Bumiarto Nugroho Jati
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia 1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit Tio2 – Zeolit Naimah, Siti; A., Silvie Ardhanie; Jati, Bumiarto Nugroho; Aidha, Novi Nur; Cahyaningtyas, Agustina Arianita
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1567.562 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian degradasi zat warna pada limbah cair industri tekstil menggunakan metode fotokatalitik dengan penambahan nanokomposit TiO2 - zeolit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kemampuan nanokomposit dalam mendegradasi zat warna serta parameter-parameter yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Zeolit alam diaktivasi terlebih dahulu sebelum dikompositkan dengan TiO2. Perbandingan TiO2 : zeolit yang digunakan pada pembuatan nanokomposit adalah 100:0, 20:80, 40:60, 50:50, 60:40, dan 0:100. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan limbah cair tekstil buatan yang dibuat dari pewarna Synolon yellow S- G6LS (untuk warna kuning) dan B/Blue R 150% special (untuk warna biru), sedangkan limbah cair industri tekstil diambil dari salah satu industri di Bogor. Waktu degradasi zat warna dilakukan dalam reaktor fotokatalitik selama 180 menit. Pada perbandingan TiO2 : zeolit 40:60 didapatkan degradasi zat warna tekstil buatan berwarna kuning maksimal adalah 99,9 % dan zat warna tekstil buatan berwarna biru maksimal 99,8%. Analisis warna menggunakan spektrofotometer dan HPLC. Nanokomposit TiO2 : zeolit 40 : 60 merupakan perbandingan optimal sehingga digunakan pada uji coba limbah cair industri tekstil. Degradasi maksimal warna kuning dengan pengolahan fotokatalitik yang ditambahkan nanokomposit pada limbah cair industri tekstil sebesar 98,4%, sedangkan untuk parameter uji zat organik, TSS, TDS, BOD, COD, dan lemak/minyak diperoleh nilai di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. 
Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Jati, Bumiarto Nugroho; Naimah, Siti; Aviandharie, Silvie Ardhanie; Ermawati, Rahyani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 34 No. 1 April 2012
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.793 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC) dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS) dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 
Pengurangan Logam Berat pada Limbah Cair Industri Percetakan dengan Teknologi Biosorpsi Ratnawati, Emmy; Rahayu, Sri Pudji; Yunilawati, Retno; Jati, Bumiarto Nugroho
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 2 Oktober 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1770.509 KB)

Abstract

Limbah cair industri pengguna tinta cetak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Pada penelitian ini digunakan biosorben dari limbah hasil samping industri fermentasi bir yang mengandung khamir Saccharomyces cerevisiae. Biosorben dibuat dalam bentuk pelet (rendemen 24 g pelet per liter limbah bir dengan kadar air 9%), selanjutnya diaplikasikan di industri pengguna tinta cetak. Dari hasil penelitian kondisi optimum biosorpsi dengan variabel pH, berat biosorben dan waktu kontak diperoleh hasil optimum pada pH 10, berat biosorben 0,5 g/500 mL limbah percetakan dan waktu kontak 0,5 jam dapat menurunkan konsentrasi logam Pb sebesar 95,8% telah memenuhi baku. Selain itu juga terjadi penurunan Hg sebesar 95%. Penurunan nilai BOD dan COD dengan aerasi sebesar 37% dan 67% effluent- nya memenuhi baku mutu limbah cair. Hasil pengolahan secara biosorpsi akan dibandingkan pengolahan secara kimia fisika untuk menganalisa tekno ekonominya. Kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan secara biosorpsi hanya untuk menaikkan pH, perlu 1 mL CaO 30 % atau Rp. 120,- /m3 limbah cair percetakan. Sedangkan kebutuhan pelet biosorben 0,5 g/500 mL limbah cair percetakan, sehingga biaya operasional untuk pengolahan secara biosorpsi per-m3 limbah cair percetakan adalah Rp. 120,- ditambah biaya angkut 41,6 liter limbah bir untuk menghasilkan 1 kg biosorben (Rp. 1667,- ) dan biaya pengeringan 1 kg biosorben (Rp. 4166,- ), sehingga total biaya Rp. 5954,- per-m3 limbah percetakan. Sedangkan kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan secara kimia fisika pada optimal pH 11, alum 10% 5 mL, flokulan 0,3 % 1 mL adalah Rp. 21.390,- per-m3 limbah percetakan.Â