Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identifikasi Hambatan dalam Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMPN 1 Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Welly Sando; Muhammad Dedi; Dami Yanthi; Nino Reza
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.60942

Abstract

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMPN 1 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan belum ada kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pendidikan, dan orang tua siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi hambatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah (UKS) di SMPN 1 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Tahun 2020. Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan observasional. Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari-Agustus di SMPN 1 Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Subjek penelitian yaitu Kepala Sekolah, pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sekolah, pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Puskesmas dan kader Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Analisis data yang digunakan dengan cara mengatur secara sistematis pedoman wawancara, selanjutnya memproses data, data dari observasi diidentifikasi untuk menggambarkan masing-masing variabel, ringkasan akan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan pendanaan UKS sudah tersedia dari dana sehat, pembina UKS saling bekerjasama dengan kader UKS dalam menjalankan program UKS, untuk sarana prasarana masih kekurangan tempat tidur dan membutuhkan ruangan UKS yang lebih besar sesuai dengan banyaknya murid. Berdasarkan hasil penelitian kesimpulannya hendaknya lebih meningkatkan jalinan kerjasama dengan puskesmas atau lembaga terkait, dengan orang tua dan masyarakat sekitar agar tujuan untuk meningkatkan masyarakat sekolah yang sehat dapat terwujud. Selain itu sekolah sebaiknya berusaha menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung terlaksanakannya program UKS di sekolah, sperti penambahan tempat tidur dan ruangan diperbesar. Serta pembina UKS hendaknya lebih aktif dalam memberikan pemahaman tentang TRIAS UKS pada siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar pelaksanaan UKS dapat berjalan seoptimal mungkin
PERAN BIDAN DALAM PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2018 Syukaisih Syukaisih; Alhidayati Alhidayati; Dami Yanthi; Muliati Muliati
Menara Ilmu Vol 14, No 2 (2020): VOL. XIV NO. 2 JULI 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i2.2043

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencari sendiri (tidak dipaksa/disodorkan) sumber makanannya dan menyusu pada ibunya segera setelah bayi dilahirkan selama minimal satu jam.Berdasarkan data cakupan IMD tahun 2017 di kecamatan Mandah yang mendapatkan IMD 41,76% yang tidak mendapatkan IMD 58,23%.Cakupan IMD masih rendah karena target IMD Nasional yaitu 80%.Angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 100 kelahiran hidup yang salah satunya disebabkan oleh hipotermi. ManfaatIMD diantaranya adalah untuk menghangatkan bayi dengan suhu yang tepat, bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan antibodi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya peran bidan dalam praktek Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas wilayah Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitikkuantitatif denan desainCross sectional.Teknik sampling pada penelitian ini adalah Nonprobability sampling dengan populasi 33 orang bidan Praktik Mandiri. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan analisa univariat dan bivariate. Dari hasil penelitian diketahui terdapat hubunganpengetahuanp value = 0,047 (POR) 9,455, (CI 95%:1,018-87,797), sikap p value = 0,014 (POR) 10,286 (CI 95% : 1,174-59,992) , pengalaman mendapat pelatihanp value = 0,013 (POR) 9,600 (CI 95%: 1,847-49,884).Dengan kesimpulan sikap negatif beresiko 10 kali tidak melakukan IMD dibanding dengan sikap yang positif. Diharapkan para bidan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai IMD melalui pelatihan, seminar-seminar, buku mengenai IMD, dan sumber informasi lainya serta mensosialisasikan akan pentingnya IMD kepada ibu hamil dan keluarga saat kunjungan ANC. Kata Kunci : Peran Bidan, Praktek Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
ANALISIS KEDISIPLINAN PEGAWAI RAWAT INAP KEBIDANAN DI RSUD PETALA BUMI PROVINSI RIAU: DISCIPLINE ANALYSIS STAFF INPATIENT MIDWIFERY IN PETALA BUMI HOSPITAL RIAU PROVINCE YEAR 2020 Roza ariesta aprinaldi Roza; Welly Sando; Dami Yanthi
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 2 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.351 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss2.3

Abstract

Kedisiplinan pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya dan merupakan kesadaran seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan ataupun rumah sakit dan norma-norma yang berlaku. Masih adanya keterlambatan pegawai kebidanan rawat inap rumah sakit dapat di lihat dari absensi 3 bulan terakhir dan kurang diterapkannya peraturan rumah sakit. Tujuan penelitian untuk diperolehnya informasi yang mendalam tentang analisis kedisiplinan pegawai rawat inap kebidanan di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode kualitatif untuk menganalisis kedisiplinan pegawai kebidanan di rumah sakit dalam rangka meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi. Data dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian terdapat lima variabel yang mempengaruhi kedisiplinan, yaitu keteladanan pimpinan, balas/jasa, pengawasan melekat, sanksi hukum dan ketegasan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan keteladanan pimpinan secara kualitas dan kuantitas sudah baik, pengawasan melekat selalu diterapkan, sanksi hukum perlu ditingkatkan lagi bagi yang melanggar kedisiplinan, balas jasa/imbalan yang masih kurang dan ketegasan pimpinan sudah cukup bagus untuk pegawai yang melanggar aturan rumah sakit. Sarannya diharapkan bagi pihak rumah sakit menerapkan aturan untuk meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi juga mempercepat mengeluarkan hasil pola penyempurnaan jasa baru agar pegawai bisa melihat ada atau tidaknya pemotongan jasa dan pemberian reward kepada pegawai kebidanan yang disiplin tiap bulannya.   Discipline essentially reflects the amount of responsibility a person has for the tasks assigned to him and is a person's awareness in obeying all company or hospital regulations and prevailing norms. The presence of inpatient midwifery staff delays at the hospital can be seen from the attendance for the last 3 months and the lack of application of hospital regulations. The research objective was to obtain in-depth information about the discipline analysis of inpatient midwifery staff at Petala Bumi Hospital, Riau Province in 2020. This research method is qualitative with a qualitative method approach to analyze the discipline of midwifery staff at the hospital in order to improve discipline. Data were collected from in-depth interviews and observations. From the research results, there are five variables that affect discipline, namely exemplary leadership, remuneration / service, inherent supervision, legal sanctions and firmness. Based on this research, it can be concluded that the exemplary leadership in quality and quantity is good, inherent supervision is always applied, legal sanctions need to be increased again for those who violate discipline, remuneration / rewards are still lacking and the firmness of the leadership is good enough for employees who violate hospital rules. The suggestion is expected for the hospital to implement rules to improve discipline that is better and also to accelerate the issuance of new service improvement patterns so that employees can see whether or not there is a cut in services and giving rewards to disciplined midwifery employees each month.
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA KOTA PEKANBARU: ANALYSIS OF IMPLEMENTATION TUBERCULOSIS PROGRAMS IN HARAPAN RAYA PUBLIC HEALTH CENTER, PEKANBARU Okti Indriyani; Dami Yanthi; Welly Sando
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.944 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss3.183

Abstract

Program Tuberkulosis adalah sebuah program oleh pemerintah untuk mengendalikan kejadian tuberkulosis. Tuberkulosis sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat didunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan. Di Puskesmas Harapan Raya angka penemuan kasus TB masih jauh dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan capaian 40,8%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui capaian pelaksanaan program TB di Puskesmas Harapan Raya pada tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mengunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru, waktu penelitian pada bulan Februari 2020 sampai dengan selesai. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 3 orang informan utama yaitu kepala pukesmas, Penanggung Jawab Program TB Puskesmas, penanggung jawab program TB Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan 2 orang informan pendukung yaitu: pengelola keuangan puskesmas dan kader TB. Analisis data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, metode dan data. Hasil penelitian ini yaitu kurangnya SDM dan dana. Sarana prasarana sudah mencukupi namun tidak untuk media promosi. Kebijakan sudah dilakukan dengan baik. Pelaksanaan program tuberkulosis masih belum ada pengelompokan kerja yang jelas dan kerjasama antara masing-masing lini pada program ini masih kurang sehingga perlu dilakukan perbaikan. Saran yaitu diharapkan penangggung jawab program tuberkulosis dapat lebih meningkatkan kerjasama lagi antar lini untuk menciptakan suatu ekosistem kerja yang dapat mensukseskan program TB tersebut.
ANALISIS KEDISIPLINAN PEGAWAI RAWAT INAP KEBIDANAN DI RSUD PETALA BUMI PROVINSI RIAU TAHUN 2020 Roza Ariesta Aprinaldi Roza Ariesta Aprinaldi; Welly Sando Welly Sando; Dami Yanthi Dami Yanthi
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 1 No. 1 (2021): Media Kesmas ( Public Health Media )
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.96 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol1.Iss1.325

Abstract

Kedisiplinan pada hakikatnya mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya dan merupakan kesadaran seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan ataupun rumah sakit dan norma-norma yang berlaku. Masih adanya keterlambatan pegawai kebidanan rawat inap rumah sakit dapat di lihat dari absensi 3 bulan terakhir dan kurang diterapkannya peraturan rumah sakit. Tujuan penelitian untuk diperolehnya informasi yang mendalam tentang analisis kedisiplinan pegawai rawat inap kebidanan di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2020. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode kualitatif untuk menganalisis kedisiplinan pegawai kebidanan di rumah sakit dalam rangka meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi. Data dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian terdapat lima variabel yang mempengaruhi kedisiplinan, yaitu keteladanan pimpinan, balas/jasa, pengawasan melekat, sanksi hukum dan ketegasan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan keteladanan pimpinan secara kualitas dan kuantitas sudah baik, pengawasan melekat selalu diterapkan, sanksi hukum perlu ditingkatkan lagi bagi yang melanggar kedisiplinan, balas jasa/imbalan yang masih kurang dan ketegasan pimpinan sudah cukup bagus untuk pegawai yang melanggar aturan rumah sakit. Sarannya diharapkan bagi pihak rumah sakit menerapkan aturan untuk meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi juga mempercepat mengeluarkan hasil pola penyempurnaan jasa baru agar pegawai bisa melihat ada atau tidaknya pemotongan jasa dan pemberian reward kepada pegawai kebidanan yang disiplin tiap bulannya.
PELAKSANAAN KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI SMPN 07 PEKANBARU TAHUN 2020 Dami Yanthi; Welly Sando; Hayana Hayana
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 Edisi 2 Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.808 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v3i2.625

Abstract

Kawasan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang di nyatakan di larang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan atau mempromosikan produk-produk tembakau. (Permenkes No.188 2011). Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) disekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, mencegah siswa untuk mulai merokok dan menurunkan angka perokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan kawasan tanpa rokok di SMPN 7 Pekanbaru Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, serta pedoman wawancara yang mendalam dan observasi. Informan pada penulisan ini berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang informan kunci yaitu Kepala Sekolah, 1 orang informan utama yaitu guru bidang kesiswaan, dan 2 orang informan pendukung yaitu guru konseling dan 1 orang guru bidang kesiswaan. Hasil penelitian yang dilakukan di SPMN 07 Pekanbaru, didapati bahwa di SMPN 07 sudah menerapkan KTR, tapi pelaksanaan nya belum maksimal, dikarenakan masih adanya pelanggaran merokok di area sekolah. Sanksi yang diberikan jika siswa merokok di sekolah juga telah diterapkan oleh SMPN 07. Sosialisasi KTR di SMPN 07 juga telah dilakukan yaitu bekerjasama dengan Puskesmas, Kepolisian dan BNN, namun pelaksanaan sosialisasi ini masih tidak terjadwal. Meskipun kebijakan KTR telah ada namun pelanggaran masih tetap ada, dan disebabkan oleh siswa ataupun staf guru masih kurang kesadaran sehingga masih merokok di lingkungan sekolah. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan guru BK dalam meninkatkan kedisplinan terutama dalam pelaksanaan kebijakan KTR ini, melakukan sosialisasi kebijakan KTR dengan rutin dan terjadwal, baik itu secara internal ataupun eksternal. Serta jika ada pelangaran lagi harus ditindaklanjuti dengan penerapan sanksi yang tepat terhadap pelanggaran-pelanggaran KTR tersebut, tidak hanya pada siswa namun juga guru dan pengunjung di lingkungan sekolah.
IMPLEMENTASI PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS ALAI KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN 2020 Welly Sando; Dami Yanthi; Muhammad Dedi Widodo; Tengku Khairani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v4i2.1003

Abstract

Implementation is the implementation of laws in which various actors, organizations, procedures, and techniques work together to carry out policies in an effort to achieve policy objectives or policy programs. Exclusive breastfeeding coverage The Meranti Islands District Health Office experienced the lowest exclusive breastfeeding coverage in 2019, namely Alai Community Health Center, which is 25% where the achievement of the exclusive Breastfeeding Program (ASI) in Meranti Islands Regency in 2019 is 50% and still far from the national target of 80%. This study aims to determine the implementation of the exclusive breastfeeding program at Alai Public Health Center, Tebing Tinggi Barat District, Meranti Islands Regency in 2020. This type of qualitative research uses observational research. When the research was conducted in June-August at the Alai Public Health Center, Tebing Tinggi Barat District, Meranti Islands Regency. The research subjects were the head of the puskesmas (IK1), pregnant women (IU1), PJ KIA (IP1), and posyandu cadres (IP2). Data analysis is used by systematically arranging the interview guidelines, then processing the data, data from observations are identified to describe each variable, a summary will be presented in narrative form. The results of this study indicate that the policies in the exclusive breastfeeding program have been implemented but the coverage of exclusive breastfeeding is still low because many pregnant women do not follow the recommendations that have been given by health workers in counseling such as the benefits of breastfeeding. It can be concluded that health workers in the policy of the exclusive breastfeeding program provide counseling to pregnant women and approach pregnant women in order to achieve an exclusive breastfeeding program. It is recommended that the head of the Alai Community
Analysis of the Implementation of the Generic Regional Health Information System (SIKDA) at Simpang Tiga Health Center Pekanbaru City: Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik Di Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru Fitri Verawati; Zainal Abidin; Reno Renaldi; Dami Yanthi; M.Dedi Widodo
Jurnal Olahraga dan Kesehatan (ORKES) Vol. 1 No. 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Badnur Medisa Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56466/orkes/Vol1.Iss2.7

Abstract

The application of the Generic Regional Health Information System at the Community Health Center as a user aims to provide convenience for officers in carrying out reporting activities between sections and also for activities in reporting to the Health Office by using the Generic Regional Health Information System for online patient management. It is hoped that the results of the application of the Generic Regional Health Information System will be input for the benefit of management in preparing a health program planning and is expected to be used as a monitoring system for Community Health Center services by the Head of the Community Health Center and the Health Office to be more effective. This research is a qualitative research with a case study approach. The types of data used are primary data and secondary data. Primary data were obtained from direct observation, in-depth interviews, and document review. The informants of this study consisted of the Head of the Public Health Center, the Person in Charge of the Generic Regional Health Information System, the Operator of the Generic Regional Health Information System, the Police Officer, the Drug Warehouse & Pharmacy Officer and the Cashier of the Simpang Tiga Health Center. The results showed that the implementation of the Generic Regional Health Information System at the Simpang Tiga Health Center was still running up to the registration flow, so it was not interrelated between programs in accordance with the regulations set by the Government. Human resources who operate the Regional Health Information System still have adequate and not in accordance with the minimum educational standards, besides that the operators who run the Regional Health Information System have never received. Existing facilities and infrastructure still do not support the operation of the Generic Regional Health Information System, ranging from network and computer disturbances, which are still insufficient for the implementation of a complete Regional Health Information System flow. Therefore, it is hoped that the puskesmas can pay attention to the existing constraints, so that the operation of the Generic Regional Health Information System runs optimally.
Analysis of the Implementation of the Chronic Disease Management Program (Prolanis) in Diabetes Mellitus Patients Participants of BPJS at the Rejosari Health Center Pekanbaru City: Analisis Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Pada Pasien Diabetes Melitus Peserta BPJS Kesehatan Di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Nurul Latifah; Ahmad Hanafi; Zainal Abidin; Dami Yanthi; Yanwir Kamal
Jurnal Olahraga dan Kesehatan (ORKES) Vol. 1 No. 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Badnur Medisa Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56466/orkes/Vol1.Iss2.18

Abstract

Chronic Disease Management Program (Prolanis) is a health program that aims to prevent chronic disease complications from BPJS Health, this program can facilitate routine health checks for people with chronic diseases. The chronic diseases that Prolanis focuses on are Diabetes Mellitus and Hypertension. Based on data from the Pekanbaru City Health Office in 2020, it is known that the Rejosari Health Center has the highest number of Diabetes Mellitus patient visits in the city of Pekanbaru as many as 1,757 patients. This study aims to determine how the implementation of the Chronic Disease Management Program (Prolanis) in Diabetes Mellitus Patients participating in BPJS Health at the Rejosari Health Center Pekanbaru City in 2022. The type of research carried out was qualitative with a phenomenological design. The data collection method was carried out by observation and in-depth interviews with 6 informants, namely the head of the puskesmas, the person in charge of the program, the implementing officer, and 3 prolanis participants with diabetes mellitus. The results of this study indicate that the implementation of prolanis at the Rejosari Health Center has not been effective because there are still many obstacles and obstacles that exist in the Rejosari Health Center. It can be concluded that the implementation of prolanis is still not optimal, due to the shortage of prolanis officers and the overlapping of tasks in the puskesmas making several prolanis activities constrained, only 3 out of 5 prolanis activities are carried out at the Rejosari health center in Pekanbaru city. It is recommended to the Rejosari Health Center to add officers for the implementation of prolanis so that all prolanis activities can be carried out.
Evaluation of the Implementation of Good Drug Distribution Methods (CDOB) from the Pharmacy Warehouse of the Health Service to Upt Health Centers in Bengkalis Regency in 2022: Evaluasi Pelaksanaan Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB) Dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Ke Upt Puskesmas Kabupaten Bengkalis Tahun 2022 Rahwana T; Reno Renaldi; Welly Sando; Dami Yanthi
Jurnal Olahraga dan Kesehatan (ORKES) Vol. 1 No. 3 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Badnur Medisa Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56466/orkes/Vol1.Iss3.67

Abstract

Distribution is the most important step in meeting the need for medicines that are evenly distributed to all Puskesmas in Bengkalis Regency, Sungai Alam Health Center and Seat Baru, is was found that were vacancies for certain drug item and drug that had expired at the Puskesmas. Dtrug needs planning, which was based on usage complications. Medicines in all puskesmas have not been implemented properly by the Phamarcy Department of Health one of the reasons is the limited distribution of distributors in supplying drugs. The purpose of this study is to determine the evaluation of Grug Distribution from the Pharmaceutical at the pharmacy werehouse to Sungai Alam and Selat Baru Bengkalis Regency in 2022. This type of research is a descriptive evaluation study with a qualitative method. The research subject is the Head of the Pharmaceutical Section, the Head of the Health Center, the person in charge. Research time March-June 2022. Data collection was carried out by in-depth interviews, document search and observations. The Results showed that the implementtation of a good drug distribution method in pharmacy werehouses had not been carried out in accordance with the operational standars. And in the projection of thee need for drug, is it hope that the process of ordering drugs can improve earlier and coordinate more optimally with the Health Office regarding the State revenue Budget Drug Allocation by the Provincial Health logistics pharmacy Installation to Bengkalis regency.