Roni Dwi Kurniyawan
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisa Sebaran Banjir Akibat Keruntuhan Waduk Wadaslintang Roni Dwi Kurniyawan; Ratna Septi Hendrasari
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i2.30334

Abstract

ABSTRACT A heavy rain that happened in upstream area caused the increasing of debit inflow into the reservoir. If debit inflow got into the reservoir was big, so that, it caused the water overflowing from the top of reservoir. Thus, it caused the reservoir collapse that made a flood. The objective of this research was to know the map of flood spread when the reservoir was collapse and to know the flood speed and time towards the downstream. The method used is unit hirograf in having the calculation by HSS Nakayasu and the next was taken model by software HEC-RAS 5.06. From the result obtained the conclusion that breaking reservoir in QPMF. The result of flood hirograf data in dam break location using HEC-RAS application in HEC-RAS was the deepest flood in 8,1 m with the fastest maximum speed in 8,17 m/s, and the time needed by the flood to DAS Wawar, downstream area was for 0,78 hour.ABSTRAKHujan yang terjadi pada daerah hulu dengan intensitas tinggi akan mengakibatkan peningkatan debit inflow yang masuk ke waduk. Apabila debit inflow yang masuk ke waduk besar maka dapat mengakibatkan meluapnya air melalui puncak bendungan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan bendungan yang dapat menimbulkan bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peta sebaran banjir saat bendungan runtuh dan mengetahui kecepatan dan waktu banjir tersebut mencapai ke daerah hilir. Metode yang digunakan adalah hirograf satuan dihitung dengan HSS Nakayasu dan selanjutnya dimodelkan menggunakan software HEC-RAS 5.06. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa bendungan breaking pada saat QPMF. Hasil data hidrograf banjir pada lokasi dam break dengan aplikasi HEC-RAS pada saat QPMF adalah kedalaman banjir tertinggi sebesar 8,1 m dengan kecepatan maksimum tertinggi sebesar 8,17 m/dt., serta waktu yang dibutuhkan banjir untuk sampai ke daerah hilir DAS Wawar adalah selama 0,78 jam.