Yodi Mahendradata
Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Beban biaya penyakit demam berdarah dengue di rumah sakit dan puskesmas Evitrisna Warni Sihite; Yodi Mahendradata; Tri Baskoro
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 7 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.835 KB) | DOI: 10.22146/bkm.13699

Abstract

Latar belakang: Di awal tahun 2016, Kabupaten Banjarnegara telah mengalami kejadian luar biasa DBD dengan jumlah kasus sebanyak 230 kasus hingga minggu I bulan April 2016. Peningkatan kasus DBD merupakan ancaman yang cukup besar untuk kesehatan masyarakat dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat dari biaya kesakitan Penaykit DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya yang disebabkan oleh penyakit DBD berdasarkan perspektif pasien/keluarga di Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Banjarnegara tahun 2016.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain survei prospektif. Data sekunder diperoleh dari puskesmas dan rumah sakit  dan data primer melalui wawancara. Data diolah dengan software MS Excel dan dianalisis menggunakan software STATA versi 12.Hasil: Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 orang. Biaya langsung Rp 207.290.500 (rata-rata Rp 3.636.676). Biaya tidak langsung Rp 68.016.900 (rata-rata Rp 1.193.300).  Biaya kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah sebesar Rp.275.307.500 (rata-rata Rp.4.829.955). Biaya Kesakitan Penyakit DBD lebih tinggi pada aki-laki, kelompok >15 tahun, kelompok pekerja, lama sakit >7 hari, tidak memiliki jaminan kesehatan dan tidak menggunakan jaminan kesehatan, penggunaan fasilitas layanan kesehatan, praktik swasta dan RSUD, > 2 kali kunjungan, dan waktu tempuh >15 menit. Hasil analisis menunjukkan umur (p=0,0209), status pekerjaan (0,0389), kepemilikan jaminan kesehatan (0,0022), dan penggunaan jaminan kesehatan (p=0,0003).Kesimpulan: Biaya kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah sebesar Rp 275.307.500, dimana 75,29% merupakan biaya langsung dan 24,71% biaya tidak langsung. Meningkatkan peran aktif semua sektor terkait dan pembagian peran yang jelas untuk masing-masing sektor sehingga  pengendalian DBD menjadi terarah dan dukungan anggaran untuk upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
Peran kepala dinas dalam inovasi program public health lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta Febria Rahmi; Yodi Mahendradata; Mubasysyir Hasanbasri
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 10 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.224 KB) | DOI: 10.22146/bkm.25634

Abstract

Role of local health managers in innovating district level public health programs in Yogyakarta ProvincePurpose: The study aimed to describe the strategic decision making by the heads of the DIY health departments concerning the issue of maternal and child health and nutrition.Methods: This qualitative research was an exploratory study.Results: The district health office for Yogyakarta city in the Special Region of Yogyakarta does not have many strategic decisions to solve problems about maternal and child health and nutrition. However, the decisions are always hampered by human resources. Only the Gunung Kidul District Health Office stated that there was no political involvement in decisions by the head of the health department.Conclusions: The decisions made by heads of health department are still limited to the strategic plan and local medium term development plan (RPJMD). Not many innovations are developed to overcome the problems of maternal and child health and nutrition.