I Dewa Gede Surya Mahardika Badung
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PREVALENSI GANGGUAN INSOMNIA YANG MENGALAMI KETERGANTUNGAN GADGET PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I Dewa Gede Surya Mahardika Badung; Nyoman Ratep
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.738 KB)

Abstract

Insomnia disorder merupakan gangguan yang terjadi akibat ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi Insomnia pada remaja fakultas kedokteran Udayana yang mengalami ketergantungan terhadap gadget. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional descriptive untuk memperoleh gambaran umum mengenai jumlah mahasiswa FK UNUD yang mengalami gangguan insomnia dengan ketergantungan terhadap gadget. Sampel penelitian ini adalah remaja yang melakukan pendidikan di FK UNUD dengan rentang usia 19-23 tahun. Pengambilan sampel data dilakukan menggunakan kuesioner melalui teknik consecutive sampling. Selanjutnya data akan diolah untuk mendapatkan prevalensi gangguan insomnia yang kemudian dikelompokkan berdasarkan status ketergantungan gadget, jenis kelamin, status hubungan dan tujuan penggunaan gadget yang dilakukan. Dari 140 sampel, didapatkan prevalensi insomnia sebesar 24,3%. Proporsi gejala insomnia lebih sering ditemukan pada sampel dengan ketergantungan gadget (29,3%) dibanding sampel tanpa ketergantungan gadget (22,2%). Pada sampel dengan gejala insomnia, proporsi ketergantungan gadget lebih tinggi pada sampel yang menggunakan gadget untuk media sosial (52,6%), sementara cenderung lebih rendah pada sampel yang menggunakan gadget untuk mencari informasi (12,5%) dan sarana hiburan (14,3%). Berdasarkan jenis kelamin, proporsi ketergantungan gadget lebih tinggi pada laki-laki (38%) dibanding perempuan (30,8%). Sementara berdasarkan status hubungan, proporsi ketergantungan gadget lebih tinggi pada sampel yang memiliki pasangan (53,8%) dibanding sampel lajang (23,8%).