Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Perbandingan Performansi Skema Scheduling WFQ (Weighted Fair Queueing) dan PQ (Priority Queueing) pada Jaringan IP (Internet Protocol) Rumani Mangkudjaja; Arif Rudiana; Agung Dewantara
Jurnal SIFO Mikroskil Vol 13, No 1 (2012): Volume 13 Nomor 1 Tahun 2012
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.143 KB) | DOI: 10.55601/jsm.v13i1.49

Abstract

Teknologi multimedia menyediakan layanan-layanan baru berupa video, FTP dan HTTP. Dengan meningkatnya penggunaan dan popularitas layanan multimedia saat ini menimbulkan suatu permasalahan yaitu permintaan bandwidth melebihi kapasitas yang disediakan oleh jaringan, yang menyebabkan terjadinya kongesti )kemacetan) dan antrian paket data. Dalam penelitian ini disimulasikan perbandingan antara dua skema penjadwalan yaitu WFQ (Weighted Fair Queueing) dan PQ (Priority Queueing) pada jaringan IP. Mekanisme penjadwalan dan manajemen antrian yang akan disimulasikan adalah paket video, FTP dan HTTP???  dengan menggunakan Network Simulator-2 (ns-allinone-2.33) sebagai softwarenya. Parameter-parameter QoS yang dianalisis, adalah throughput, delay, jitter dan packet loss. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada penelitian ini didapatkan : pada skenario 1, skema penjadwalan WFQ throughput-nya maksimal 0,064 Kbps, packet loss minimal yaitu 0%, delay terkecil yaitu 26,9258 ms, jitter terkecil 0,220379 ms. Pada skenario 2, ketika aplikasi yang dikirimkan adalah video, kedua skema memilki throughput dan packetloss yang sama yaitu 0,0608 Kbps dan 0%. Saat aplikasi yang dikirimkan adalah FTP dan HTTP kedua skema scheduling adalah sama untuk nilai throughput, packetloss, delay dan jitter masing-masing skema WFQ 1,762 Kbps, 1,2775 %, 59,7648 ms, 1,23053 ms sedangkan skema PQ 1,6792 Kbps, 1,26999 %, 69,6178 ms, 1,63239 ms. Pada skenario 3, untuk penjadwalan WFQ dengan sumber 5, 15, 30 throughput nya 0,128Kbps, 0,064Kbps, 225.875Kbps, 0,0636 Kbps, packet loss-nya yaitu 0%, 0%, 38.46%, dan 0,625% delay 27,09797ms hingga 52,5965ms, jitter 0,22399ms, 1,26147ms, 9,98519ms. Sedangkan pada skenario 4, pengaruh perubahan buffer 25, 100, 1000 skema penjadwalan WFQ throughput maksimal 0,0638667 Kbps, packet loss minimal yaitu 0,625%, delay terkecil yaitu 61,8178ms, jitter terkecil 6,77107 ms.
Analisis Performansi Autentikasi Single Sign On pada Web Menggunakan LDAP Futuh Hilmi; Rumani Mangkudjaja; Budhi Irawan
Jurnal SIFO Mikroskil Vol 13, No 2 (2012): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2012
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2272.095 KB) | DOI: 10.55601/jsm.v13i2.74

Abstract

Identifikasi yang sering ditemui adalah dalam bentuk login yang menggunakan username dan password. Disini akan timbul kesulitan untuk mengelola login tersebut jika seorang pengguna memiliki???  login yang berbeda-beda untuk setiap sistem aplikasi, karena dengan demikian seseorang harus dapat mengingat banyak username dan password. Single Sign-On ( SSO ) merupakan fasilitas yang memberikan kemudahan untuk user yang melakukan login ketika menjelajah di internet. Dengan menggunakan metode SSO ini, setiap user hanya perlu memiliki satu username, dan satu password. User hanya perlu login satu kali saja agar dapat menggunakan semua fasilitas yang ada di web utama. User tidak perlu mengingat banyak account, dan tidak perlu berulang kali melakukan login. Hal ini juga dapat mempermudah dalam pengorganisasian data user yang ada, karena menggunakan tempat penyimpanan data user yang terpusat. CAS digunakan untuk menangani masalah komunikasi antara web. LDAP digunakan sebagai sebuah protokol layanan direktori , dimana semua data user disimpan di dalam LDAP. Dari hasil analisa performansi single sign on pada web, diperoleh nilai response time server sebesar 0.90 second, dan dalam 1 detik server mampu melayani 110 request dari user. Fasilitas ini dapat melayani hingga 500 user yang melakukan request secara bersamaan dalam satu waktu kepada server single sign on. Hal ini dikarenakan respon error server ketika melayani 500 user bernilai nol. Waktu tercepat server dalam melayani user adalah 191 ms dan waktu terlama dalam melayani user adalah 11864 ms.
Analisis Penerapan Teknologi Packet Hop pada Sistem Komunikasi Data Wireless Dewi Rachmawati; Rumani Mangkudjaja
Jurnal SIFO Mikroskil Vol 14, No 1 (2013): JSM Volume 14 Nomor 1 Tahun 2013
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.67 KB) | DOI: 10.55601/jsm.v14i1.87

Abstract

Sistem komunikasi data terus berkembang selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di segala aspek. Teknologi Packet-Hop pada komunikasi data wireless adalah teknologi yang digunakan pada sistem Wireless Local Area Network (WLAN) dengan routing software dan desain jaringan yang khusus. Wireless LAN (WLAN) menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisinya, ??? didukung dengan teknik spread spectrum-Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) atau Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) pada pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed Industrial, Scientific and Medical (ISM) dan teknologi Radio Frequency (RF) dengan data rate 1-2 Mbps. Dari hasil analisis terhadap parameter-parameter kunci yang terdapat kedua teknik spread spectrum di atas, ditemukan, bahwa ??? ??? teknik yang lebih sesuai dan lebih baik untuk routing data pada WLAN, adalah DSSS untuk aplikasi komunikasi point to point,???  sedangkan FHSS lebih sesuai untuk aplikasi komunikasi point to multipoint dalam wilayah yang relatif lebih luas dibandingkan dengan wilayah untuk komunikasi point to point.
Analisis Perbandingan QOS Layanan Ethernet, Frame Relay, dan ATM Over MPLS pada Jaringan Backbone Wi'i Setiyadi; Rumani Mangkudjaja; Sholekan Sholekan
Jurnal SIFO Mikroskil Vol 14, No 1 (2013): JSM Volume 14 Nomor 1 Tahun 2013
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.199 KB) | DOI: 10.55601/jsm.v14i1.88

Abstract

Kebutuhan perusahaan dalam membangun jaringan internal antara kantor pusat dengan kantor cabangnya dan antara kantor cabang lainnya membutuhkan infrastruktur yang sangat mahal, VPN memberikan solusi untuk permasalahan infrastruktur tersebut dengan melewati jaringan publik. VPN adalah layanan yang mungkinkan untuk mengakses jaringan internal kantor melalu jaringan yang bisa di akses dengan mudah seperti internet. Teknologi AToM saat ini sudah mulai digunakan oleh para penyedia layanan yang memiliki jaringan yang luas. Penelitian ini, mengimplementasikan teknologi AToM dalam jaringan yang kecil dengan menggunakan software GNS3. Hasil dari implementasi ini memberikan gambaran perbandingan QoS antara MPLS-Frame relay, MPLS-ATM, dan MPLS-Ethernet. Dalam penelitian ini disimulasikan jaringan Ethernet over MPLS Frame Rely over MPLS dan ATM over MPLS dengan menggunakan simulator GNS 3. Parameter yang diukur meliputi QoS, delay, jitter dan packet loss. Hasil simulasi menunjukan ATM over MPLS secara keseluruhan memiliki QoS lebih baik dari teknologi lainnya. Dalam simulasi terlihat nilai dari throughput, delay, dan jitter turun sejalan dengan background traffic yang lebih besar.