Studi ini berfokus pada moralitas dan pendidikan moral peserta didik yang berasal dari pelosok yaitu Desa Paseban Kelurahan Megamendung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan menggambarkan secara akurat tentang fakta-fakta yang ada. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan yang dipilih sebanyak 5 orang siswa sekolah menengah pertama, 5 orang tua dari siswa, 3 orang tokoh masyarakat dan 2 orang guru. Pemilihan informan berdasarkan karakter dari informan menurut penuturan guru dan tokoh masyarakat, bagaimana interaksi yang terjalin di lingkungan masyarakat dan sekolah sehingga informasi yang akan digali bisa lengkap dan mendalam. Peserta didik, orang tua dan tokoh masyarakat menjadi informan kunci dan guru serta masyarakat sekitar menjadi informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep pemikiran Emile Durkheim tentang moralitas di bangun dari kedisiplinan, keterikatan sosial dan otonomi berlaku dan selaras dalam proses penanaman nilai-nilai moral pada siswa dari Desa Paseban melalui proses komunikasi interpersonal. Komunikasi intepersonal ini membantu orang tua, tokoh agama, masyarakat serta guru dalam menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai moral pada siswa, komunikasi interpersonal memiliki pengaruh besar dalam penanaman moralitas pada siswa dari Desa Paseban, komunikasi intepersonal mampu mengubah otonomi diri dari siswa sehingga mempermudah penanaman nilai-nilai moralitas.Kata kunci : Moralitas, Pendidikan Moral, Komunikasi Interpersonal