Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Deraan Kekeringan p ada Fase Inisiasi Bunga, Fase Berbunga dan Fase Pembentukan Polong t erhadap Pembentukan Bunga dan Buah p ada Empat Varietas Vigna radiata Mangadas Lumban Gaol; Maria Longa Ruma; Hery Leo Sianturi
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 14, No 1 (2009): February 2009
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v14i1.2634

Abstract

One of the greatest affected factors toward the growth of V. radiata is considered as the availability of water. Obviously, less production of V. radiata is due to short water supply. This research shows that flower initiation, flowering and fruiting to reproduction of four V. radiata varieties (Belu, Kenari, Perkutut and Murai), affected by drought are taken under this investigation. Based on numbers of initiated pod flowers and pods being produced, the most sensitive reproduction stages to drought in Belu variety were flower initiation and flowering, Kenari variety were flowering, Murai variety were flowering and fruiting, and Perkutut variety in all reproduction stages posses relatively similar level of sensitivity to drought. Generally, number of flowers initiated pods and the number of pods produced were higher in Kenari and Murai varieties compared to those on Perkutut and Belu. Based on numbers of flowers initiated pods and numbers of pods production, drought at flower initiation and flowering stage were more highly affected on Belu and Perkutut varieties compared to that of Kenari and Murai. Droughts on fruiting stage are highly affected on Perkutut varieties as well compared to other varieties. Therefore, based on plants production and their tolerance to drought, the best plants to be cultivated are Kenari and Murai.
INVENTARISASI JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI TAMAN HUTAN RAYA PROF. IR. HERMAN JOHANNES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG Maria Longa Ruma
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 5 No 1 (2022): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v5i1.314

Abstract

Tumbuhan paku (Pteridophyta) mempunyai manfaat yang penting dalam ekosistem hutan dan manusia. Tumbuhan paku berperan dalam pembentukan humus dan melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembaban tanah, menjadi tempat bersarang dari banyak spesies semut dan invertebrata lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku, jenis-jenis tumbuhan paku terestrial dan epifit dan tumbuhan yang menjadi inang tumbuhan paku epifit. Penelitian dilakukan pada musim kemarau di Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Johannes. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan observasi, ekplorasi dan koleksi serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 22 jenis tumbuhan paku yang terdiri dari 16 jenis tumbuhan paku terestrial dan 6 jenis tumbuhan paku epifit serta diperoleh 3 jenis tumbuhan yang menjadi inang tumbuhan paku epifit. Permasalahan yang ditemukan di lokasi penelitian adalah adanya kerusakan hutan akibat penebangan pohon secara ilegal, penyerobotan lahan, dan perburuan satwa liar serta adanya area rekreasi yang mengakibatkan terancamnya keanekaragaman hayati termasuk tumbuhan paku di Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Johannes.