Suradi Wijaya Saputra
Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASPEK DINAMIKA POPULASI IKAN PETEK (Leiognathus equulus) DI PERAIRAN TELUK SEMARANG JAWA TENGAH Anhar Solichin; Suradi Wijaya Saputra; Aninditia Sabdaningsih
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 4 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.4.234-239

Abstract

Ikan Petek (Leiognathus equulus, Forsskal 1775) hidup di dasar perairan sampai dengan permukaan pada perairan pantai yang dangkal, sering tertangkap dengan alat tangkap arad, cantrang atau tarik lainnya yang beroperasi di dasar perairan. Nilai ekonomis ikan Petek relatif rendah dan umum dikonsumsi sebagai ikan asin. Petek merupakan hasil tangkap sampingan yang dominan tertangkap di perairan Teluk Semarang. Kondisi ini menjadi rawan jika laju penangkapannya di suatu perairan cukup tinggi dan terus meningkat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji dinamika populasi ikan Petek di perairan Teluk Semarang Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel ikan diambil dari PPI yang menjadi pangkalan pendaratan bagi alat tangkap arad di perairan Teluk Semarang, yaitu PPI Tanggulmalang dan Bandengan di Kabupaten Kendal dan PPI Tambaklorok Kota Semarang. Penelitian dilaksanakan mulai bulam April sampai dengan Agustus 2021. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa ikan Petek yang tertangkap di perairan Teluk Semarang memiliki panjang total berkisar antara 100– 245 mm. Musim rekrutmen terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan September. Hubungan panjang – bobot ikan Petek mengikuti persamaan W = 0,00002 L3,05, dengan pola pertumbuhan isomatrik. Ikan Petek mengikuti persamaan pertumbuhan von Bertalanffy Lt = 170(1-exp-0,66(t+0,08528)). Laju mortalitas total (Z) ikan Petek sebesar 1,64/tahun, F sebesar 0,79/tahun, lebih kecil dari mortalitas alaminya (M) yaitu 0,85/tahun. Tingkat eksploitasi (E) adalah 0,48, masih sedikit di bawah optimum (Eopt = 0,5). Ukuran yang tertangkap didominasi ikan berukuran kecil/belum dewasa (Lc<Lm), sehingga cenderung terjadi growth overfishing, dan dapat mengarah terjadinya kelangkaan induk (recruitment overfishing).
STUDI MOLEKULAR UDANG Pennaeus (Fenneropenaeus) merguiensis DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA (MOLECULAR STUDY OF SHRIMP Pennaeus (Fenneropenaeus) merguiensis ON THE NORTH COAST OF JAVA SEA) Anhar Solichin; Suradi Wijaya Saputra; Wiwiet Teguh Taufani; Diah Ayuningrum
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 4 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.4.294-299

Abstract

Wilayah pesisir merupakan ekosistem unik bagian dari habitat vital bagi biota pesisir, laut, dan darat. Lokasi penelitian di pantai utara Jawa Tengah mencakup Tegal hingga Kendal. Investigasi terbaru menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati laut mungkin jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya termasuk udang yang penting secara ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman genetik spesies udang di perairan pantai utara Jawa yang meliputi daerah Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes. Metode yang digunakan yaitu deskriptif eksploratif, dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Identifikasi molekuler udang menggunakan marga molekuler gen Cytochrome Oxydase I (COI).  Hasil sampling diperoleh masing-masing satu sampel udang yang diidentifikasi secara molekuler dari masing-masing daerah, yakni MT1, MB3, MR7, MP9, MB11 dan MLT13. Berdasarkan hasil amplifikasi gen COI diperoleh data panjang basepair dari keenam sampel udang yakni sekar 400-500 bp. Hasil sekuensing dan penyejajaran di fitur BLAST (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/) menunjukkan bahwa keenam sampel udang termasuk ke jenis Fenneropenaeus merguiensis KP637168.1 dengan tingkat kesamaan bervariasi dari 91-95%. Tingkat kesamaan terendah diperoleh dari sampel udang asal Pekalongan dan Tegal, sementara yang tertinggi berasal dari Brebes. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah kelima sampel udang dari daerah yang berbeda-beda terkait filogenetiknya.   The coastal area of the ecosystem is a unique part of the vital habitat for coastal, marine and terrestrial biota. Research locations on the north coast of Central Java include Brebes to Kendal. Recent investigations suggest that marine biodiversity may be much higher than previously estimated including economically important shrimp. The purpose of this study was to see the diversity of species in the northern coastal waters of Java, including the Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal and Brebes areas. The method used is descriptive exploratory, with the sampling technique is simple random sampling. Molecular identification of shrimp using the molecular genus Cytochrome Oxydase I (COI). In this paper, we examine the biodiversity of shrimp species using the COI gene molecular channel. Sampling results obtained from one sample determined molecularly from each area, namely MT1, MB3, MR7, MP9, MB11 and MLT13. Based on the results of COI gene amplification, base pair length data obtained from the six shrimp samples, namely around 400-500 bp. The sequencing and alignment regard in the BLAST feature (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/) shows that the six shrimp samples belong to the type. Results show that Fenneropenaeus merguiensis KP637168.1 with 92% is found in Kendal, and Batang; Pekalongan, Pemalang, Tegal, and Brebes with a difference level of 91-95%. Levels can be obtained from shrimp samples from Pekalongan and Tegal, while the highest comes from Brebes. Thus, it is necessary to carry out further research whether the five shrimp samples from different areas are related to their phylogenetics.
Analisis Stok dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) Berdasarkan Data di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Cita Susila; Abdul Ghofar; Suradi Wijaya Saputra
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 3 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i3.8491

Abstract

Dolphinfish fish is one of the commodities of Indonesian waters, which is a bycatch of tuna fisheries. Lemadang fish are under considerable catching pressure and tend to increase, thus endangering their sustainability. The purpose of the study was to find out the length of first caught (Lc50%), growth parameters, mortality rate, MSY value, optimum trip (f) and lemadang fish exploitation rate. The data collected are fish length (cmFL), fish weight (kg), fish production, and fishing efforts. The data were collected once every 2 weeks during November 2019 until January 2020. The results of the study is the size of fish ranged from 41 – 125 cmFL and  length at first capture (Lc50%) 75 cmFL. The long-weight relationship analysis obtained equation W=0,0000378*L2,363 with negative allometric growth pattern. The growth equation von Bertalanffy obtained Lt = L∞(1-e-1.8(t+0,343)). The total mortality 8,54 year-1 the rate of exploitation amounted to 0,8 with the peak of recruitment in August. The estimated value of MSY of Dolphinfish was 121.570 kg/year with optimum effort of 571 trip/year. The estimated value of Dolphinfish sustainable potential is 121,570 kg/year, with optimum efforts of 571 trips/year. Dolphinfish production since 2011 has exceeded its maximum sustainable yield (MSY). Utilization of Dolphinfish fish resources has been overfishing, both based on analysis of analytical models and production surplus models. Ikan Lemadang merupakan salah satu komoditi dari perairan Indonesia, yang merupakan bycatch dari perikanan tuna. Ikan Lemadang mengalami tekanan penangkapan yang cukup tinggi dan cenderung meningkat, sehingga dapat membahayakan kelestariannya. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui ukuran pertama kali tertangkap, parameter pertumbuhan, laju mortalitas, nilai MSY, trip (f) optimum, dan tingkat eksploitasi ikan Lemadang. Data yang dikumpulkan adalah panjang cagak ikan (cmFL) dan bobot ikan (kg), volume tangkapan dan upaya penangkapan (trip), produksi ikan dan trip penangkapan. Pengambilan data dilakukan 2(dua) minggu sekali selama bulan November 2019 hingga Januari 2020. Hasil penelitian diperoleh ukuran panjang ikan berkisar 41 – 125 cmFL, dan ukuran pertama kali tertangkap (Lc50%) 75 cmFL. Persamaan hubungan panjang-bobot didapatkan W=0,0000378*L2,363,dan sifat pertumbuhan alometrik negatif. Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy ikan Lemadang didapatkan Lt = L¥ (1-e-1,8(t+0,343)). Puncak rekrutmen terjadi pada bulan Agustus. Laju mortalitas total (Z) adalah 8,54 per tahun, mortalitas penangkapan (F) = 6,81/tahun, dan tingkat eksploitasi (E=F/M) sebesar 0,8. Nilai dugaan potensi lestari ikan Lemadang sebesar 121.570 kg/tahun, dengan upaya optimum sebesar 571 trip/tahun. Produksi ikan Lemadang sejak tahun 2011 sudah melebihi tingkat produksi maksimum lestari (MSY)-nya. Pemanfaatan sumber daya ikan Lemadang sudah overfishing. baik berdasarkan analisis model analitik maupun model surplus produksi.