Tha'atam Mardhiyah
Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Retrospektif: Profil Penggunaan Obat Analgesik pada Pasien Pascatonsilektomi di Departemen SMF THT-KL RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2015-2016 Tha'atam Mardhiyah; Maulydia Muhamad Cholid; Muhtarum Yusuf
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v13i1.16884

Abstract

Latar Belakang: Nyeri merupakan keluhan yang umum terjadi pada hari pertama pascatonsilektomi dan merupakan hambatan yang signifikan dalam proses rehabilitasi. Pemberian analgesik yang dimulai sejak hari pertama pascatonsilektomi dapat meringankan nyeri. Peneliti melakukan pengamatan terhadap profil penggunaan obat analgesik pada pasien pascatonsilektomi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Tujuan: Mengetahui profil penggunaan obat analgesik dalam penanganan nyeri pada pasien pascatonsilektomi.Metode: Penelitian ini merupakan retrospektif deskriptif dengan mengamati profil pemberian obat analgesik berdasarkan golongan obat analgesik terbanyak, analgesik tunggal dan kombinasi, analgesik awal dan lanjutan, berdasarkan kelompok umur anak dan dewasa dan cara pemberian. Penelitian juga akan meliputi sosiodemografi (jenis kelamin dan umur) pasien dan tingkatan nyeri setelah pemberian analgesik.Hasil: Dari 28 sampel, kelompok analgesik yang paling banyak digunakan adalah pyazolon (metamizol, antrain) (51,3%), sedangkan pada terapi kombinasi didominasi tramadol dengan ketorolak (33,3%). Sebanyak delapan pasien (28,6%) dari total 28 pasien menerima analgesik lanjutan dari jenis lain. Metamizol adalah obat yang paling banyak digunakan untuk pasien anak-anak (57,7%), sedangkan pada pasien dewasa didominasi ketorolak (50%).Kesimpulan: Pemberian metamizol masih menjadi pilihan dalam penanganan nyeri pascatonsilektomi, diikuti oleh ketorolak yang paling diberikan kepada pasien dewasa. Terdapat juga kombinasi tramadol dengan ketorolak yang menjadi pilihan pada terapi multimodal. Jalur pemberian analgesik dengan rute intravena paling banyak dilakukan pada penanganan nyeri pascatonsilektomi.