Julismin Julismin
Universitas Negeri Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENDEKATAN GEOEKOSISTEM DI SUB DAS BABURA PROVINSI SUMATERA UTARA Lestari, Anik Dwi; Suriani, Meilinda; Julismin, Julismin
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agihan tingkat kerentaan banjir dan karakteristik kerentanan banjir di subDAS Babura, merumuskan strategi pengelolaan lingkungan untuk menanggulangi daerah-daerah yang rentan terhadap banjir. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan beberapa metode survei, yaitu survei instansional dan survei lapangan. Survei instansional digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang meliputi data curah hujan, bentuk lahan dan penggunaan lahan. Survei lapangan digunakan untuk mendapatkan data tekstur tanah, kondisi banjir sebenarnya, dan informasi penggunaan lahan. Survei lapangan juga dilakukan dengan observasi dan wawancara bebas terhadap narasumber yang tinggal di sekitar sungai Babura. Teknik pengolahan data dilakukan dengan metode skoring pada parameter-parameter kerentanan banjir. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data Primer, terdiri dari tekstur tanah, kemiringan lereng, kondisi banjir sebenarnya,dan penggunaan lahan. Data Sekunder, terdiri dari data curah hujan, bentuklahan dan penggunaan lahan. Hasil penelitian dianalisis secara mendalam dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial (keruangan). Hasil akhir penelitian ini adalah Peta kerentanan Banjir di subDAS Babura dimana kerentanan banjir di sub DAS Babura dibagi menjadi tiga kelas, yaitu tidak rentan (15,98%), cukup rentan (43,14%), dan rentan (40,97%). Daerah yang tidak rentan terhadap banjir meliputi hulu sungai Babura yang terdiri dari Kecamatan Sibolangit dan sebagian Kecamatan Pancurbatu. Daerah yang cukup rentan terhadap banjir mencakup daerah tengah sub DAS babura terdiri dari sebagian Kecamatan Pancurbatu dan Kecamatan Namorambe. Daerah yang rentan terhadap banjir meliputi daerah hilir sungai Babura meliputi Kecamatan Medan Petisah, Polonia, Medan Selayang, Medan Johor, dan Medan Tuntungan. Strategi pengelolaan lingkungan untuk menanggulangi daerah yang rentan terhadap banjir adalah berprinsip pada pengelolaan lingkungan DAS yang harus berpegang pada one river and one management yang meliputi kegiatan perencanaan, penataan, penetapan, pemanfaatan, pelestarian, pengawasan dan pemantauan dengan melibatkan tiga unsur kelembagaan (Pemerintah, masyarakat dan swasta)
Studi Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2003-2008 Asri Yoga, Yunadi; Julismin, Julismin
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area Vol 1, No 2 (2013): JPPUMA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.984 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: kelas perkembangan prasarana transportasi di Kabupaten Aceh Tengah tahun 2003-2008. Populasi dalam penelitian ini adalah prasarana dan sarana transportasi di Kabupaten Aceh Tengah yang terdiri dari 14 kecamatan dengan sampel penelitian diambil 6 kecamatan, yang dikelompokkan dalam 3 kelas perkembangan yaitu masing-masing 2 Kecamatan mewakili kelas perkembangan baik, kelas perkembangan sedang, dan kelas perkembangan buruk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: perkembangan prasarana transportasi berdasarkan jenis permukaan jalan aspal mengalami perkembangan dari tahun ke tahun yang diwakili oleh Bebesen dan Lut Tawar, jalan kerikil dengan perkembangan baik oleh kecamatan Linge, jalan tanah dengan kelas perkembangan baik oleh Pegasing dan Celala, panjang jalan berdasarkan konstruksi baik dengan perkembangan baik oleh Bebesen dan Lut Tawar jalan dengan kondisi sedang dengan perkembangan sedang oleh Silih Nara dan Ketol dan kondisi rusak berat oleh Ketepanang, sedangkan perkembangan sarana angkutan umum dengan kelas perkembangan baik oleh Pengasing dan Bebesen angkutan umum bus dengan kelas perkembangan baik oleh Bebesen, becak motor dengan kelas perkembangan baik oleh Beben dan mobil pribadi dengan kelas perkembangan baik oleh Bebesen dan Pegasing
ANALISIS TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENDEKATAN GEOEKOSISTEM DI SUB DAS BABURA PROVINSI SUMATERA UTARA Lestari, Anik Dwi; Suriani, Meilinda; Julismin, Julismin
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agihan tingkat kerentaan banjir dan karakteristik kerentanan banjir di subDAS Babura, merumuskan strategi pengelolaan lingkungan untuk menanggulangi daerah-daerah yang rentan terhadap banjir. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan beberapa metode survei, yaitu survei instansional dan survei lapangan. Survei instansional digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang meliputi data curah hujan, bentuk lahan dan penggunaan lahan. Survei lapangan digunakan untuk mendapatkan data tekstur tanah, kondisi banjir sebenarnya, dan informasi penggunaan lahan. Survei lapangan juga dilakukan dengan observasi dan wawancara bebas terhadap narasumber yang tinggal di sekitar sungai Babura. Teknik pengolahan data dilakukan dengan metode skoring pada parameter-parameter kerentanan banjir. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data Primer, terdiri dari tekstur tanah, kemiringan lereng, kondisi banjir sebenarnya,dan penggunaan lahan. Data Sekunder, terdiri dari data curah hujan, bentuklahan dan penggunaan lahan. Hasil penelitian dianalisis secara mendalam dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial (keruangan). Hasil akhir penelitian ini adalah Peta kerentanan Banjir di subDAS Babura dimana kerentanan banjir di sub DAS Babura dibagi menjadi tiga kelas, yaitu tidak rentan (15,98%), cukup rentan (43,14%), dan rentan (40,97%). Daerah yang tidak rentan terhadap banjir meliputi hulu sungai Babura yang terdiri dari Kecamatan Sibolangit dan sebagian Kecamatan Pancurbatu. Daerah yang cukup rentan terhadap banjir mencakup daerah tengah sub DAS babura terdiri dari sebagian Kecamatan Pancurbatu dan Kecamatan Namorambe. Daerah yang rentan terhadap banjir meliputi daerah hilir sungai Babura meliputi Kecamatan Medan Petisah, Polonia, Medan Selayang, Medan Johor, dan Medan Tuntungan. Strategi pengelolaan lingkungan untuk menanggulangi daerah yang rentan terhadap banjir adalah berprinsip pada pengelolaan lingkungan DAS yang harus berpegang pada one river and one management yang meliputi kegiatan perencanaan, penataan, penetapan, pemanfaatan, pelestarian, pengawasan dan pemantauan dengan melibatkan tiga unsur kelembagaan (Pemerintah, masyarakat dan swasta)