Devi Ayu Febrianti
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERIAN HAK NARAPIDANA LANJUT USIA DALAM PEMENUHAN HAK KESEHATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Devi Ayu Febrianti; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.40642

Abstract

 Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan, kendala Lembaga Pemasyarakatan dalam pemenuhan hak narapidana lanjut usia di bidang Kesehatan serta usaha yang dilakukan Lembaga pemasyarakatan dalam menghadapi faktor penghambat dalam proses pemberian hak tersebut. Penelitian ini menerapkan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif, penulisan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang masalah, gejala, fakta, realita, dan peristiwa yang terjadi. Melalui pembahasan secara mendalam dan luas, diharapkan pembaca memahami isi dari penulisan ini dan  memperoleh suatu pemahaman baru. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pelaksanaan pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan di lapas belum berjalan dengan optimal, dikarenakan masih terdapat hambatan yang dialami. Upaya lapas dalam menghadapi hambatan, agar terlaksananya pemberian hak narapidana lanjut usia dalam pemenuhan hak kesehatan. Diharapkan usaha yang dikerjakan dapat menyelesaikan kendala dalam pemenuhan hak kesehatan narapidana lanjut usia yang dilakasanakan seoptimal mungkin agar tidak ada penyimpangan dalam pemberian hak tersebut.
Peninjauan Kembali Kewajiban Narapidana estelah Berlakunya Asimilasi Akibat Pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) di Indonesia Devi Ayu Febrianti; Mitro Subroto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.959 KB)

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang bentuk kejahatan yang dilakukan oleh narapidana yang bebas akibat adanya tindak asimilasi pada saat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini dan dampak buruk apa saja yang diperoleh masyarakat Indonesia yang menjadi korban kejahatan para narapidana tersebut. kita sebagai masyarakat negara Indonesia mengetahui bahwa sistem pemasyarakatan dibuat dengan tujuan agar pihak-pihak yang sebelumnya melakukan kejahatan agar tidak melakukan kejahatan kembali. Bahkan, dalam Undang-Undang Pemasyarakatan ini dijelaskan hak-hak apa saja yang diperoleh pihakpihak yang melakukan kejahatan selama di dalam penjara dan saya hanya menampilkan beberapa hak yang berkaitan dengan kejahatan narapidana di luar penjara. Dengan metode penelitian studi kasus, peneliti menganalisis beberapa dokumen berupa undang-undang, jurnal, ataupun laman di Internet untuk mendukung penelitian ini menjadi lebih valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa per tanggal 8 April 2020, sebanyak 33.861 narapidana dan 1.815 narapidana anak dibebaskan secara bersyarat oleh kemenkumham, dan 27 narapidana orang diantaranya tmelakukan kejahatan kembali setelah bebas bersyarat melalui Tindakan asimilasi ini. Namun, menurut peneliti hal ini kurang efektif karena sangat bertolak belakang dengan larangan dan kewajiban narapidana selama masih berada di Lembaga pemasyarakatan. Oleh karena itu, diperlukan Tindakan pencegahan dalam menanggulangi masalah ekonomi dan Kesehatan yang sedang melanda pada masa Pandemi Virus Corona ini, yaitu : - Pembuatan Kartu Prakerja 2 - Jika masih melakukan kejahatan, narapidana yang ditangkap kembali akan dimasukkan ke dalam sel pengasingan yang letaknya jauh dari penjara dengan tingkat risiko rendah.