This Author published in this journals
All Journal Reaktor
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ekstraksi Minyak Nilam Dengan Pelarut N-Heksana B. Jos
Reaktor Volume 08 No.2 Desember 2004
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4384.329 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.8.2.94-99

Abstract

Minyak nilam atau “patchouli oil” merupakan komoditas ekspor yang memberikan sumbangan devisa paling besar  diantara minyak atsiri yang lain di Indonesia. Minyak nilam digunakan sebagai bahan pewangi dan penahan (bersifat fiksatif) aroma wangi dalam pembuatan parfum, kosmetika, sabun, minyak rambut dan saus tembakau. Pengambilan minyak nilam ini umumnya melalui proses penyulingan dengan air maupun dengan distilasi uap. Pada proses ini rendeman yang dihasilkan hanya sekitar 2- 2,5% dengan konsentrasi patchouli alcohol (PA) sebesar 31%. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan mutu dan rendemen minyak nilam perlu dilakukan. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan cara ekstraksi-destilasi. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut n-heksana dan variabel yang digunakan yaitu  waktu ekstraksi (30, 60, 90, 120, 150, 180, 210 menit), volume pelarut (2000, 2500, 3000, 3500, 4000, 4500, 5000 ml), serta suhu ekstraksi (30, 40, 50, 60 0C) dengan berat daun nilam yang digunakan sebesar 200 gram, kemudian produk keluaran ekstraksi diteruskan dengan proses distilasi (tahap pemurnian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi optimumdiperoleh pada waktu ekstraksi 120 menit, volume pelarut 3000 ml, dan suhu ekstraksi 30 0C (suhu kamar). Rendemen yang diperoleh sebesar 4,51% dengan konsentrasi patchouli alcohol (PA) sebesar 37%. Ekstraksi-destilasi dengan pelarut n-heksana ini, menghasilkan mutu dan rendemen minyak nilam yang lebih baik daripada proses penyulingan dengan air maupun destilasi uap biasa.Kata kunci : Patchouli alcohol, Rendemen, minyak nilam
Peningkatan Mutu Heavy Gas Oil (HGO) Secara Ekstraksi Cair-Cair Dengan Solven Dimethylsulfoxide (DMSO) B. Jos
Reaktor Volume 6 No. 2 Desember 2002
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3029.619 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.6.2.92-95

Abstract

Heavy gas oil (HGO) merupakan salah satu bahan dasar untuk bahan bakar mesin diesel/solar yang semakin meningkat kebutuhannya dari tahun ke tahun. Untuk meningkatkan mutu solar salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengurangan kadar senyawa aromatis dari HGO yang dapat mempengaruhi kualitas penyalaannya. Dalam penelitian ini pengambilan kandungan senyawa C aromatis dalam HGO dilakukan melalui operasi ekstraksi cair-cair dengan menggunakan Dimethylsulfoxide (DMSO) sebagai solven. Selanjutnya HGO yang diinginkan dianalisa sifat-sifat fisisnya. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar waktu kontak, temperatur ekstraksi dan perbandingan solven-feed maka akan semakin banyak senyawa aromatis yang dapat terambil, akibatnya harga indeks diesel juga akan semakin meningkat. Kondisi optimum diperoleh jika harga indeks diesel tidak mengalami peningkatan lagi yaitu dengan waktu ekstraksi selama 10 menit pada temperature  40 0C dan perbandingan solven-feed = 1,2.Kata kunci : ekstraksi cair-cair, HGO, senyawa aromatis, solven
Ekstraksi Asam Tartrat Dan Asam Malat : Pengaruh Tri (6-Methyl) Amin Sebagai Extracting Power Dalam Berbagai Solven Terhadap Koefisien Distribusi B. Jos
Reaktor Volume 09 No. 02 Desember 2005
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2811.109 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.9.2.117-120

Abstract

Limbah buangan industri minuman anggur masih mengandung asam tartrat dan asam malat. Dengan mereduksi kadar asam tartrat dan asam malat di dalam limbah akan mengurangi polusi yang ditimbulkan. Kemungkinan pengambilan kembali asam-asam ini dengan cara ekstraksi cair-cair telah berkembang. Dalam penelitian ini digunakan Tri (6-Methyl) Amin sebagai extracting power dalam berbagai solven seperti Hexanol-1; Chloroform, campuran Heptan (50%vol) + hexanol-1 (50%v); dan 2,6 DIMETHYL-4 Heptanon. Harga koefisien distribusi untuk masing-masing asam ditentukan berdasarkan konsentrasi amin dalam solven berkisar antara 0,1 sampai 0,8 mol amin per liter larutan. Koefisien distribusi asam tartrat yang diperoleh pada berbagai solven berkisar antara 2,5- 165,1; sedangakan untuk asam malat antara 1,7- 73,9. Dengan besarnya harga koefisien distribusi untuk masing-masing asam yang diperoleh Tri (6-Methyl) Amin sebagai extracting power dalam solven dapat digunakan untuk mengekstrak asam tartrat dan asam malat.Kata kunci : eksraksi cair-cair, asam tartrat, asam malat, amin