Harmon Prayogi
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peramalan Tinggi dan Periode Gelombang Signifikan Di Perairan Dangkal (Studi Kasus Perairan Semarang) Alfi Satriadi; Harmon Prayogi
Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.298 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v6i1.15737

Abstract

Gelombang menjalar dari perairan dalam menuju perairan dangkal. Penjalaran gelombang merupakan bentuk dari adanya gangguan pada suatu medium, dalam hal ini medium air. Salah satu bentuk dari gangguan tersebut adalah gaya gesek angin. Sehingga arah dan kecepatan angin dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan periode gelombang yang dihasilkan. Metode Sverdrup, Munk, dan Bretschneider (SMB) digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan tinggi dan periode gelombang signifikan di perairan dangkal khususnya perairan Semarang. Data angin yang digunakan untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) selama 10 tahun (2007-2016). Koreksi durasi dilakukan untuk mendapatan data angin rata-rata setiap jam. Selanjutnya melakukan koreksi stabilitas dan menentukan nilai wind stress factor dimana nilai ini, fetch efektif, dan kedalaman perairan digunakan untuk mendapatkan nilai tinggi dan periode gelombang signifikan. Hasil penelitian menunjukan arah angin dominan pada musim Timur, musim Peralihan II, dan musim Barat menuju ke arah Tenggara. Sedangkan arah angin dominan pada musim Peralihan I menuju ke arah Selatan. Musim Barat memiliki variasi kecepatan angin lebih tinggi dari ketiga musim lainnya. Demikian pula, tinggi dan periode gelombang signifikan pada musim Barat adalah tertinggi dengan nilai 1,227 meter dan 5,175 detik. Sebaliknya, pada musim Peralihan II memiliki tinggi dan periode gelombang signifikan terendah dengan nilai 0,577 meter dan 3,391 detik. Tinggi dan periode gelombang signifikan di perairan Semarang sangat dipengaruhi oleh angin muson. Ocean waves propagation from depth water into shallow water has been becoming important aspect to determine waves characteristic. In particular, waves is manifestation of energy, such as wind stress in this case, that is transferred into a medium. Moreover, wind speed and direction can be used to predict significant wave height and period.Sverdrup, Munk, and Bretschneider (SMB) method are employed to predict significant wave height and period at Semarang waters. This method is based on wind data, speed and direction, to forecast where the data used in this research were collected from European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) from 2007 to 2016. Data Corrections were applied in this research including duration and stability correction. As a result, from this correction, wind stress factor was established to compute significant wave height and period. The result showed that in East season, First Transitional season, and West season, wind direction was dominated from the Southeast. Differently, wind blew to the South dominated in Second Transitional season. West season had significantly high wind speed variation compared to other seasons. In addition, It had 1,227 meter of significant wave height and 5,175 second of significant wave period. On the contrary, Second Transitional season had lowest significant wave height and periods, 0,577 meter and 3,391 second respectively.
Analisa Perhitungan Analitik dan Data Eksperimen Parameter Gelombang pada Wave Flume dengan Wavemaker Tipe Piston Alfi Satriadi; Sugeng Widada; Harmon Prayogi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 1 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.324 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i1.1351

Abstract

Ocean waves is one of the ocean phenomenon and It is occurred by the external forces. There are some approaches to study this phenomenon which are analytical, numerical, and physical modelling. This research aims to compare between analytical and experimental data. The methods were used in the research divided into three steps. First step was calculating theoretical equation of the relationship between dimensionless number of relative depth (kh) and stroke and wave height ratio (H/S). Secondly, the wave parameters including wave height (H), water depth (d), and wave length (L) were measured in a wave flume. Finally, the value of percentage model bias (PB) was calculated. It showed at 15,513% and 8,5% for 50 rpm and 80 rpm, respectively. In conclusion based on PB, experimental data had positive correlation to analytical equation.   Gelombang merupakan salah satu fenomena yang ada di laut. Dalam mempelajari fenomena ini dilakukan berbagai pendekatan diantaranya pendekatan analitik, pemodelan numerik, dan pemodelan fisik. Penelitian ini hanya mengkaji hasil perhitungan analitik dan data eksperimen menggunakan wavemaker tipe piston berdasarkan nilai percentage model bias (PB). Metode yang dilakukan merupakan metode kuantitatif yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama melakukan perhitungan berdasarkan persamaan analitis hubungan antara bilangan tak berdimensi kedalaman relatif (kh) dan rasio antara tinggi gelombang dan panjang stroke (H/S). Tahap kedua adalah melakukan pengukuran parameter gelombang yaitu tinggi gelombang (H), kedalaman (d), dan panjang gelombang (L). Tahap yang terakhir adalah mencari nilai PB berdasarkan perhitungan analitik dan data eksperimen. Hasil penelitian menunjukan nilai PB untuk kecepatan putar wavemaker 50 rpm dan 80 rpm adalah masing-masing sebesar 15,513% dan 8,5%. Berdasarkan nilai PB tersebut dapat dikatakan bahwa data eksperimen mendekati perhitungan analitik.