Herni Setyawati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak etanol Daun Kratom (Mitragyna Speciosa) Dengan Metode 1, 1 Difenil-2-Pikrihidrazil (DPPH) Herni Setyawati
Jurnal Farmasi Udayana Spesial Issue, Desember 2020
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2020.v09.i03.p09

Abstract

Kratom (Mitragina speciosa) merupakan salah satu tumbuhan herbal berasal dari Indonesia. Tumbuhan kratom memiliki beberapa manfaat empirik diantaranya mengatasi diare, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi nyeri. Daun kratom memiliki beberapa efek farmakologi salah satunya antioksidan. Kandungan berbagai senyawa yang memberikan efek farmakologis sebagai antioksidan didalam daun kratom cukup tinggi. Tujuan dilakukannya penelitian adalah mengetahui adanya aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kratom melalui metode 1,1-Difenil-2Pikrilhidrazil (DPPH), berdasarkan nilai nilai IC50. Daun Kratom diekstraksi dengan metode remaserasi 3x24 jam memakai pelarut etanol 70%, lalu dipekatkan dengan Rotary Evaporator pada suhu 40°C, dan dioven pada suhu (40-50)°C hingga menghasilkan ekstrak kental. Ekstrak daun kratom memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan analisa kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif antioksidan dilakukan melalui cara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan cairan pengelusi n-heksana:etil asetat (7:3), dilanjutkan dengan penyemprotan DPPH menunjukkan hasil positif memberikan aktivitas antioksidan. Uji kuantitatif antioksidan memakai metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dengan pengukuran kadar menggunakan Spektrofometer UV-Vis, dan vitamin C sebagai pembanding. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kratom menunjukkan nilai IC50 sebesar 91,86 ppm sehingga termasuk golongan antioksidan kuat. Kata kunci: Antioksidan, DPPH, Etanol, IC50, Kratom
Evaluasi Edukasi Personal Dalam Pemahaman, HBA1c dan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Sidoarjo Khurin In Wahyuni; Martina Kurnia Rohmah; Herni Setyawati
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i1.9720

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif tertinggi ke-enam di dunia, dimana prevalensi diabetes semakin meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung konsumtif dan minim aktifitas fisik. Diabetes Mellitus ditandai dengan kenaikan gula darah karena kelainan insulin, resistensi insulin atau bisa juga keduanya. Salah satu upaya untuk penanganan dan pencegahan timbulnya peningkatan DM tipe 2 adalah dengan pemberian edukasi menggunakan media booklet. Edukasi merupakan penyampaian pesan kesehatan kepada kelompok atau individu dengan tujuan memperoleh pemahaman dan peningkatan kualitas hidup yang ditandai dengan penurunan HBA1c yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman, kualitas hidup dan perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian edukasi dengan media booklet terhadap pasien DM tipe 2 di Sidoarjo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Random Control Trial Design. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni sampai Oktober 2020 dengan sampel 60 pasien. Pengukuran pemahaman menggunakan kuesioner DKQ Quessioner, perubahan perilaku menggunakan kuesioner DQOL sedangkan penetapan kadar HBA1c dengan alat tes gula darah. Hasil analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann Whitney dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara, pemahaman, kualitas hidup serta kadar gula darah HBA1c sebelum dan sesudah edukasi.  Pada hasil uji Spearman’Rank’s kelompok intervensi diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,586 dengan signifikansi 0,001 untuk pemahaman dengan HBA1c, hasil pemahaman dengan kualitas hidup diperoleh korelasi dengan nilai 0,552 dan p= 0,002. Pada uji korelasi antara HBA1c dengan kualitas hidup diperoleh nilai -0,434, sedangkan signifikansi diperoleh p=0,017, Hal ini menunjukan hubungan antara variable didapat korelasi sedang. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulan bahwa terdapat efektivitas edukasi terhadap pemahaman, A1c dan kualitas hidup. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Edukasi, Pemahaman, Kualitas Hidup, Kadar HBA1C, Kualitas Hidup  Diabetes Mellitus (DM) is one of the sixth highest degenerative diseases in the world, the prevalence of diabetes is increasing in line with changes in people's lifestyles that tend to be consuming and minimal physical activity. DM is characterized by an increase in blood sugar due to insulin disorders, insulin resistance or both. One of the efforts to handle and prevent an increase in type 2 diabetes is trough education using booklet media. Education is the delivery of health messages to groups or individuals to gain understanding and improve the quality of life, marked by a better decrease in HBA1c. This study used a Random Control Trial Design. This study aims to determine the understanding, quality of life and differences in blood sugar levels before and after giving education with booklet media to type 2 DM patients in Sidoarjo. This study was conducted from June-October 2020 with a sample of 60 patients. Measurement of understanding using the DKQ Quessioner questionnaire, behavior change using the DQOL questionnaire while HBA1c levels using a blood sugar test kit. The results of quantitative analysis were carried out using the Wilcoxon Signed Rank Test and the Mann Whitney test, from these results there were significant differences between, understanding, quality of life and blood sugar levels of HBA1c before and after education. While the results of the Spearman 'Ranks test for the intervention group obtained a correlation coefficient of -0.586 with a significance of 0.001 for understanding with HBA1c, the results of understanding with quality of life obtained a correlation with a value of 0.552 and p = 0.002. In the correlation test between HBA1c and quality of life, the value -0.434, while the significance was p = 0.017, and this shows the relationship between variables obtained moderate correlation. From this research, there is educational effectiveness on understanding, A1c and quality of life.
Socio-Demografi Dalam Pengendalian HBA1C Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Sidoarjo Khurin In Wahyuni; Martina Kurnia Rohmah Rohmah; Herni Setyawati
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.9506

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolit yang disebabkan oleh kurangnya insulin atau insulin yang resisten. Penurunan 1 persen HbA1c menurunkan 30-40% risiko komplikasi, Faktor-faktor ini mungkin berbeda dari satu populasi kepada orang lain berdasarkan Jenis kelamin, Lama menderita, Umur, Tingkat pendidikan, dan Riwayat DM, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan socio demografi terhadap pengendalian HbA1c di Sidoarjo. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan instrument kuesioner dan HbA1c kit, hasil didapatkan bahwa Jenis Kelamin, lama menderita, umur, tingkat pendidikan dan riwayat DM tidak memiliki hubungan dengan pengendalian HbA1c (P>0,05) namun edukasi dan pengecekan HbA1c memiliki hasil signifikan terkait pengontrolan HbA1c (P<0.05).Kata Kunci: HbA1c, Socio Demografi, DM Tipe 2, Kontrol Glikemik, Pengendalian Gula DarahDiabetes Mrllitus is a metabolic disease caused by a lack of insulin or insulin resistance. Reduction of 1 % HbA1c could reduces 30-40% risk of complications. These factors may differ from one population to another based on gender, long-suffering, ages, level of education and historical of the disease, therefore this research aims to assess the relationship between the socio demographic and HBA1C control in Sidoarjo. The study used an observational analytic method with a cross sectional approach with a questionnaire instrument and HbA1c kit, the results showed that gender, long-suffering , ages, level of education and historical of the disease did not have a relationship with HbA1c control (P> 0.05) but education and HbA1c checking had significant results regarding HbA1c control (P <0.05).
Uji Sediaan Krim Ekstrak Daun Kratom (Mitragyna Speciosa Korth.) yang Berpotensi sebagai Antinosiseptif pada Mencit Jantan Galur DDY Puspita Raras Anindita; Herni Setyawati; Khurin In Wahyuni; Dwi Oktavia Putri; Yani Ambari
Jurnal Pharmascience Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v10i1.12146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi antinosiseptif pada sediaan krim ekstrak daun kratom dan menentukan dosis efektifnya. Metode ekstraksi daun kratom yaitu dengan cara remaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil ekstrak kental yang diperoleh dari proses maserasi dimasukkan ke dalam sediaan vanishing cream dengan dosis 0,26 gram; 0,56 gram; dan 0,86 gram. Pengujian antinosiseptif menggunakan metode hotplate test pada mencit jantan galur Deutschland Denken Yoken (DDY). Hasil pengamatan dianalisis menggunakan statistik nonparametrik Kruskal Wallis dan uji persamaan regresi linier. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga dosis krim ekstrak daun kratom memiliki perbedaan dan pengaruh terhadap jumlah loncatan kaki pada hewan coba jika dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang berpotensi sebagai antinosiseptif namun kurang bermakna, karena tidak menggunakan kontrol positif. Kata Kunci: Antinosiseptif, Krim,Uji Sediaan, Daun Kratom, Mitragyna speciosa Korth.This study aims to evaluate the antinociceptive potential of kratom leaf ekstract cream and determine its effective dose. The kratom leaf extraction method  used maceration using 70% ethanol solvent. The crude extract obtained from the maceration process is put in to the vanishing cream preparation at a dose of 0.26 grams, 0.56 grams, and 0.86 grams. Antinociceptive testing used the hot plate method on DDY strain male mice. The results of the observations were analyzed using nonparametric statistics “kruskal wallis” and linear regression equation test. The results of analysis showed that the three doses of kratom leaf extract cream had an effect on the number of jumps on the legs of experimental animals when compared to the negative control group which had the potential to be antinociceptive but less significant, because it did not use a positive control.