Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Struktur komunitas mangrove di perairan pantai Desa Sehati Kabupaten Maluku Tengah Umar Namakule; Karel Markus Melsasail
Jurnal Biologi Udayana Vol 25 No 2 (2021): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2021.v25.i02.p01

Abstract

Sehati is one of the villages located in Central Maluku Regency which has a mangrove area with an area of66,5 ha which is used as a local tourist attraction. Tourism support facilities are built to improve theaesthetics of the area but have implications for the conversion of mangrove land. Mangrove cover is reduceddue to logging by local communities and the intensity of plastic waste in the area has increased along withthe low awareness of visitors. These tourism activities put significant pressure on the mangrove ecosystemin Sehati village. The purpose of this study was to analyze the community structure and environmentalconditions of the substrate and waters in the mangrove forest area in Sehati village, Central MalukuRegency. Data collection was performed using the linear squared transect method. The transects used are5 pieces with squared measuring 3 x 3 meter as many as 10 pieces and are supported of various parameters oh water physics and chemistry. There are 5 species of mangroves found in the coastal village waters. The diversity index value is low (0,348), the dominance index is high (0,893), and the evenness index is low (0,348). Rhizophora apiculata has the highest value of density (12,78 ind/m2), abundance (23 ind/m2),attendance frequency (0,96%), and index of importance (103,56). Physical and chemical conditions ofwaters are still in a good condition for the growth of magroves.
Distribusi dan keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di pantai Desa Haya, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Karel M Melsasail; Umar Namakule
Jurnal Biologi Udayana Vol 24 No 2 (2020): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i02.p08

Abstract

Haya merupakan salah satu desa di Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki keanekaragaman jenis makroalga tersebar pada berbagai habitat dan belum teridentifikasi jenis serta sebarannya pada ekosistem lamun dan terumbu karang. Selain itu juga, keberadaan makroalga terancam oleh berbagai macam aktifitas masyarakat seperti pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ke pantai, serta aktifitas nelayan menggunakan perahu yang merusak habitat makroalga. Dengan demikian peneliti merasa sangat perlu untuk melaksanakan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi dan keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di pantai desa Haya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode transek liniear kuadrat. Transek yang digunakan sebanyak 5 buah dengan kuadrat berukuran 1x1 meter sebanyak 10 buah, serta didukung dengan pengukuran parameter fisika kima perairan seperti suhu menggunakan termometer, kuat arus menggunakan bola arus, kedalaman menggunakan tongkat berskala, salinitas menggunakan refaktometer, dan pH menggunakan pH meter. Jenis makroalga yang ditemukan di pantai Desa Haya sebanyak 12 jenis, 5 jenis pada ekosistem lamun dan 7 jenis pada terumbu karang. Distribusi makroalga pada ekosistem lamun dengan cara melekat pada substrat pasir dan lumpur, sedangkan pada terumbu karang dengan cara melekat dan menancap pada batu karang di rataan terumbu. Nilai keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun tergolong rendah (1,381), sedangkan pada terumbu karang tergolong sedang (2,806). Kondisi faktor fisika-kimia perairan berupa suhu (29,2°C), kuat arus (23,8 cm/detik), kedalaman (124 cm), dan salinitas air laut (32,9 ppt) masih berada dalam kisaran yang baik untuk pertumbuhan makroalga, sedangkan derajat keasaman (pH) air laut (6,07) berada dalam kisaran yang tidak baik bagi perumbuhan makroalga.
Distribusi dan keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di pantai Desa Haya, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Karel M Melsasail; Umar Namakule
Jurnal Biologi Udayana Vol 24 No 2 (2020): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i02.p08

Abstract

Haya merupakan salah satu desa di Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki keanekaragaman jenis makroalga tersebar pada berbagai habitat dan belum teridentifikasi jenis serta sebarannya pada ekosistem lamun dan terumbu karang. Selain itu juga, keberadaan makroalga terancam oleh berbagai macam aktifitas masyarakat seperti pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ke pantai, serta aktifitas nelayan menggunakan perahu yang merusak habitat makroalga. Dengan demikian peneliti merasa sangat perlu untuk melaksanakan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi dan keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di pantai desa Haya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode transek liniear kuadrat. Transek yang digunakan sebanyak 5 buah dengan kuadrat berukuran 1x1 meter sebanyak 10 buah, serta didukung dengan pengukuran parameter fisika kima perairan seperti suhu menggunakan termometer, kuat arus menggunakan bola arus, kedalaman menggunakan tongkat berskala, salinitas menggunakan refaktometer, dan pH menggunakan pH meter. Jenis makroalga yang ditemukan di pantai Desa Haya sebanyak 12 jenis, 5 jenis pada ekosistem lamun dan 7 jenis pada terumbu karang. Distribusi makroalga pada ekosistem lamun dengan cara melekat pada substrat pasir dan lumpur, sedangkan pada terumbu karang dengan cara melekat dan menancap pada batu karang di rataan terumbu. Nilai keanekaragaman jenis makroalga pada ekosistem lamun tergolong rendah (1,381), sedangkan pada terumbu karang tergolong sedang (2,806). Kondisi faktor fisika-kimia perairan berupa suhu (29,2°C), kuat arus (23,8 cm/detik), kedalaman (124 cm), dan salinitas air laut (32,9 ppt) masih berada dalam kisaran yang baik untuk pertumbuhan makroalga, sedangkan derajat keasaman (pH) air laut (6,07) berada dalam kisaran yang tidak baik bagi perumbuhan makroalga.
Analysis of Environmental Physical-Chemical Factors and Macroalga Species In The Coastal Water of Nusalaut, Central Maluku - Indonesia Karel Melsasail; Ali Awan; Pamella M. Papilaya
Sriwijaya Journal of Environment Vol 3, No 1 (2018): Mining Activities
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.574 KB) | DOI: 10.22135/sje.2018.3.1.31-36

Abstract

AbstractThe physical-chemical factors of environment are very influential on the presence and the growth of macrolaga in waters. Well-maintained water habitat is a good environment for the growth of macroalgae. A research has been conducted on the physicochemical environmental factors and the macroalgae species in the coastal waters of Nusalaut Island using transect method, and it was a survey research on four different observation stations. The results of the research showed that station I (Amet Village) has the best physicochemical factors for the presence and the growth of macroalgae, compared to station II (Nalahia Village), station III (Sila Village) and station IV (Leinitu Village). The most widely found macro algae are from the Rhodophyta class, with a total of 17 species of macroalgae, of which 15 species are found in station I.  Keywords: Macroalga, environmental factors, the coastal water of Nusalaut Abstrak (Indonesian)Faktor fisik kimia lingkungan sangat berpengaruh terhadap kehadiran dan pertumbuhan makrolaga pada suatu perairan. Habitat perairan yang terjaga menjadi lingkungan yang baik bagi pertumbuhan makroalga. Telah dilakukan penelitian tentang faktor fisik kimia lingkungan dan jenis-jenis makroalga di perairan Pantai Pulau Nusalaut dengan menggunakan metode transek, dan merupakan penelitian survey pada empat stasiun pengamatan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stasiun I (Desa Amet) memiliki faktor fisik kimia terbaik bagi kehadiran dan pertumbuhan makroalga bila diabandingkan dengan stasiun II (Desa Nalahia), stasiun III (Desa Sila) dan stasiun IV (Desa Leinitu). Makroalga yang paling banyak ditemukan berasal dari kelas Rhodophyta, dengan total makroalga yaitu sebanyak 17 spesies, dimana 15 spesies diantaranya ditemukan pada satasiun I.  Kata kunci: Makroalga, faktor lingkungan, perairan pantai Nusalaut
Kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos pada ekosistem mangrove di perairan pantai Desa Sehati, Kabupaten Maluku Tengah Karel Markus Melsasail
Jurnal Biologi Udayana Vol 26 No 2 (2022): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2022.v26.i02.p06

Abstract

Sehati merupakan desa di Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki salah satu ekosistem pendukung pantai berupa hutan mangrove dengan luasan 66,5 ha. Mangrove tersebut menghasilkan sejumlah besar detritus yang utamanya berasal dari serasah. Detritus tersebut dimanfaatkan oleh makrozoobentos sebagai bahan makanan sehingga meningkatkan jumlah jenisnya. Akan tetapi adanya penebangan oleh masyarakat setempat dikhawatirkan dapat memberikan tekanan yang cukup berarti bukan hanya kepada mangrove tetapi juga bagi makrozoobentos karena sangat peka terhadap perubahan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos pada ekosistem mangrove di Desa Sehati, Kabupaten Maluku Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek linier kuadrat menggunakan lima buah transek dengan kuadran berukuran1x1 meter sebanyak 10 buah, didukung dengan pengukuran berbagai parameter fisika kimia perairan. Ditemukan sebanyak 19 jenis makrozoobentos pada ekosistem hutan mangrove di perairan pantai Desa Sehati dengan nilai kepadatan yang beragam. Nassarius luridus memiliki nilai kepadatan tertinggi yaitu 0,595 ind/m2, sedangkan Neries virens memiliki nilai kepadatan terendah yaitu 0,025 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos pada ekosistem mangrove tergolong tinggi (2,631). Kondisi fisika kimia perairan pada ekosistem mangrove masih berada dalam keadaan yang baik bagi pertumbuhan makrozoobentos.