As’at Pujianto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PERAWATAN (CURING) PERENDAMAN AIR LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Hakas Prayuda; As’at Pujianto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 2, Juli 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.664 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i02.p07

Abstract

Penelitian ini membuat benda uji berupa beton berbentuk silinder dengan variasi 3 merk semen yang dilakukan perawatan (curing) selama 28 hari, dimana pengujian dilakukan setiap beton berumur 7 hati, 14 hari dan 28 hari. Merk semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen holcim, semen gresik dan semen tiga roda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jenis air yang digunakan dalam proses perawatan beton terhadap kuat tekannya sesuai dengan merk semen. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, kuat tekan beton dengan menggunakan semen holcim pada perendaman air tawar berdasarkan umur nya adalah 18,80 MPa, 23,40 MPa dan 23,85 MPa sedangkan dengan perendaman air laut menghasilkan kuat tekan sebesar 21,60 MPa, 22,20 MPa dan 29,70 MPa. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan semen gresik pada perendaman air tawar dari umr 7, 14 hingga 28 hari adalah 12,10 MPa, 15,70 MPa dan 23,70 MPa, sedangkan hasil kuat tekan beton dengan perendaman air laut berturut-turut sebesar 19,20 MPa, 19,80 MPa dan pada umur 28 hari sebesar 26,70 MPa. Dengan menggunakan semen tiga roda menghasil kan kuat tekan sebesar 23,70 MPa, 22,70 MPa dan29,50 MPa dengan perawatan beton menggunakan air tawar, sedangkan dengan perawatan beton menggunakan air laut menghasilkan kuat tekan sebesar 26,00 MPa, 22,90 MPa dan 28,00 MPa. Pengaruh jenis air dalam perendaman beton dapat disimpulkan bahwa kuat tekan dengan perendaman air laut lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan dengan perendaman air tawar. Semen yang paling baik digunakan pada perendaman air tawar pada umur perendaman 28 hari yaitu merk semen Tiga Roda. Sedangkan semen yang paling baik pada perendaman air laut pada umur perendaman 28 hari yaitu merk semen Holcim.
PEMANFAATAN LIMBAH BATA RINGAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUN PENGGANTI PADA BETON As’at Pujianto; Restu Faizah; Acep Widiyanto; Tri Ananda Putri; Hakas Prayuda; Fadhila Firdausa
BANGUNAN Vol 26, No 2 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v26i22021p1-8

Abstract

Abstrak: Beton merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak digunakan baik di dunia maupun di Indonesia. Bahan penyusun beton yang terdiri dari semen, air, agregat halus dan agregat kasar sangat mudah diperoleh. Pada penelitian ini memanfaatkan limbah bangunan sebagai material recycle yang dapat dimanfaatkan sebagai material penyusun beton. Bata ringan merupakan salah satu material yang digunakan untuk emngisi dinding sebagai komponen non-struktural. Limbah bata ringan yang sudah tidak digunakan dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah penyusun beton. Pada penelitian ini terdiri dari dua pemeriksaan utama yaitu limbah bata ringan sebagai agregat kasar dengan variasi ukuran maksimal agregat yaitu 16 mm, 22,4 mm dan 25 mm. sedangkan pemeriksaan kedua yaitu limbah bata ringan sebagai pengganti semen dengan variasi campuran sebesar 5%, 10% dan 15% dan berat binder. Pengujian sifat beton yang dilakukan terdiri dari slump test dan kuat tekan. Slump test digunakan untuk memeriksa workability beton segar sedangkan kuat tekan digunakan untuk memeriksa kapasitas tekan nya. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah konstruksi secara optimal dan dapat digunakan kembali sebagai material penyusun beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agregat kasar limbah bata ringan dengan variasi ukuran maksimal 16 mm memperoleh kuat tekan tertinggi. Sedangkan pada pemanfaatan limbah bata ringan sebagai material pengganti semen menghasilkan kuat tekan tertinggi dengan variasi 5%.Kata-kata kunci: limbah bata ringan, agregat kasar, kuat tekan, recycle materialsAbstract: Concrete is one of the most widely used construction materials both in the world and in Indonesia. Concrete constituent materials consisting of cement, water, fine aggregate and coarse aggregate are very easy to obtain. In this study, using building waste as a recycle material that can be used as a concrete constituent material. Lightweight brick is one of the materials used to fill walls as a non-structural component. Light brick waste that is no longer used is reused as an added material for making concrete. This study consisted of two main examinations, namely lightweight brick waste as coarse aggregate with a maximum size variation of 16 mm, 22.4 mm and 25 mm. while the second examination was light brick waste as a substitute for cement with a mixture variation of 5%, 10% and 15% and the weight of the binder. The test of concrete properties consisted of slump test and compressive strength. Slump test is used to check the workability of fresh concrete while the compressive strength is used to check its compressive capacity. Through this research, it is hoped that construction waste can be utilized optimally and can be reused as a concrete constituent material. The results showed that the coarse aggregate of lightweight brick waste with a maximum size variation of 16 mm obtained the highest compressive strength. While the use of lightweight brick waste as a cement substitute material produces the highest compressive strength with a variation of 5%.Keywords: lightweight brick waste, coarse aggregate, compressive strength, recycle materials