I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara
Program Studi Teknik Pertanian Dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian)

Analisis Strategi Pemasaran dengan Metode SWOT dan QSPM Pada PT Wedhatama Sukses Makmur, Singaraja, Bali Helen Wahyuni Sitorus; I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara; Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 11 No 2 (2023): IN PRESS
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Wedhatama Sukses Makmur adalah suatu perusahaan yang berfokus pada pengolahan pupuk organik berbasis kotoran hewan (guano). Perusahaan ini belum menggunakan metode SWOT dan QSPM dalam strategi pemasaran. Hal ini terlihat dari permasalahan pembukuan dan serta kinerja bidang pemasaran yang tidak efektif, sehingga mengakibatkan target penjualan tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif strategi yang dirumuskan melalui faktor-faktor yang menjadi penentuan dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan metode SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Wedhatama Sukses Makmur dalam melakukan strategi pemasarannya memiliki 14 faktor internal (9 faktor kekuatan dan 5 faktor kelemahan) dan 11 faktor eksternal (7 faktor peluang dan 4 faktor ancaman). Total matriks IFE 3,06, matriks EFE 3,51, dan matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran I (Growth and Build). Hasil analisis SWOT menunjukkan adanya 8 alternatif strategi. Strategi yang dapat diprioritaskan oleh perusahaan dari analisis QSPM yaitu melakukan perbaikan sistem manajemen, peningkatan kemampuan teknis perusahaan, dan meningkatkan jumlah sumber daya manusia khususnya pada bidang pemasaran untuk mencapai target penjualan dengan total skor TAS 7,78. Abstract PT Wedhatama Sukses Makmur is an organic fertilizer company based on animal manure (guano). This company has not used the SWOT and QSPM methods in its marketing strategy. It can be seen in bookkeeping problems and ineffective marketing performance, resulting in sales targets not being achieved. This study aims to determine alternative strategies formulated through the factors that are the determinants in marketing the products produced by the company using the SWOT and QSPM methods. The results showed that PT Wedhatama Sukses Makmur had 14 internal factors (nine strength factors and five weakness factors) and 11 external factors (seven opportunity factors and four threat factors). The total IFE matrix is ??3,06, the EFE matrix is ??3,51, and the IE matrix is ??the company's position in quadrant I (Growth and Build). The results of the SWOT analysis show that there are eight alternative strategies. The priority strategy from the QSPM analysis is to improve the management system, improve the company's technical capabilities, and increase the number of human resources (especially in the marketing field) to achieve sales targets with a total TAS score of 7,78.
Analisis Rasio Prestasi Manajemen (RPM) pada Distribusi Air Irigasi Subak Gede Kedewatan I Made Bayu Suweta; I Wayan Tika; I Gusti Ngurah Apriadi Aviantara
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 11 No 2 (2023): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2023.v11.i02.p29

Abstract

Abstrak Rasio Prestasi Manajemen (RPM) dijabarkan sebagai hasil bagi antara debit yang diberikan dengan debit yang dibutuhkan di setiap lahan pertanian. Sistem subak di Bali didasari konsep sosio-teknis-religius dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai RPM dan sebarannya serta mengetahui strategi distribusi air irigasi agar kinerja irigasi menjadi “cukup” hingga “baik” di Subak Gede Kedewatan Wilayah Kabupaten Gianyar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif melalui survey dan pengukuran langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan persentase sebaran RPM kriteria “baik” sebanyak 5 subak (18,52%), “cukup” 4 subak (14,81%), “kurang” 9 subak (33,33%), dan “sangat kurang” 9 subak (33,33%). Nilai RPM subak di daerah hulu seluruhnya berada pada kriteria “sangat kurang” dengan nilai RPM 1, 85. Subak di daerah tengah seliruhnya berada dikriteria “kurang” dengan nilai RPM 1,45. Di hilir, subak yang berada di daerah ini memiliki kriteria yang “cukup” dan “baik” dengan sebaran nilai RPM 0,64 – 1,05. Subak yang mendapatkan air berlebih, kemudian sisa air irigasinya disalurkan menuju ke pangkung, yang akan menjadi sumber air utama untuk subak-subak natak tiyis (sadap tiris). Abstract The Management Performance Ratio (MPR) is a comparison between the water flowrate given and the water flowrate requirement for each agricultural land. The subak system in Bali is based on socio-technical-religious and economic concepts. This study aims to calculate the MPR value and its distribution as well as find out the irrigation water distribution strategy so that irrigation performance becomes "adequate" to "good" in Subak Gede Kedewatan, Gianyar Regency. This research was carried out using a quantitative analysis approach through surveys and direct measurements in the field. The result showed that percentage distribution of MPR criteria for "good" was 5 subaks (18.52%), "adequate" 4 subaks (14.81%), "poor" 9 subaks (33.33%), and "very poor" 9 subaks (33 ,33%). The MPR value of subak in the upstream area is entirely in the "very poor" criterion with an MPR value of 1.85. Followed by subak in the central region, all of them are in the "low" criterion with an MPR value of 1.45. In contrast to the downstream, the subaks in this area have the criteria of "adequate" and "good" with a distribution of RPM values ??of 0.64 - 1.05. Subaks that get excess water, then the rest of the irrigation water is channeled to the pangkung, which will be the main water source for subak natak tiyis (tapping taps).