Tulisan ini membahas analisis kemunculan spread F dan validasi probabilitas kemunculan Spread F dari Model global ionosfer, IRI (International Reference Ionosphere) untuk lintang rendah sektor Indonesia. Prosentase kemunculan spread F periode 2007 hingga 2013 dari dua titik pengamatan yaitu stasiun Agam (0,3o LS, 100,3o BT, Lintang geomagnet 9,8) dan Tanjungsari (6,5oLS 107.6o BT, Lintang geomagnet 16,04) dihitung untuk mendapatkan informasi klimatologi kemunculan spread F di Indonesia. Spread F adalah fenomena gangguan kerapatan elektron ionosfer yang merupakan komponen penting cuaca antariksa. Fenomena spread F di lintang ekuator kemunculannya cukup tinggi dan dikenal sebagai equatorial spread F, (ESF) yang masih terus dikaji karena efeknya pada gelombang radio yang dapat menyebabkan fading pada komunikasi pita frekuensi tinggi (band frequency HF) dan loss of lock pada sinyal GNSS. Teori umum dalam menjabarkan mekanisme gangguan ionosfer terkait kemunculan spread F adalah perubahan non liner ketidakstabilan Rayleigh-Taylor dikombinasikan dengan laju atau drift E x B. Hasil analisis probablitias kemunculan spread F di Agam dan Tanjungsari diperoleh pola yang hampir sama, namun demikian tingkat hubungan antara kemunculan di dua tempat tersebut tidak cukup kuat dengan nilai koefisien korelasi adalah 0.58. Hal ini menunjukkan bahwa kemunculan spread F secara umum bersifat lokal. Kemunculan spread F saat aktivitas matahari minum umumnya terjadi pada Solatis Juni, didominasi tipe PM (setelah tengah malam, Post Midnight) sebaliknya saat matahari tinggi, tipe kemunculan PS (Post Sunset) lebih dominan dengan pola ekuinoks dua puncak (Maret-April dan September-Oktber). Validasi model IRI secara umum lebih tinggi (overestimate) di lintang rendah Indonesia. Tingkat hubungan antara model dengan data pengamatan sangat lemah bahkan tidak searah (koefisien bernilai negatif). Dari identifikasi periode dominan menggunakan analsis wavelet, di peroleh periode harian, yaitu muncul pada malam hari, tetapi periode tersebut tidak disemua bulan dan tahun. Ditemukan juga periode 6 hari dan 12 hari, yang terkait dengan modulasi gelombang planetari.