I Made Astika, S.Pd., M.A. .
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS RETORIKA CALON GUBERNUR PADA DEBAT PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 Made Lia Kusmiati .; Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd .; I Made Astika, S.Pd., M.A. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.12414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengorganisasian tuturan calon gubernur pada Debat Pemilihan Calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, (2) mendeskripsikan pemilihan kata calon gubernur pada Debat Pemilihan Calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah calon gubernur dalam debat pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017 sedangkan objeknya adalah retorika calon gubernur dalam debat pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Penelitian dibatasi pada pengorganisasian tuturan dan pemilihan kata. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan instrumen penelitian menggunakan kartu data. Terkait dengan pengorganisasian tuturan, hasil penelitian ini menunjukan bahwa saat berbicara, penutur menerapkan empat aspek pengorganisasian tuturan, yang meliputi organisasi tuturan (bagian awal, bagian tengah, bagian akhir), prinsip organisasi tuturan (prinsip kesatuan, prinsip koherensi, prinsip penekanan), pola organisasi tuturan (pola topikal, pola pemecahan masalah, dan pola sebab-akibat), dan pengembangan tuturan (teknik induktif, teknik deduktif, teknik sebab-akibat, teknik narasi, teknik analogi teknik klimaks, teknik menjelaskan dasar sebelum atau sesudah pernyataan). Terkait dengan pemilihan kata, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penutur menerapkan aspek pemilihan kata yang meliputi penggunaan kata yang jelas (menggunakan kata-kata yang spesifik, menggunakan kata-kata sederhana, dan menggunakan kata secara hemat), penggunaan kata yang tepat, dan penggunaan kata yang menarik (memilih kata yang langsung menyentuh diri mitra tutur, menggunakan kata yang berona, dan menggunakan kata-kata tindak). Kata Kunci : Calon Gubernur DKI Jakarta, pengorganisasian tuturan, pemilihan kata This study aimed to 1) to describe the governor’s candidate’s organized speaking in debate of DKI Jakarta Governor’s candidate year 2017. 2) to describe the governor’s candidate’s word choice in debate of DKI Jakarta Governor’s candidate year 2017. This study was descriptive qualitative study. The subject of this study was the governor’s candidate in debate of DKI Jakarta Governor’s candidate year 2017 and the object of this study was the rhetoric of governor’s candidate in debate of DKI Jakarta Governor’s candidate year 2017. This study focused on organized speaking and word choice. The method of this study was documentation and the instrument of this study was the data card. In terms of organized speaking, the result of this study showed that the subject used 4 aspects in organized speaking. There were organized speaking (beginning, whilst, ending), principle of organized speaking (unity, coherence, emphasizing), the pattern of organized speaking (topical pattern, problem-solving pattern and cause-effect pattern), and speaking development (inductive, deductive, cause-effect, narrative, climax technique analogy, explaining before and after statement). In terms of word choice, the result showed that there were some aspects of word choice which were used such as clear words (specific, simple and effective), accurate word and interesting word (sensitive words, attractive words and action words).keyword : DKI Jakarta Governor’s candidate, Organized speaking, Word choice
PENERAPAN PENDEKATAN READER RESPONS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NOVEL SISWA SMP MUTIARA SINGARAJA Ngurah Harsana .; I Made Astika, S.Pd., M.A. .; Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14454

Abstract

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Mutiara Singaraja ini bertujuan (1) mengidentifikasi langkah-langkah penerapan pendekatan reader respons dalam meningkatkan kemampuan membaca novel siswa SMP Mutiara Singaraja, (2) mengetahui peningkatan kemampuan membaca novel siswa dengan menggunakan pendekatan reader respons di SMP Mutiara Singaraja, dan (3) mengetahui respons siswa terhadap penerapan pendekatan reader respons dalam pembelajaran memahami buku novel. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dan menggunakan lima tahap penelitian tindakan kelas, yakni (1) refleksi awal, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan, (4) observasi dan evaluasi, dan (5) refleksi. Data dikumpulkan dengan metode observasi, tes, angket/kuisioner, serta wawancara dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dalam menerapkan pendekatan reader respons untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam memahami novel remaja, terdapat beberapa langkah pembelajaran efektif yang digunakan. Langkah tersebut dimulai dari memberi umpan balik, menyampaikan materi dengan jelas, hingga memberikan pembelajaran kepada siswa dengan menerapakan pendekatan reader respons. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siklus I adalah 69,05 atau mengalami peningkatan 8,35% dari nilai sebelumnya 60,70. Nilai rata-rata siklus II adalah 79,85 atau meningkat sebesar 10,8% dari siklus I dan meningkat 19,15% dari nilai rata-rata prasiklus. Perolehan rata-rata respons siswa pada siklus I sebesar 43,05 dalam kategori positif dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,6%, sehingga menjadi 44,65 dalam kategori positif.Kata Kunci : reader respons, membaca, novel. The classroom action research conducted at SMP Mutiara Singaraja aimed to (1) identify the steps of applying reader response approach in improving students 'novel reading ability at SMP Mutiara Singaraja, (2) know the improvement of students' novel reading skill by using response reader approach at SMP Mutiara Singaraja , and (3) know the students’ response toward the applied reader response approach in learning to understand novel. The study was conducted in two cycles and used five stages of classroom action research, namely (1) first reflection, (2) action planning, (3) implementation, (4) observation and evaluation, and (5) reflection. Data was collected by using observation method, test, questionnaire / questionnaire, and interview then analyzed descriptive quantitatively and qualitatively. In applying a response reader approach to improving students' reading comprehension in adolescent novels, there are several effective learning steps to be used. The steps start from giving feedback, delivering the material clearly, to provide learning to students by applying the to reader response approach. The results showed the average value of cycle I was 69.05 or increased by 8.35% from the previous value 60.70. The average value of cycle II was 79.85 or increased by 10.8% from cycle I and increased 19.15% from the average value of pre-cycle. The average of the achievement of student response in the first cycle is 43.05 in positive category and in cycle II had increased by 1.6%, thus increased by 44.65 in the positive category.keyword : reader response, reading, novel.
PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS XI IPB SMA NEGERI 1 SEMARAPURA Pande Kadek Lita s .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .; I Made Astika, S.Pd., M.A. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.15098

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran memproduksi teks cerita pendek berdasarkan kurikulum 2013 di kelas XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura.Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI IPB dan siswa kelas XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura. Objek penelitian ini adalah pembelajaran memproduksi teks cerita pendek. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama, perencanaan pembelajaran memproduksi teks cerita pendek berdasarkan kurikulum 2013 di kelas XI IPBSMA Negeri 1 Semarapura sudah sesuai dengan komponen dan sistematika penyusunan RPP kurikulum 2013. Kedua, pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks cerita pendek berdasarkan kurikulum 2013 di kelas XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura sudah menggunakan pendekatan saintifik. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sudah melibatkan lima keterampilan, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Ketiga, evaluasi pembelajaran memproduksi teks cerita pendek berdasarkan kurikulum 2013 di kelas XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura sudah sesuai dengan penilaian autentik. Dalam penilaian autentik evaluasi dilakukan melalui 3 jenis penilaian, yaitu penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan.Kata Kunci : pembelajaran, memproduksi, teks cerita pendek, kurikulum 2013 This study aimed to describe the planning, implementasion and evalution of learning to produce story text based on the curriculum of 2013 in class XII IPB SMA Negeri 1 Semarapura. this research used descritive qualitative design. the subject of study were indonesia teacher who teach in class XII IPB and students of class XI IPB SMA N 1 Semarapura . the object of study is learning to produce short story. The data collection method used documentasion , observation and interview. The result of study show that . first the lesson plan to produce short story text based of curriculum of 2013 in the class XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura. In accordance with the component and sytem of the component and sytem of the preparation of RPP Curriculum 2013 second the implementasion of learning to produce short story text based on the 2013 curriculum 2013 curriculum in the class XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura has used a scientific approach. the application of the scientific approach to learning involve five skill : observation, asking, traying reasoning and communicating .third the evalution od learning to produce short story text based of curriculum 2013 in class XI IPB SMA Negeri 1 Semarapura. In accordance with the authentic assesment . in the assesment evalution is done throught 3 types of assesment namely assessment of attitude, skill, dan knowledge.keyword : producing, short story text and curriculum 2013
KISAH-KISAH TANTRI: NILAI, PERANAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER, DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN TEKS FABEL KELAS VII KURIKULUM 2013 KOMANG SUMANTINI .; I Made Astika, S.Pd., M.A. .; Dr. I Wayan Artika,S.Pd,M.Hum .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.15150

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) nilai karakter dalam Kisah-Kisah Tantri, (2) peranan Kisah-Kisah Tantri dalam pendidikan karakter, dan (3) relevansi Kisah-Kisah Tantri terhadap pembelajaran teks fabel kelas VII kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan ancangan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi dengan teknik membaca, mungutip, dan mencatat. Instrumen menggunakan kartu data dan catatan-catatan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) nilai karakter dalam Kisah-Kisah Tantri meliputi: nilai peduli lingkungan, religius, mandiri, demokratis, jujur, disiplin, cinta damai, bersahabat/komunikatif, kerja keras, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli sosial. (2) Peranan Kisah-Kisah Tantri tampak dari segi Kisah-Kisah Tantri sebagai karya sastra lama dan dari segi muatan nilai. Kisah-Kisah Tantri sebagai karya sastra lama yaitu memiliki peran sebagai berikut: untuk mengembangkan aspek kepribadian dan mengembangkan karakter anak didik, sebagai sumber bacaan yang memperkaya khasanah bangsa, berperan untuk menyampaikan pesan tentang baik dan buruk dalam perilaku, berperan dalam pembelajaran sastra untuk menerapkan pendidikan karakter, dan berperan untuk mengenali berbagai karakter atau sifat manusia, sedangkan dari segi muatan nilainya berperan sebagai patokan atau kontrol perilaku sosial, berperan sebagai panutan atau contoh, dan dapat dijadikan sebagai bahan renungan tentang kehidupan. (3) relevansi Kisah-Kisah Tantri dalam pembelajaran teks fabel kelas VII kurikulum 2013 tampak pada ciri Kisah-Kisah Tantri sebagai teks fabel, kandungan nilai dalam Kisah-Kisah Tantri, dan struktur cerita (orientasi, koplikasi, resolusi, dan koda).Kata Kunci : Kisah-Kisah Tantri, pendidikan karakter, kurikulum 2013 This study aimed to review (1) the values of characters in Kisah-Kisah Tantri (2) the role of the Kisah-Kisah Tantri in character education, and (3) the relevance of Kisah-Kisah Tantri to the learning of fable text in class VII curriculum 2013. This research used descriptive qualitative approach. Data were collected by using documentation method with reading, quoting, and taking notes. The instruments used in data collection were data cards and field notes. The results of this study showed that (1) the character value in the Kisah-Kisah Tantri included: environmental awareness, religious, independent, democratic, honesty, discipline, tranquility, friendly/communicative, hard working, responsibility, creative, curiosity and social awareness. (2) The role of Kisah-Kisah Tantri appeared from the Kisah-Kisah Tantri can be seen as old literary works and from the value aspect. Kisah-Kisah Tantri as an old literary works had the following role such as: to develop personality aspect and develop the character of the students, as a source of reading that enriches the valuable object of the nation, as a role to convey the message of good and bad in terms of behavior, played a role in the study of literature to apply character education, and played as a role in recognizing various characters or human nature, while in terms of content value acted as a benchmark or control of social behavior, acted as role model or example, and can be used as a reflection into real life. (3) The relevance of the Kisah-Kisah Tantri in the fable text learning in class VII in curriculum 2013 appeared on the features of the Kisah-Kisah Tantri as fable texts, the content value in the Kisah-Kisah Tantri, and the generic structure of the story (orientation, complication, resolution, and the ending of the story)keyword : Kisah-Kisah Tantri, character education, curriculum 2013
KISAH-KISAH TANTRI: NILAI, PERANAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER, DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN TEKS FABEL KELAS VII KURIKULUM 2013 KOMANG SUMANTINI .; I Made Astika, S.Pd., M.A. .; Dr. I Wayan Artika,S.Pd,M.Hum .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.15156

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) nilai karakter dalam Kisah-Kisah Tantri, (2) peranan Kisah-Kisah Tantri dalam pendidikan karakter, dan (3) relevansi Kisah-Kisah Tantri terhadap pembelajaran teks fabel kelas VII kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan ancangan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi dengan teknik membaca, mungutip, dan mencatat. Instrumen menggunakan kartu data dan catatan-catatan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) nilai karakter dalam Kisah-Kisah Tantri meliputi: nilai peduli lingkungan, religius, mandiri, demokratis, jujur, disiplin, cinta damai, bersahabat/komunikatif, kerja keras, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu, dan peduli sosial. (2) Peranan Kisah-Kisah Tantri tampak dari segi Kisah-Kisah Tantri sebagai karya sastra lama dan dari segi muatan nilai. Kisah-Kisah Tantri sebagai karya sastra lama yaitu memiliki peran sebagai berikut: untuk mengembangkan aspek kepribadian dan mengembangkan karakter anak didik, sebagai sumber bacaan yang memperkaya khasanah bangsa, berperan untuk menyampaikan pesan tentang baik dan buruk dalam perilaku, berperan dalam pembelajaran sastra untuk menerapkan pendidikan karakter, dan berperan untuk mengenali berbagai karakter atau sifat manusia, sedangkan dari segi muatan nilainya berperan sebagai patokan atau kontrol perilaku sosial, berperan sebagai panutan atau contoh, dan dapat dijadikan sebagai bahan renungan tentang kehidupan. (3) relevansi Kisah-Kisah Tantri dalam pembelajaran teks fabel kelas VII kurikulum 2013 tampak pada ciri Kisah-Kisah Tantri sebagai teks fabel, kandungan nilai dalam Kisah-Kisah Tantri, dan struktur cerita (orientasi, koplikasi, resolusi, dan koda).Kata Kunci : Kisah-Kisah Tantri, pendidikan karakter, kurikulum 2013 This study aimed to review (1) the values of characters in Kisah-Kisah Tantri (2) the role of the Kisah-Kisah Tantri in character education, and (3) the relevance of Kisah-Kisah Tantri to the learning of fable text in class VII curriculum 2013. This research used descriptive qualitative approach. Data were collected by using documentation method with reading, quoting, and taking notes. The instruments used in data collection were data cards and field notes. The results of this study showed that (1) the character value in the Kisah-Kisah Tantri included: environmental awareness, religious, independent, democratic, honesty, discipline, tranquility, friendly/communicative, hard working, responsibility, creative, curiosity and social awareness. (2) The role of Kisah-Kisah Tantri appeared from the Kisah-Kisah Tantri can be seen as old literary works and from the value aspect. Kisah-Kisah Tantri as an old literary works had the following role such as: to develop personality aspect and develop the character of the students, as a source of reading that enriches the valuable object of the nation, as a role to convey the message of good and bad in terms of behavior, played a role in the study of literature to apply character education, and played as a role in recognizing various characters or human nature, while in terms of content value acted as a benchmark or control of social behavior, acted as role model or example, and can be used as a reflection into real life. (3) The relevance of the Kisah-Kisah Tantri in the fable text learning in class VII in curriculum 2013 appeared on the features of the Kisah-Kisah Tantri as fable texts, the content value in the Kisah-Kisah Tantri, and the generic structure of the story (orientation, complication, resolution, and the ending of the story)keyword : Kisah-Kisah Tantri, character education, curriculum 2013