Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PENGARUH AIR LAUT PADA MORTAR BETON NORMAL DAN MORTAR BETON DENGAN FLY ASH Mochammad Qomaruddin; Abda Rizka Nabella; Irene Sitohang; Han Ay Lie
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 3 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.081 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i3.1979

Abstract

Abstract: Fly ash is the residue of coal combustion in the form of grain which is transported by exhaust gas which can be used in the mortar and concrete manufacture. One of the main source of fly ash is the result of coal combustion at Tanjung Jati B power plant in Jepara. The purpose of this research is to observe fly ash-based mortar behavior toward compressive strength, flexural tensile strength, and absorption by substitution of cement with 20% fly ash precentage of mass ratio followed by immersion with freshwater and sea water taken from Jepara waters. this is used for the compressive strength of the cube 50 x 50 x 50 mm (ASTM C109 / C109M - 16), test specimens for testing the bending strength of 40 x 40 x 160 mm (ASTM C348 - 14), and 100 x 200 cylinders mm for observation of absorption behavior (ASTM C1585 - 13). Non-fly ash test specimens soaked in fresh water act as controls. Non-soaked seawater asphalt test subjects produce the highest compressive strength, but the speci-mens with freshwater-immersed fly ash show no higher yield. In contrast to the compressive strength results, the seawater-impregnated test specimens yield the lowest tensile strength, while the presence of fly ash in other test specimens has little effect. In the absorption test, the use of fly ash mortar with sea water bath resulted in increased velocity and absorption rate, whereas fly ash on specimens soaked in fresh water did not have a significant effect on the mortar absorption behavior. Abstrak: Fly ash adalah sisa hasil pembakaran batu bara berupa butir halus yang diangkut oleh gas buang yang dapat digunakan dalam pembuatan mortar dan beton. Salah satu sumber fly ash adalah hasil pembakaran batubara di PLTU Tanjung Jati B Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati perilaku mortar berbasis fly ash terhadap kuat tekan, kuat tarik lentur, dan absorpsinya dengan melakukan substitusi semen dengan prosentase fly ash20% dari per-bandingan massa diikuti perendaman dengan air tawar dan air laut yang diambil dari perairan Jepara.Dalam penelitian ini digunakan benda uji untukkuat tekan berupa kubus 50 x 50 x 50 mm (ASTM C109/C109M – 16), benda uji untuk pengujian kuat tarik lentur berbentuk balok 40 x 40 x 160 mm (ASTM C348 – 14), dan silinder 100 x 200 mm untuk pengamatan perilaku absorpsi (ASTM C1585 – 13). Benda uji tanpa fly ash yang direndam dengan air tawar bertin-dak sebagai benda uji kontrol. Benda uji tanpa fly ash yang direndam air laut menghasilkan kuat tekan tertinggi, tetapi benda uji dengan fly ash yang direndam air tawar tidak menunjuk-kan hasil yang lebih tinggi. Berbeda dengan hasil kuat tekan, benda uji tanpa fly ash yang direndam air laut menghasilkan kuat tarik lentur terendah, sedangkan keberadaan fly ash pada benda uji kategori lain memberikan dampak yang kecil. Dalam pengujian absorpsi, penggunaan mortar dengan fly ash dengan rendaman air laut mengakibatkanpeningkatkan ke-cepatan dan tingkat absorpsi, sedangkan fly ash pada benda uji yang direndam dengan air tawar tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam perilaku absorpsi mortar.
Studi Penggunaan Semen Slag sebagai Substitusi Semen Portland pada Beton Bagus Hario Setiadji; Hariadi Dewabrata; Han Ay Lie; Sie Alexander Patrick Subagyo
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i2.4595

Abstract

Era kini ditandai dengan penekanan pada konsevasi energi, beton ramah lingkungan dan beton hijau. Semen merupakan bahan utama pembentuk beton, dan juga penyumbang pencemaran udara terbesar di antara bahan penyusun material tersebut. Semen slag atau Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) yang merupakan hasil pengolahan limbah industri baja menjadi salah satu alternatif yang diminati karena proses produksi dan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan Portland Cement (PC). Material yang mempunyai sifat cementitious ini berpotensi untuk menggantikan sebagian semen dalam campuran beton dengan tetap mempertahankan kelebihan sifat mekanis beton. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan pengujian benda uji yang telah didesain dengan komposisi substitusi semen slag sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat semen yang dibutuhkan dan pada umur 28 hari. Sebagai benda uji kontrol beton direncanakan dengan kuat tekan f’c = 38 MPa. Semen slag yang digunakan berdasarkan referensi memiliki activity index grade 80. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja semen slag pada beton melalui pengamatan kuat tekan (f’c), hubungan tegangan-regangan (fc - ε) dan modulus elastisitas (E) beton. Pengujian menunjukkan bahwa substitusi slag menyebabkan terjadinya penurunan kuat tekan beton, regangan dan modulus elastisitas pada umur 28 hari karena adanya proses kimia yang lebih lamban daripada PC.