Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENERAPAN CLASS ACTION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN DI INDONESIA Yola Wulandari; I Gede Yusa
Kertha Wicara : Journal Ilmu Hukum Vol. 05, No. 03, April 2016
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini berjudul "Efektivitas Penerapan Class Action Dalam Penyelesaian Sengketa Lingkungan di Indonesia". Rumusan masalah jurnal ini berisikan tentang pengaturan class action dalam hukum Indonesia dan efektivitas penerapan class action dalam penyelesaian sengketa lingkungan yang terjadi. Metode penelitian jurnal ini yaitu yuridis normatif. Kesimpulan dari jurnal ini yaitu class action adalah suatu gugatan perdata yang diajukan oleh satu orang atau lebih yang mewakili kelompok yang dirugikan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum antara satu orang atau lebih yang mewakili kelompok dengan kelompok yang diwakili. Pengakuan hukum adanya class action di Indonesia adalah diatur dalam UUPLH yakni pasal 37 ayat (1) dan (2). Secara khusus kemudian diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Penerapan class action di Indonesia, kurang efektif, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dari masyarakat maupun penegak hukum sendiri mengenai prosedur dari gugatan perwakilan ( class action ).
EFEKTIVITAS PENERAPAN CLASS ACTION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN DI INDONESIA Yola Wulandari; I Gede Yusa
Kertha Wicara : Journal Ilmu Hukum Vol. 07, No. 03, Mei 2018
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini berjudul "Efektivitas Penerapan Class Action Dalam Penyelesaian Sengketa Lingkungan di Indonesia". Rumusan masalah jurnal ini berisikan tentang pengaturan class action dalam hukum Indonesia dan efektivitas penerapan class action dalam penyelesaian sengketa lingkungan yang terjadi. Metode penelitian jurnal ini yaitu yuridis normatif. Kesimpulan dari jurnal ini yaitu class action adalah suatu gugatan perdata yang diajukan oleh satu orang atau lebih yang mewakili kelompok yang dirugikan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum antara satu orang atau lebih yang mewakili kelompok dengan kelompok yang diwakili. Pengakuan hukum adanya class action di Indonesia adalah diatur dalam UUPLH yakni pasal 37 ayat (1) dan (2). Secara khusus kemudian diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Penerapan class action di Indonesia, kurang efektif, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dari masyarakat maupun penegak hukum sendiri mengenai prosedur dari gugatan perwakilan ( class action ). Kata kunci : Efektivitas, Class Action, Sengketa Lingkungan.
Biosintesis Dan Karakterisasi Nanopartikel Zink Oksida (ZnO) Dengan Ekstrak Rumput Laut Caulerpa taxifolia Yola Wulandari; Rodiah Nurbaya Sari; Nurlaila Ervina Herliany; Maya Angraini Fajar Utami
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 18, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v18i1.928

Abstract

Penelitian berbasis nanotechnology memiliki kemampuan dalam merekayasa sifat-sifat material. Salah satu material yang dijadikan nanopartikel adalah unsur Zink atau Seng (Zn) dalam bentuk oksidanya yaitu Zink Oksida (ZnO). C. taxifolia jenis rumput laut yang melimpah di Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu dan belum dimanfaatkan secara optimal. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan nanopartikel ZnO dengan ekstrak C. taxifolia, menganalisa gugus fungsi nanopartikel ZnO C. taxifolia, menganalisa morfologi nanopartikel dan mengukur distribusi ukuran partikel. Nanopartikel Zink Oksida (ZnO) disintesis menggunakan metode reduksi. Material logam yang dijadikan nanopartikel yaitu ZnO (Zink Oksida) dan rumput laut Caulerpa taxifolia yang berperan sebagai reduktor, stabilisator dan capping agent. Nanopartikel ZnO C. taxifolia yang dihasilkan berupa bubuk ZnO berwarna putih susu (milky white) dan tidak memiliki aroma. Analisis gugus fungsi ZnO C. taxifolia menunjukkan bahwa pita serapan yang muncul tidak mendekati pita serapan ZnO, sedangkan pita serapan ZnO yang diperoleh telah berada dalam rentang nilai spektral ZnO dari hasil pengamatan. Hasil pencitraan SEM menggambarkan morfologi nanopartikel ZnO C. taxifolia yang terlihat tidak seragam serta didominasi dengan bentuk nanorod.Ukuran partikel ZnO sintesis ekstrak C. taxifolia cenderung bervariasi yaitu berkisar antara 1,28- 1764,23 nm yang berarti nanopartikel ZnO yang dihasilkan bersifat beragam. Kurva menunjukkan bahwa distribusi ukuran partikel ZnO C. taxifolia dengan rata-rata diameter 254,95 nm membuktikan bahwa ekstrak rumput laut C. taxifolia berhasil berperan sebagai agen penstabil, capping agent sekaligus agen pereduksi. AbstractResearch on nanotechnology has been widely carried out in engineering the properties of materials. The element zinc (Zn) is one of the materials used as nanoparticles. The synthesis of nanoparticles can be carried out using the biosynthetic method, which utilizes plants (among them green seaweed) in the process of synthesizing nanoparticles. Green seaweed of the Caulerpa taxifolia type is easy to find and very abundant on Sepang Bay Beach, Bengkulu City, but its use has not been used optimally. The purpose of this study was to process C. taxifolia extract to produce ZnO nanoparticles and explain their characterization. Nanoparticles of ZnO C. taxifolia are produced as a milky white substance. The analysis of the functional groups of ZnO in C. taxifolia shows that the observed absorption band is in close proximity to the ZnO absorption band resulting from research before. The results of SEM imaging show that the morphology of C. taxifolia ZnO nanoparticles is non-uniform and dominated by nanorods. The particle size of ZnO synthesized from C. taxifolia extract varies between 1.28 and 1764.23 nm, indicating that the ZnO nanoparticles produced are diverse. The curve shows that the particle size distribution of C. taxifolia ZnO, with a mean diameter of 254.95 nm, demonstrates that C. taxifolia seaweed extract functions effectively as a stabilizing, capping, and reducing agent.