Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tata Kelola Dokumen Rekam Medis Sebagai Upaya Menjaga Rahasia Medis di Pelayanan Kesehatan Judi Judi; Kusuma Estu Werdani; Salma Binti Purwaningsih; Purwanti .
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v5i1.156

Abstract

The purposes of this study are To know the barriers and solutions in the management of medical record documents as an effort to keep the medical secrets in health care unit. Research method used in this study is empiricalnormativejuridical, by using secondary data consists of primary legal materials, secondary legal materials, tertiary legal materials, and primary data as supporting data. This research uses descriptive analytical. The results of this study are; 1) Medical secrets are the patient's right which much be protected and upheld by all health care providers. 2) Violation of the rights of these patients is a crime that can be sued by the law. The barrier found in this research is in reality, many hospitals are lack of medical records staffs to manage the medical documents. The solution to this problem is to build health care partnership that puts the health providers and the health receivers in a partnership. The suggestion is the health care providers should hire professional medical record staffs for keeping the medical secrets.
Mengembangkan Kecerdasan Emosional pada Anak Taman Kanak-Kanak Sebagai Upaya Menciptakan Anak Cerdas, Ceria dan Berakhlak Purwanti .
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2010): Volume 2 Nomor 1 Edisi Januari 2010
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.943 KB) | DOI: 10.26418/jvip.v2i1.68

Abstract

Kemampuan bersosialisasi anak serta rasa empati terhadap keadaan di sekitar dapat dipupuk sejak dini. Karena pada periode ini merupakan Masa Emas atau disebut juga The Golden Age yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan seorang manusia sehingga merupakan masa yang tepat untuk membentuk watak dan kepribadian anak. Pendidikan mental anak, merupakjan salah satu program pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jadi, di usia TK anak tak melulu diajari kemampuan membaca dan menulis saja Selama ini orang tua lebih terfokus agar anak-anaknya bisa membaca dan menulis sebelum masuk ke SD, dan kurang memerhatikan aspek kesiapan mental. Anak TK yang akan masuk ke SD masih memiliki emosi yang labil, sering mengeluh, manja, dan belum mau berpisah dengan orang tuanya. Ada pula anak yang tidak mampu berinteraksi dengan anak lainnya, karena tidak siap mental. Dalam beberapa konsep pendidikan anak usia dini, disebutkan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual jauh lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ). Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, mesa emas, nilai agama.
Revitalisasi Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga di Era Globalisasi Purwanti .
Guru Membangun Vol 22, No 2 (2009): GM Edisi Juli Vol.22 No.2 Tahun 2009
Publisher : Ikatan Keluarga Alumni FKIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.3 KB) | DOI: 10.26418/gm.v22i2.400

Abstract

Pendidikan Islam dalam keluarga nampaknya belum sepenuhnya kondusif melakukan transformasi sosial budaya untuk mengimbangi dinamika globalisasi yang serba cepat. Padahal, pendidikan Islam dalam keluarga mestinya mampu membentengi anak didik agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, berkepribadian luhur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa, serta berakhlakul karimah. Dalam menghadapi tantangan globalisasi, pendidikan islam dalam keluarga mesti berjalan efektif di tengah benturan budaya globalisasi. Pendidikan islam dalam keluarga mesti mampu mempertahankan identitas dan membekali kepribadian ssiwa dengan nilai-nilai keislaman yang luhur. Sebab, generasi bangsa yang memiliki identitas kebudayaan luhur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral merupakan sumbangan yang positif di dalam terbentuknya masyarakat madani yang berperadaban.