Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan asupan gula sederhana terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe II Anastasya Maria Kosasih; I Wayan Gede Sutadarma; Ni Nyoman Ayu Dewi
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.529 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i3.676

Abstract

Background: Type II DM is associated with lifestyle that cause obesity. Obesity is caused by excessive intake of simple sugars that cause insulin resistance.Aim: The study aims to determine the relationship between intake of simple sugars, carbohydrates, and calories with blood glucose levels in type II DM patients.Methods: This study was an observational analytic design, at the Western Denpasar Health Center I and II in August to September 2019. The inclusion criteria were type II DM patients without using insulin, normal BMI, and willing to participate. Exclusion criteria were type II DM patients who on diet (no carbohydrate). The number of samples was 100 people with simple random sampling technique. The procedure was started by giving informed consent, checking BMI, filling of 2x24 hour food recall, and checking blood glucose using glucometer.Results: Calorie for men was 1059.61 kcal and women was 1081.65 kcal. Carbohydrate intake in men was 149.15 grams and in women was 157.26 grams. Simple sugar intake in men is 24.98 grams and in women is 28.41 grams. There is a relationship between intake of simple sugars, carbohydrate, and calories with blood glucose levels (p = 0,000; p = 0.001; p = 0.024) and correlation strength (r = 0.44; r = 0.32; r = 0.23).Conclusion: There is a moderate correlation between simple sugar intake and carbohydrate intake with blood glucose levels and a weak correlation between calorie intake and blood glucose levels. Latar Belakang: DM tipe II berhubungan dengan gaya hidup, salah satunya adalah obesitas. Obesitas ini disebabkan oleh asupan gula sederhana yang berlebih yang menyebabkan resistensi insulin. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan gula sederhana, karbohidrat, dan kalori dengan kadar glukosa dalam darah pada pasien DM tipe II.Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik yang dilakukan di Puskesmas Denpasar Barat I dan Puskesmas Denpasar Barat II pada Agustus hingga September 2019. Kriteria inklusi adalah pasien DM tipe II tanpa menggunakan insulin, indeks massa tubuh normal, dan bersedia untuk mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah pasien DM tipe II yang melakukan diet tanpa mengonsumsi karbohidrat. Jumlah sampel sebesar 100 orang dengan teknik simple random sampling. Prosedur penelitian diawali dengan pemberian informed consent, pengecekan indeks massa tubuh, pengisian data food recall 2x24 jam, dan pengecekan glukosa darah sewaktu dengan glukometer. Analisis data adalah uji univariat dengan Uji Kolmogorov Smirnov dan uji bivariat dengan Uji Spearman.Hasil: Asupan kalori per hari pada laki-laki sebesar 1059,61 kkal dan perempuan sebesar 1081,65 kkal. Asupan karbohidrat pada laki-laki sebesar 149,15 gram dan pada perempuan sebesar 157,26 gram. Asupan gula sederhana pada laki-laki sebesar 24,98 gram dan pada perempuan sebesar 28,41 gram. Analisis menunjukkan adanya hubungan antara asupan gula sederhana, karbohidrat, dan kalori dengan kadar glukosa darah (p=0,000; p=0,001; p=0,024) dan kekuatan korelasi (r=0,44; r=0,32; r=0,23).Simpulan: Terdapat korelasi sedang antara asupan gula sederhana dan asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah dan korelasi lemah antara asupan kalori dengan kadar glukosa darah.
Flat Foot Terhadap Kelincahan pada Anak Sekolah Dasar di Denpasar Ida Ayu Sandrina Dewi; Ni Komang Ayu Juni Antari; Ni Luh Putu Gita Karunia Saraswati; I Wayan Gede Sutadarma
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 12 No 2 (2024): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/mifi.2024.v12.i02.p11

Abstract

Pendahuluan: Masa kanak-kanak merupakan suatu critical period dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Adanya suatu perkembangan berupa menetapnya bantalan lemak pada arkus pedis akan memicu kondisi flat foot pada anak. Kondisi tersebut berpotensi menjadi masalah kesehatan, seperti otot plantaris mudah lelah dan teriritasi. Masalah ini ditakutkan mengakibatkan kurang terstimulasinya perkembangan keterampilan motorik pada anak khususnya kelincahan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui bagaimana flat foot dan kelincahan berhubungan pada siswa sekolah dasar di Denpasar. Metode: Penelitian ini menggunakan strategi cross sectional, total sampling, dan desain analisis observasional. Sebanyak 90 anak terpilih menjadi sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2022 di sekolah dasar yang berlokasi di Denpasar. Variabel independen pada penelitian yaitu flat foot dengan alat ukur footprint test serta clarke’s angle sebagai penentu grade flat foot sedangkan variabel dependen yaitu kelincahan yang diukur dengan alat ukur agility T-test. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sebanyak 90 orang dengan kondisi flat foot terklasifikasi menjadi grade 1, 2, dan 3. Sementara itu, pada variabel kelincahan dikategorikan menjadi dua, yaitu average dan poor. Setelah dilakukan analisis uji chi square diperoleh hasil nilai p 0,07 (p>0,05). Simpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara kelincahan dan flat foot pada anak sekolah dasar, terbukti dengan nilai p sebesar 0,07 (p>0,05). Temuan ini dapat dikaitkan dengan variabel perancu yang mungkin berdampak pada kelincahan anak, seperti indeks massa tubuh, aktivitas fisik, footwear, suhu, dan kelembapan. Kata Kunci: flat foot, kelincahan, anak sekolah dasar