ABSTRAK: Ekstraksi Enfleurasi dapat dioptimasi dengan memvariasikan perbandingan lemak dan bunga Bintaro serta waktu ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan kondisi optimal ekstraksi enfleurasi dan kandungan senyawa fragrance pada bunga Bintaro. Optimasi ekstraksi enfleurasi dilakukan dengan memvariasikan perbandingan lemak dan bunga Bintaro serta waktu ekstraksi. Identifikasi senyawa pada fragrance dari bunga Bintaro dilakukan menggunakan Kromatografi Gas Spektrometri Massa (GC-MS). Perbandingan lemak dan bunga serta variasi waktu optimal yang diperoleh untuk ekstraksi enfleurasi adalah 3 : 21 (w/w) dan 48 jam. Senyawa fragrance dalam bunga bintaro muncul tiga puncak asing-masing dengan waktu retensi (tR) adalah 4,2; 6,9; dan 10,4 menit. Senyawa fragarance yang diduga berturut-turut adalah feniletil alkohol, indol, dan alfa-farnesen. Selanjutnya terdeteksi pula senyawa golongan ester yaitu etil palmitat, etil oleat, dan etil stearat dengan waktu retensi adalah 18,1; 20,4; dan 20,7 menit. ABSTRACT: Enfleurage extraction can be optimized by varying the ratio of fat and Bintaro flower and extraction time. The aims of this study were to determine the optimal extraction and identify kind of compounds in fragrances of Bintaro flowers. Enfleurage extraction optimization was done by varying the ratio of fat and Bintaro flower and extraction time. Identification of compounds in the fragrances of Bintaro flowers was performed using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Optimal ratio of fat and Bintaro flower and optimal extraction time were 3: 21 (w / w) and 48 hours. Fragrance compound in Bintaro flower show three peaks with retention time (tR) 4,2; 6,9; and 10,4 minutes. The fragrance compound are allegedly phenylethyl alcohol, indole, and alpha farnesene. Ester compounds which are ethyl palmitate, ethyl oleate, and ethyl stearate, are detected as well with retention Time 18,1; 20,4; and 20,7 minutes.