Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI Akbar Pratama; Luh Putu Ratna Sundari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.212 KB)

Abstract

Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan industri di Indonesia adalah menurunnya kesehatan pekerja diakibatkan berbagai penyakit akibat kerja dan kondisi lingkungan tempat kerja. Pekerja batu padas adalah pekerjaan yang beresiko terkena polusi udara akibat paparan debu hasil olahan batu padas. Serpihan batu padas yang menyerupai karang dapat menjadi debu yang dapat dihirup oleh para pekerja yang memungkinkan timbulnya gangguan fungsi paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan fungsi paru yang dialami oleh pekerja batu padas. Penelitian deskriptif cross-sectional dilakukan pada industry batu padas di Silakarang, Gianyar selama bulan April-Mei 2014. Sebanyak 47 orang pekerja batu padas yang telah bekerja minimal 1 tahun, bekerja di daerah Silakarang Gianyar, berjenis kelamin laki-laki dan berumur 20 sampai 55 tahun yang terpilih dengan metode consecutive sampling dilibatkan dalam penelitian ini. Pada pekerja yang terpilih sebagai sampel, dilakukan wawancara dan penilaian fungsi paru dengan spirometri. Dari 47 subjek yang terlibat dalam penelitian ini, didapatkan 66% subjek tergolong dengan gangguan restriktif, 2% tergolong gangguan restriktif, dan 32% tergolong normal. Proporsi gangguan fungsi paru paling tinggi pada subjek berusia 40-55 tahun (87,5% restriktif, 4,2% obstruktif), subjek dengan obesitas (100% restriktif), subjek yang merokok (80% restriktif, 3,3% obstruktif), dan subjek yang telah bekerja selama 6-15 tahun (71,4% restriktif).  
Use of Grade 1 Liquid Smoke from Apus Bamboo (Gigantochia apus) Raw Material as A Preservative for Fresh Shrimp by Soaking Method at Different Concentrations Merni, Ita; Akbar Pratama; Erina Hertianty; Taman Alex; Zahrotul Isti'anah Marroh; Teguh Rizali Zahroni
Jurnal Loupe Vol 20 No 02 (2024): December 2024
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v20i02.3184

Abstract

This research is motivated by the lack of optimal use of bamboo, where bamboo is a natural material that is relatively cheap, easy to obtain and is one of the plants whose use in society is less optimized. In its role as a plant, bamboo can also be used as a material for making liquid smoke for various food needs which can be used for preservation. Shrimp is also a food that people really like, but shrimp cannot last long so natural additives are needed so that shrimp can last longer. Therefore, this research aims to determine the effect of providing liquid smoke from bamboo on shrimp quality, including changes in the smell and texture of shrimp. Observations were carried out at the Non-Wood Forest Products Laboratory, Forest Products Processing Study Program, Samarinda State Agricultural Polytechnic. The research method was carried out by observing shrimp without preservation (control), preserving shrimp with different concentrations, namely 5%, 7% and 9%. Observations of changes in the smell and texture of preserved shrimp were carried out for 6 days. The research results showed that preserving shrimp using liquid smoke from grade 1 bamboo material at a concentration of 7% was more effective than the control, liquid smoke concentrations of 5% and 9%.