Ni Luh Ariwati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI DAN HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMITHS TERHADAP TINGKAT PRESTASI ANAK SD NEGERI 5 GEGELANG Jevon Indra Susanto; I Kadek Swastika; Ni Luh Ariwati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.467 KB)

Abstract

Anak-anak yang terinfeksi soil transmitted helminth (STH) dapat menyebabkan akibat negatif bagi tubuh mereka. Dampak negatif itu adalah menurunnya kondisi kesehatan dan kurangnya gizi yang dapat menyebabkan anemia, defisiensi vitamin dan besi, gastroenteritis, diare, pneumonia, asma, apendisitis sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, mental, dan prestasi belajar sehingga menurunkan produktivitas anak di kemudian hari. Tujuan daripada penelitian ini, mengetahui hubungan infeksi cacing STH dengan prestasi belajar pada anak. Desain penelitian adalah analitik observasional case control dengan 69 responden merupakan siswa-siswi SDN 5 Gegelang, Karangasem. Diperiksa dengan menggunakan teknik Kato Katz dalam pemeriksaan sampel feses dan nilai rapor. Setelah dilakukannya persamaan pada variabel perancu yaitu umur dan jenis kelamin, didapatkan anak dengan positif kecacingan sebanyak 47 orang. Analisis data melalui SPSS secara bertahap menggunakan uji chi-square dengan nilai p sebesar 0,563 (p>0,05) dan OR 0,727 dengan 95% IK 0,247 – 2.141 untuk mengetahui hubungan infeksi cacing STH dengan prestasi belajar. Disimpulkan bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara infeksi cacing STH dengan prestasi belajar pada anak di SDN 5 Gegelang, Karangasem. Kata kunci: soil transmitted helmith, prestasi sekolah, anak sekolah
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LARUTAN AIR JERAMI 10% DAN YOGHURT 10% SEBAGAI ATRAKTAN OVITRAP NYAMUK AE. AEGYPTI IN VITRO Jody Erlangga; Putu Ayu Asri Damayanti; Ni Luh Ariwati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i5.P02

Abstract

ABSTRAK Nyamuk Ae. aegypti merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu cara memutus siklus nyamuk adalah menggunakan oviposition trap (ovitrap). Pada ovitrap dapat diberikan atraktan untuk menarik nyamuk menempatkan telurnya. Larutan yoghurt mengandung asam laktat yang dapat mengundang nyamuk menempatkan telurnya sedangkan larutan air jerami 10% telah sering digunakan sebagai atraktan ovitrap. Tujuan penelitian adalah membandingkan efektivitas antara atraktan larutan air jerami 10% dan larutan yoghurt 10%. Data diolah menggunakan uji One-Way ANOVA untuk data berdistribusi normal post hoc LSD atau Tamhane tergantung homogenitasnya. Data yang tidak berdistribusi normal diuji menggunakan Kruskal Wallis post hoc Mann- Whitney. Penelitian dilakukan dengan membandingkan jumlah telur tiap larutan di hari pertama hingga keenam. Hari ketiga merupakan puncak jumlah telur pada larutan air jerami 10%, yoghurt 10%, dan akuades dengan rata-rata masing-masing 30,5±6,106, 9,11±5,085, dan 9.89±5,326 telur. Penelitian menyatakan larutan air jerami 10% lebih efektif dibandingkan larutan yoghurt 10% dengan hasil nilai masing-masing p= 0,000 (p< 0,05) pada hari kedua hingga ke enam dan tidak ada perbedaan pada hari pertama p= 0,779 (p> 0,05). Hasil penelitian menunjukan perbedaan jumlah telur selama 6 hari pada larutan air jerami 10% dengan larutan yoghurt 10% memiliki nilai signifikansi p= 0,000 (p< 0,05). Hal ini menunjukan atraktan larutan air jerami lebih efektif dibandingkan dengan atraktan larutan yoghurt. Kata kunci : Larutan Air Jerami, Ovitrap, Larutan Yoghurt.