleh adalah 62,07% IACS, yang didapat dari  master paduan AlZrCe dengan kandungan 0,3% Ce dan reduksi sebesar 67,5%. Hasil ini mendekati bahan EC (99,6% Al) yang memiliki konduktivitas listrik 63,4% IACS. Kata kunci :  paduan AlZrCe, pengerolan panas, prosentase reduksi,kandungan Cerium, koduktivitas listrik, IACS.
PENGEMBANGAN PENGECORAN BERBAHAN BAKU PADUAN MANGANESE BRONZE UNTUK PROPELLER KAPAL YANG BERBASIS BAHAN SCRAP = CASTING DEVELOPMENT OF MANGANESE BRONZE ALLOY FOR SHIP PROPELLER BASED ON SCRAP MATERIAL Iwan Setyadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1647

Abstract

Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to reduce dependence on imports and in order to increase local content for the national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content, which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 μm, or 30.6% less than the current content of 0.42% Mn. ABSTRAKBanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas komponen kapal, khususnya baling-baling kapal yang dibuat melalui IKM pengecoran guna mengurangi ketergantungan impor dan dalam upaya peningkatan TKDN untuk industri kapal nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merancangneraca bahan paduan manganese bronze untuk diaplikasikan pada pengecoran baling-baling kapal dengan memanfaatkan bahan scrap. Dalam penelitian ini yang diatur adalah kadar prosentasi mangan dalam paduan. Pencapaian hasil penelitian yang optimal terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana diperoleh peningkatan kekerasan menjadi 180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%. Sedangkan ukuran butirnya mencapai 130,78 μm, atau lebih kecil 30,6 % dibanding saat kandungan 0,42% Mn.
Influence of Strain Rate and Temperature of Hot Tension Testing on Mechanical Properties of Medium Carbon Steel S48C Priadi, Dedi; Setyadi, Iwan; Siradj, Eddy S.
Makara Journal of Technology Vol. 7, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Influence of Strain Rate and Temperature of Hot Tension Testing on Mechanical Properties of Medium Carbon Steel S48C. The characterization of S48C by hot tension testing was done to understanding the influence of temperature and strain rate for S48C flow stress, that close relationship with its forge ability. The hot tension testing was performed on temperatures and strain rates variation (T 850, 900, 950 0C and έ 0,01;1 s-1). The result of hot tension testing showed that increasing temperature decreases ultimate tensile strength (UTS) and flow stress of S48C. The higher decreasing of UTS is on 950 0C about 85% from room temperature condition, while the higher decreasing of flow stress has occurred on 950 0C about 31 % compare to conditions of temperature 850 0C, strain 0,23 & strain rate (έ)1 second- 1 and about 27% compare to the same conditions but έ= 0,01 second-1 . For increasing strain rate from 0,01 to 1 second-1 on the temperature range (850-950 0C) increases UTS about 33 – 50 % and flow stress about 46–53%.