Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KONSTRUKSI CITRA PEREMPUAN DALAM PROGRAM TALK SHOW "CURAHAN HATI PEREMPUAN" DI TRANS TV BERDASARKAN KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS SARA MILLS Rizqiyatul Kamilah .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd., M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12002

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) representasi perempuan dalam program talk show “Curahan Hati Perempuan” di Trans TV berdasarkan kajian analisis wacana kritis Sara Mills dan (2) konstruksi citra perempuan ditampilkan dalam program talk show “Curahan Hati Perempuan” di Trans TV. Penelitian ini menggunakan pendekatatan kualitatif. Jenis penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Data-data diperoleh dari hasil transkrip dialog tuturan dalam program talk show “Curahan Hati Perempuan” di Trans TV. Analisis dilakukan menggunakan model analisis wacana kritis Sara Mills. Hasil analisis menunjukkan (1) representasi perempuan dalam program talk show “Curahan Hati Perempuan” menempati narasumber dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai subjek serta objek. Hal ini dikarenakan konsep program tersebut yang bertajuk talk show. Meskipun demikian, kedudukan narasumber dominan menempati posisi objek. Posisi objek membuat kedudukan narasumber termarjinalkan. Keberadaan narasumber ditampilkan oleh moderator dan panelis sehingga narasumber tidak memiliki kesempatan menampilkan dirinya dengan konstruksi positif. Selain sebagai sumber informasi bagi media, pendengar dalam program tersebut digiring untuk berpihak pada wacana yang dibentuk baik oleh moderator maupun panelis. Dengan kata lain, pendengar digiring pada pemikiran sesuai dengan pendapat subjektif dalam wacana (2) konstruksi citra perempuan dalam program talk show “Curahan Hati Perempuan” lebih banyak ditampilkan secara negatif. Kondisi ini merupakan imbas dari kedudukan narasumber sebagai objek yang termarjinalkan. Konstruksi citra negatif direpresentasikan melalui wacana-wacana yang disampaikan baik oleh moderator maupun oleh panelis dalam bentuk tanggapan, kritik, penggunaan dalil serta prespektif psikologis sebagai bentuk pengukuhan wacana. Kata Kunci : konstruksi citra perempuan, analisis wacana kritis Sara Mills, analisis wacana. This research aims describe about (1) representation women in talk show program “Curahan Hati Perempuan” in Trans TV based on a critical discourse analysis of Sara Mills (2) construction of women image feature in talk show program “Curahan Hati Perempuan” in Trans TV. This research used qualitative approach. This type of research belong to descriptive research. Data collection in this research is done by using documentation method. Data obtained from the transcript of speech dialogue in talk show program “Curahan Hati Perempuan” in Trans TV. The data generated from the speech dialog transcripts on talk show “Curahan Hati Perempuan” in Trans TV.The analysis using Sara Mills critical discourse analysis model. The result showed that (2) the repretentation of women in the talk show program “Curahan Hati Perempuan” occupies resourch in two positions at once it as subjects and objects it is because the concept program is talk show. Thus, the dominant resourch position occupies the position of the object. The position of the object makes the position of resourch marginalized. The presence of resource persons is presented by moderators and panelists so that the speakers themselves dont have the opportunity to present themselves with positive constructs. In addition to being a source of information for the media, listeners in this program are directed to support the discourse formed by moderators or panelists. In other word, the listener is led to thingking according to the opinion in the discourse (2) women image construction is more shown in the talk show program “Curahan Hati Perempuan” the conditions is the impact of the attitude of resourch as a marginalized object. Negative image construction was represented through discourses delivered by both moderators and panelists in the form of responses, criticisms, use of propositions and psychological perspectives as a form of discourses strengthening. keyword : construction of women image feature, critical discourse analysis of Sara Mills, discourse.
PEMBINAAN DAN PROSES KREATIF PENCIPTAAN MUSIKALISASI PUISI OLEH TEATER SOLAGRACIA SMAN 1 NEGARA I Kadek Yogi Periawan .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara, (2) proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara, dan (3) kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pembina dan anggota Teater Solagracia SMAN 1 Negara. Objek penelitian ini adalah pembinaan dan proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (1) jenis pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara, yaitu prapembinaan, pembinaan orientasi, pembinaan kecakapan, pembinaan penyegaran, dan pembinaan lapangan. (2) proses kreatif penciptaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMAN 1 Negara dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pemilihan puisi, penciptaan musikalisasi puisi, penentuan dan pengkolaborasian penggunaan alat musik, mengolah dan memadukan variasi vokal, menentukan dan mengembangkan karakter gaya pemanggungan, dan pemilihan kostum. (3) kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembinaan musikalisasi puisi di Teater Solagracia SMA Negeri 1 Negara yaitu terjadi pada kendala nonteknis berupa keterbatasan waktu latihan dan padatnya kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah.Kata Kunci : pembinaan, proses kreatif, musikalisasi puisi. This research aimed to describe (1) Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri 1 Negara, (2) The creative process of creating musical poetry at Solagracia Theatre at SMA Negeri 1 Negara, and (3) The obstacles faced during the guidance of musical poetry in theater Solagracia at SMA Negeri 1 Negara. This research was descriptive qualitative research. The subject of this research was the supervisor and member of Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara. The object of this research was the pattern of supervised and the creative process of the creation of musical poetry. The method used to collect data in this research was observation and interview method. The result of this research are (1) Types of musical poetry training in Solagracia Theatre of SMA Negeri 1 Negara, namely pre-guidance, orientation guidance, skill guidance, refresher guidance, and field guidance. (2) The creative process of the creation of musical poetry in Solagracia Theatre at SMAN 1 Negara country is performed with several steps such as the selection of poetry, the creation of musical poetry, determination and collaboration of the use of musical instruments, process and integrate vocal variety, define and collaborate the character of staging style, and the costume selection. (3) The obstacles encountered during the implementation of supervising musical poetry in Solagracia Theatre at SMA Negeri 1 Negara is nontechnical problems in terms of limited training time and the intensity of activities of the students inside and outside the school. keyword : Creative process, musical poetry, training.
PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) VERBAL DAN NONVERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII MTSN SERIRIT Hurul Aini .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; Drs.I Gede Nurjaya,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12410

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menganalisis bentuk-bentuk penguatan verbal dan nonverbal guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MTsN Seririt, (2) mendeskripsikan dan menganalisis fungsi masing-masing bentuk penguatan verbal dan nonverbal guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MTsN Seririt, dan (3) mendeskripsikan dan menganalisis dampak penguatan verbal dan nonverbal guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di MTsN Seririt. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia di MTsN Seririt. Objek penelitian ini adalah perilaku verbal dan nonverbal guru ketika memberikan penguatan, yang meliputi: bentuk perilaku verbal dan nonverbal, fungsi masing-masing perilaku verbal dan nonverbal, dan dampak pemberian perilaku verbal dan nonverbal terhadap siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Metode observasi digunakan untuk mencari secara langsung data penguatan verbal dan nonverbal guru dalam pembelajaran. Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari guru bahasa Indonesia di MTsN Seririt terkait fungsi penguatan verbal dan nonverbal yang dipergunakannya dalam pembelajaran. Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui dampak penguata verbal dan nonverbal guru ketika memberikan penguatan terhadap siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk perilaku verbal guru ketika memberikan penguatan adalah bentuk tuturan deklaratif, imperatif, dan interogatif, sedangkan perilaku nonverbalnya adalah gestural, fasial, dan postural; (2) fungsi perilaku verbal guru ketika memberikan penguatan adalah fungsi ekspresif, direktif, representatif, komisif, dan deklarasi, sedangkan fungsi perilaku nonverbalnya adalah melengkapi dan menekankan; dan (3) dampak perilaku verbal dan nonverbal guru ketika memberikan penguatan adalah siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar. Kata Kunci : penguatan verbal dan penguatan nonverbal dalam pembelajaran bahasa Indonesia This study aims to (1) describe and analyze the forms of verbal and nonverbal strengthening of teachers in Indonesian language learning at MTsN Seririt, (2) to describe and analyze the function of each form of verbal and nonverbal strengthening of teachers in Indonesian language learning at MTsN Seririt, and (3) to describe and analyze the impact of verbal and nonverbal strengthening of teachers in Indonesian language learning at MTsN Seririt. This research uses descriptive qualitative research design. The subject of this research is Indonesian teacher at MTsN Seririt. The object of this study is the verbal and nonverbal behavior of teachers when providing reinforcement, which includes: verbal and nonverbal forms of behavior, the function of each verbal and nonverbal behavior, and the impact of verbal and nonverbal behavior on the students. Data collection methods used were observation, interview, and questionnaire method. Observational methods are used to observe directly the verbal and nonverbal reinforcement of teachers in learning. Interview method is used to get information directly from Indonesian teacher in MTsN Seririt related to the verbal and nonverbal reinforcement function that is used in learning. The questionnaire method is used to determine the effect of verbal and nonverbal teacher when giving reinforcement to students. The data obtained were analyzed using qualitative descriptive analysis technique. The results of this study indicate that (1) the teacher's verbal behavior when giving reinforcement is a form of declarative, imperative, and interrogative speech, while his nonverbal behavior is gestural, facial, and postural; (2) the teacher's verbal behavioral function while providing reinforcement is an expressive, directive, representative, commissive, and declarative function, while his nonverbal functionality is complementary and stressed; and (3) the impact of verbal and nonverbal behavior of teachers when providing reinforcement is that students feel excited and motivated to learn.keyword : verbal reinforcement and nonverbal reinforcement in Indonesian language learning
ANALISIS JENIS, BENTUK, DAN FUNGSI TINDAK TUTUR BERITA UTAMA PADA KORAN BALI POST Luh Yuli Purnamentari .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd.,M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12411

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis tindak tutur yang terdapat dalam berita utama pada koran Bali Post, (2) bentuk tindak tutur yang terdapat dalam berita utama pada koran Bali Post, dan (3) fungsi tindak tutur yang terdapat dalam berita utama pada koran Bali Post. Subjek penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam berita utama pada koran Bali Post. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi dengan instrumen kartu data. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan (1) berita utama pada koran Bali Post mengandung tindak tutur lokusi dan ilokusi, (2) bentuk yang dominan digunakan dalam berita utama adalah bentuk deklaratif sebanyak 27 bentuk, (3) berita utama mengandung fungsi tindak tutur, fungsi asertif sebanyak 27, fungsi direktif sebanyak 4, fungsi ekspresif sebanyak 1, fungsi deklarasi sebanyak 1 dan tidak ada fungsi komisif. Di antara fungsi tersebut terdapat fungsi yang lebih dominan digunakan pada berita utama yaitu fungsi asertif. Fungsi asertif dapat dibagi menjadi tiga, yaitu asertif menegaskan, asertif mengumumkan, dan asertif menduga. Fungsi asertif lebih dominan digunakan karena fungsi tersebut berguna sebagai ungkapan untuk tuturan menegaskan, menduga, dan mengumumkan sesuatu kepada mitra tutur. Berdasarkan hasil analisis, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan. Bagi penulis berita utama agar tetap memperhatikan gaya bahasa yang dipakai dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik namun masih memiliki makna yang implisit di dalamnya agar pembaca mudah mengerti apa yang hendak penulis sampaikan. Bagi dosen pengampu mata kuliah pragmatik hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran materi tindak tutur yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahaiswa. Bagi peneliti lain, penelitian ini baru sebatas pengkajian jenis, bentuk dan fungsi tindak tutur, peneliti lain diharapkan melakukan pengkajian terhadap dampak psikologis yang bisa dilihat dari tuturan berita utama.Kata Kunci : bentuk, fungsi, jenis, berita utama, tindak tutur. This descriptive research aimed at understanding (1) kind of speech act on main news of Bali Post newspaper, (2) form of speech act on main news of Bali Post newspaper, and (3) the function of speech act on the main news of Bali Post newspaper. The subject of the study were phrase on the main news of Bali Post newspaper. The data were obtained through the documentation method by using data card instruments. Based on the analysis that had been done, the result of this study showed (1) main news on Bali Post newspaper contained speech act of locution and ilocution, (2) the dominant form used on main news was 27 declarative form, (3) Main news that contained the function of speech act, the assertive function were 27, directive were 4, expressive function was 1, declaration function was 1 and there were no commissive function. Among those functions, there were more dominant function that was used on the main news that was assertive function. Assertive function was divided into three such as, explaining assertive, announcing assertive, and presuming assertive. Assertive function dominantly used because that function was useful as an expression to explaining speech, presuming speech and announcing speech to the opponent of speech. Based on the result of analysis, there are some suggestion from the researcher. For the researcher, main news have to pay attention on dialect that are used and used Indonesian properly however the language has implicit meaning that make the reader easy to understand about what the researcher wants to explain. For the pragmatic lecturer, the result of this research could be used as one of learning material speech act that can improve critical thinking of the university students. For the other researcher, this research is a study of kind, form and speech act function, the other researcher are expected to examine the psychology impact that can be seen from main news speech. keyword : Form, Fuction, Kind, Main News, Speech Act
Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Kemampuan Menulis Teks Eksemplum Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja Ni Kadek Ayu Yasmini .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12412

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Singaraja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) tingkat motivasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja, (2) tingkat kemampuan menulis teks eksemplum siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja, dan (3) ada tidaknya hubungan motivasi belajar siswa dengan kemampuan menulis teks eksemplum siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan teknik korelasional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja dan sampel penelitian terdiri dari 114 siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yakni tes, angket, dan wawancara. Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis teks eksemplum siswa, angket digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, dan wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dari guru serta siswa mengenai kemampuan menulis teks eksemplum dan motivasi belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis deskripsi dan analisis satu predikator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksemplum siswa tergolong cukup dengan mean 80,81 dan motivasi belajar siswa tergolong berkualifikasi tinggi dengan mean 81,74. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis teks eksemplum siswa kelas IX SMP Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran 2017/2018.Kata Kunci : motivasi belajar, kemampuan menulis This researcher was done at SMP Negeri 1 Singaraja. The aim of this research is for to know (1) the learning motivation of the grade IX students of SMP Negeri 1 Singaraja, (2) the level of student’s eksemplum text written ability of the grade IX students of SMP Negeri 1 Singaraja, and (3) the relation student’s motivation learning with eksemplum text written ability of the grade IX students of SMP Negeri 1 Singaraja. This research is quantitative research by using survey method correlational technique. The population of the research were the IX grade students at SMP Negeri 1 Singaraja and the sample consisted of 114 students. On this research, the researcher used three techniques of data collecting, there were test, questionnaire, and interview. Test technique was used to know student’s eksemplum written ability level, quetionaire technique was used to know student’s learning motivation level, and interview technique was used to get information from the teacher and students about written ability of eksemplum text and student’s motivation learning. Data were analyzed by using descriptive analysis and one predictor regression test. The result of this reseach showed that student’s written ability of eksemplum text was good enough with mean 80,81 and student’s learning motivation was qualified with mean 81,74. Furthermore, this research also showed the result that any relations between learning motivation and student’s eskemplum written ability of grade IX SMP Negeri 1 Singaraja school year 2017/2018.keyword : : learning motivation, written ability
Strategi dan Proses Kreatif Produksi Pementasan Drama dalam Pembelajaran Drama Kelas XI SMA Negeri Bali Mandara Putu Arya Mahendra .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Strategi pengajaran drama kelas XI SMA Negeri Bali Mandara, (2) Proses kreatif produksi pementasan drama dalam pembelajaran drama kelas XI SMA Negeri Bali Mandara, dan (3) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan proses kreatif produksi pementasan drama dalam pembelajaran drama kelas XI SMA Bali Mandara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara. Objek penelitian ini adalah strategi dan proses kreatif produksi pementasan drama. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) strategi pengajaran drama kelas XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap penjelajahan, tahap intepretasi dan tahap rekreasi.(2) Proses kreatif produksi pementasan drama dalam pembelajaran drama kelas XI IPS 2 dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap latihan dan tahap pementasan.(3) Kendala yang dihadapi saat proses kreatif pementasan drama dalam pembelajaran drama kelas XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara, yaitu terjadi pada kendala nonteknis berupa keterbatasan waktu latihan dan padatnya kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Kata Kunci : strategi, proses kreatif,drama,pementasan drama This research is aimed to describe (1) drama’s teaching strategy of class XI in SMA Negeri Bali Mandara, (2) creative process of drama’s performance production in learning drama of class XI in SMA Negeri Bali Mandara, and (3) obstacles encountered during the execution of creative process of drama’s performance production in the learning of class XI in SMA Negeri Bali Mandara. This research uses qualitative descriptive design. The subjects of this study are teachers and students of class XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara. The objects of this research are the strategy and creative process of drama’s performance production. The methods used to collect data are observation, interview and documentation. The results of this research are (1) teaching strategy of class XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara is divided into three stages, namely exploration stage, interpretation stage and recreation stage (2) The creative process of drama production in learning of class XI IPS 2 is divided into (3) obstacles faced during the creative process of performing drama in learning drama class XI IPS 2 SMA Negeri Bali Mandara, which occurs in non-technical constraints in the form of limited training time and density of activities in schools as well as out of school. keyword : strategy, creative process, drama, staging drama
PEMBELAJARAN MENGONVERSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SERIRIT DENGAN PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN MADE SRI ARDENI .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd., M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran mengonversi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Seririt dengan penerapan metode bermain peran yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Seririt. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Seririt. Objek penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan kendala-kendala penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran mengonversi teks negosiasi. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan beberapa metode yakni (1) metode observasi untuk mengamati proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. (2) Metode dokumentasi untuk mengumpulkan data berkaitan dengan keterampilan siswa memerankan teks negosiasi berdasarkan metode bermain peran. (3) metode wawancara untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran mengonversi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Seririt dengan penerapan metode bermain peran. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan permendikbud Tahun 2016, hanya saja pada bagian materi pelajaran, pendekatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan rencana kegiatan ini perlu diperbaiki. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, kesesuaian pendekatan saintifik terlihat ketika guru sudah mampu merumuskan pertanyaan berdasarkan fasilitas yang sudah disediakan oleh guru yaitu memberikan peluang siswa menonton video negosiasi. Evaluasi sudah sesuai dengan penilaian keterampilan siswa menunjukan total nilai 3.047 dengan rata-rata 87 (kategori baik), 2.927 siswa pemperoleh kategori cukup serta 2.536 siswa pemperoleh kategori cukup. Terdapat beberapa kendala dalam proses pembelajaran mengonversi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Seririt yaitu : (1) penyusunan RPP, (2) alokasi waktu. Kata Kunci : Pembelajaran, teks negosiasi, bermain peran This study aims to examine the learning of converting the text of the negotiation of class X students of SMA Negeri 1 Seririt with the application of role playing methods which include aspects of planning, implementation, evaluation, and constraints faced by Indonesian teachers in SMA Negeri 1 Seririt. The design of this research is descriptive-qualitative. The subjects of this study are Indonesian language teachers and students of grade X SMA Negeri 1 Seririt. The object of this research is the planning, implementation, evaluation, and constraints of application of role playing method in learning convert negotiation text. The data obtained were collected by several methods, namely (1) observation method to observe the learning process based on the implementation plan of learning made by the teacher. (2) Documentation method for collecting data relating to the students' skills plays the text of negotiation based on the role play method. (3) interview method to know the constraints faced by teacher when learning convert text negotiation of class X student SMA Negeri 1 Seririt with application of role playing method. Based on the data analysis, the learning plan made by the teacher has been in accordance with permendikbud Year 2016, only on the subject matter, learning approach, learning objectives, and the plan of this activity needs to be improved. Implementation of learning using scientific approach, the appropriateness of scientific approach seen when the teacher was able to formulate questions based on facilities that have been provided by the teacher is to provide students the opportunity to watch the video negotiations. The evaluation was in accordance with the student skill assessment showing the total score of 3,047 with an average of 87 (good category), 2,927 students earned enough category and 2,536 students earned enough category. There are some obstacles in the learning process to convert the text of the negotiation of class X students of SMA Negeri 1 Seririt namely: (1) preparation of RPP, (2) time allocation.keyword : Learning, negotiating text, role play
Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas X MIA 2 SMA N 1 Sukasada Kerta Yasa I Wayan .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd., M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14978

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskipsikan langkah-langkah operasional yang ditempuh guru dalam pembelajaran menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2 SMA N 1 Sukasada, (2) mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2 SMA N 1 Sukasada, (3) mendeskripsikan hambatan-hambatan yang yang dihadapi oleh guru dalam mengelola pembelajaran menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2 SMA N 1 Sukasada. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan beberapa metode yakni (1) metode observasi untuk mengamati langkah-langkah operasional yang ditempuh guru dalam pembelajaran menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2. (2) metode dokumantasi untuk mengumpulkan data berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2, (3) metode wawancara untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam mengelola pembelajaran menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2 SMA N 1 Sukasada. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh beberapa langkah yang ditempuh guru dalam pembelajaran menulis puisi dengan pendekatan kontekstual. Langkah tersebut dimulai dari memberi umpan balik, pemberian materi hingga pembelajaran menulis puisi yang berbasis pendekatan kontekstual. Tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas X MIA 2 SMAN 1 Sukasada menunjukkan nilai rata-rata 79 (kategori baik) dengan persentase 22,72 % siswa memperoleh nilai kategori sangat baik, 68,18% siswa memperoleh nilai kategori baik serta 9,09 % siswa memperoleh kategori cukup.Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran menulis puisi berdasarkan pendekatan kontekstual yaitu : (1) siswa kurang termotivasi (2) kesulitan mengondisikan kelas. Kata Kunci : Kata kunci: menulis, puisi, kontekstual This study was designed in form of descriptive qualitative. The aim of this study were (1) to describe operational steps taken by teacher in learning how to write poetry based on contextual approach in class X student MIA 2 SMA N 1 Sukasada, (2) to describe level of student ability in writing poetry based on contextual approach in class X student MIA 2 SMA N 1 Sukasada, (3) to describes the obstacles faced by teachers in managing the learning of writing poetry based on the contextual approach on the students in class X MIA 2 SMA N 1 Sukasada. The data were collected by several methods namely, (1) observation method to observe the operational steps taken by teacher in learning how to write poetry based on the contextual approach on the students in class X MIA 2. (2) Documant method to collect data related to the level of students’ ability in writing poetry based on contextual approach in X class MIA 2 students, (3) interview method to find out the obstacles faced by teacher in managing poetry writing lesson based on contextual approach in class X student MIA 2 SMA N 1 Sukasada. Based on data analysis conducted, obtained several steps taken by teacher in learning how to write poetry with contextual approach. This step begins with giving feedback, giving materials in learning how to write poems based on a contextual approach. The level of students' ability in writing poetry based on the contextual approach in the class X students MIA 2 SMAN 1 Sukasada shows the average value was 79 (good category) with the percentage of 22,72% students as the highest score categories, 68,18% students get good category value and 9.09% of students get enough categories. There are several obstacles faced by teachers in the process of learning how to write poetry based on contextual approaches were: (1) students are less motivated (2) difficulty class conditioning. keyword : Keywords: writing, poetry, contextual
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT MELALUI MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 2 MENGWI KD SEPTI DWIANTARI .; Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. .; Dra. Made Sri Indriani, M.Hum. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v9i2.21425

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan menentukan (1) langkah-langkah pembelajaran menulis teks anekdot melalui media gambar ilustrasi, (2) hasil belajar menulis teks anekdot melalui media gambar ilustrasi, dan (3) respons siswa terhadap pembelajaran menulis teks anekdot melalui media gambar ilustrasi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Mengwi. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran media gambar ilustrasi, peningkatan hasil belajar, dan respons siswa dalam penggunaan media gambar ilustrasi. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui observasi, metode tes, dan metode kuesioner dan analisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot (2) media gambar ilustrasi meningkatkan kemampuan menulis hal ini dibuktikan dari hasil belajar siswa secara klasikal pada prasiklus 65,00 (cukup), pada siklus I meningkat sebesar 76,85 (baik), dan siklus II meningkat sebesar 79,98 (baik), dan (3) respons siswa terhadap penggunaan media gambar ilustrasi tergolong positif dengan rata-rata skor pada siklus I sebesar 42,60 (positif) dan meningkat pada siklus II sebesar 45,88 (positif). Kata Kunci : kemampuan menulis, media gambar ilustrasi, siswa SMA Classroom Action Research aims to determine (1) the steps of learning to write anecdotal texts through illustrative media, (2) the results of learning to write anecdotal texts through illustrative media, and (3) student responses to learning to write anecdotal texts through media illustrated image. The subjects of this study were teachers and students of class X IPA 2 Mengwi State Senior High School 2. The object of this research is the steps of learning media illustration images, improving learning outcomes, and student responses to the use of illustrated media images. The data in the study were collected through observation, test methods, and questionnaire and analysis methods with quantitative descriptive and qualitative descriptive techniques. The results of this study indicate that (1) the appropriate learning steps to improve the ability to write anecdotal text (2) illustrative media media improve the ability to write this is evidenced by the student learning outcomes in a classic on prasiklus 65.00 (enough), in the first cycle increased by 76.85 (good), and the second cycle increased by 79.98 (good), and (3) the students' response to the use of illustration media media was classified as positive with an average score in the first cycle of 42.60 (positive) and increased in the second cycle of 45.88 (positive).keyword : writing skills, media illustration images, high school students