Latar Belakang: Diabetes merupakan penyakit yang kompleks dan mahal yang dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh dan mengakibatkan konsekuensi yang tinggi. Data Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di DI Yogyakarta sebanyak 2,6%. Survei Dinkes Kota Yogyakarta tahun 2015, di Kota Yogyakarta terdapat 2638 orang penderita baru yang mengidap penyakit diabetes mellitus. Pada upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah wajib memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan.Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang tercatat di Yogyakarta. Sample penelitian sebanyak 336 orang pada empat puskesmas Kota Yogyakarta yaitu, Puskesmas Tegalrejo, Kotagede I, Mantrijeron, dan Wirobrajan.Hasil: Penelitan ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara ketersediaan layanan informasi pola konsumsi dengan perilaku pengelolaan pada penderita diabetes mellitus ditunjukkan dengan p>0.25 (p=0.763). Sedangkan informasi pola konsumsi (p=0,003), informasi komplikasi gigi mulut (p=0,149), dan dukungan keluarga (p=0.148) memiliki pengaruh terhadap perilaku pengelolaan pada penderita diabetes mellitus ditunjukkan dengan nilai p<0.25.Kesimpulan: Pelayanan Puskesmas terhadap pasien penderita diabetes di kota Yogyakarta secara umum sudah baik akan tetapi masih kurangnya informasi dan kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut pada penderita diabetes. Perlu adanya kepedulian oleh Puskesmas terhadap kesehatan gigi dan mulut pada penderita diabetes mellitus. Selain itu perlu inovasi pada penyampaian informasi pada pasien, terutama pasien lama.