Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontribusi Lamun Enhalus acoroides Terhadap Kelimpahan Perifiton Di Perairan Legon Boyo, Karimunjawa Hendrayana Hendrayana; Ambariyanto Ambariyanto; Delianis Pringgenies; Mujiyanto Mujiyanto
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v9i2.27346

Abstract

Kelimpahan perifiton dipengaruhi oleh kerapatan lamun karena pada semakin tinggi kerapatan lamun maka kecepatan arus akan berkurang sehingga dapat meningkatkan laju penempelan perifiton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kerapatan lamun Enhalus acoroides dengan kelimpahan perifiton di Perairan Legon Boyo, Karimunjawa Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni, September dan Desember Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perifiton yang ditemukan pada lamun Enhalus acoroides di Perairan legon sebanyak 10 jenis dan jenis Baciliarophyceae merupakan jenis perifiton paling banyak ditemukan. Kelimpahan terbesar terjadi di musim peralihan yaitu sebesar 2.146 sel/l. Keanekaragaman jenis perifiton di lamun E. acoroides memiliki nilai antara 0,26-1,43 (Keanekaragaman rendah-sedang), keseragaman dengan nilai 3,61-5,82 (keseragaman tinggi) dan dominansi dengan nilai 0,68-1,12 (dominansi sedang-tinggi). Hasil analisis regresi hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan perifiton sebesar 79,13% yang menunjukkan hubungan kuat. Dengan demikian kerapatan lamun berpengaruh terhadap kelimpahan perifiton pada lamun. Periphyton abudance is influence by Seagrass densit. The aim of the research was to determaine Enhalus acoroides seagrass density and periphyton abudance correlation in Legon Boyo, Karimunjawa waters. Descriptive method and purposive sampling used in the research. The result show perphyton found as 10 kinds ang Baciliarophyceae clases are most of periphyton found. The most abundant periphyton in the transitional season is 2,146 cells/l. Periphyton species diversity in E.acoroides seagrass has a value between 0.26-1.43 (low-moderate diversity), uniformity with a value of 3.61-5.82 (high uniformity) and dominance with a value of 0.68-1.12 (moderate-high dominance). Correlation relationship with periphyton abundance was 79.13%, which showed a strong relationship. This value show of seagrass density influence periphyton abudance in seagrass.
Pengembangan Usaha Olahan Ikan Di Desa Surodadi, Kabupaten Tegal Sri Mulyani; Ike Desi Florina; Hendrayana Hendrayana
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.883 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.427

Abstract

Kegiatan usaha olahan di Desa Suradadi memiliki potensi sebagai pusat industri olahan ikan di Kab.Tegal. Tujuan dari kegiatan ini untuk usaha peningkatan daya saing produk perikanan Desa Suradadimelalui Good Manufacturing Product. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah transferknowledge. Materi yang disampaikan wirausaha dan perizinan usaha, olahan ikan, serta perizinanPangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Terdapat pula pelatihan secara langsung mengenai olahan ikanyang sehat dan non MSG, sebagai upaya pengembangan dan peningkatan daya saing produk perikananDesa Suradadi. Dalam kegiatan tersebut peserta diberikan pemahaman dan praktik langsung bagaimanamenerapkan salah satu syarat GMP dan upaya mendapatkan PIRT yang dimaksud. Hasil kegiatanmenunjukkan bahwa pada awalnya masyarakat pengolah kurang memahami tentang perizinan usaha,teknologi pengan dan olahan ikan yang sehat. Namun dengan adanya kegitan ini, peserta menjadi lebihpaham penerapan dan upaya-upaya dan dalam mendapatkan perizinan Industri Rumah Tangga, namunmasih diperlukanya fasilitasi dan pendampingan perizinan usaha dan peningkatan teknologi pengolahanpangan dari desa dan dinas terkait lebih lanjut lagi.