Siti Fatimah
Universitas Ahmad Dahlan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Siti Fatimah; Muhammad Towil Umuri
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.613 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6284

Abstract

Pada zaman sekarang sering kali kita melihat berita-berita di televisi dan surat kabar, banyak remaja yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti perkelahian, miras, pemerkosaan, narkoba dan kenakalan-kenakalan yang lain. Namun pernahkah disadari bahwa kenakalan-kenakalan yang ditimbulkan remaja, bukan hanya tanggung jawab remaja itu sendiri, akan tetapi merupakan tanggung jawab orang-orang di sekitar mereka. Ada beberapa faktor yang menjadi pencetus kenakalan remaja, seperti dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan dari sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja, orang tua, dan tokoh masyarakat di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul, dan objek penelitiannya adalah faktor-faktor penyebab kenakalan remaja di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Peneliti mengembangkan instrument penelitian berdasarkan variabel faktor-faktor kenakalan remaja menurut Willis, bahwa kenakalan remaja itu disebabkan oleh empat faktor yaitu; faktor-faktor di dalam diri anak itu sendiri, faktor-faktor di rumah tangga, faktor-faktor di masyarakat, dan faktor-faktor yang berasal dari sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang paling dominan di Desa Kemadang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul adalah faktor-faktor dari dalam diri anak sendiri, yaitu lemahnya pertahanan diri pada remaja, dan adanya pengaruh dari teman bermain atau sebaya. Para remaja lebih banyak meluangkan waktu bersama teman-temanya daripada di rumah bersama keluargannya.
HUBUNGAN STRES DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI YOGYAKARTA Siti Fatimah; Suci Musvita Ayu
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jkpl.v4i1.6359

Abstract

INTISARI Latar Belakang: Menurut survei Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013, kejadian ketidakteraturan siklus menstruasi pada wanita usia 10-29 tahun adalah 16,4%. Stres merupakan salah satu faktor risiko terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi. Stres biasanya dapat dialami oleh mahasiswa yang biasa disebut sebagai stres akademik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan di masa pandemi Covid-19 di Yogyakarta. Metode: Menggunakan jenis penelitian kuantitatif, rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang berjumlah 94 mahasiswi diambil menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, menggunakan data primer. Pengukuran tingkat stres dilakukan menggunakan kuesioner PSS-10 (Perceived Stress Scale) dengan 10 item pertanyaan dan pengukuran keteraturan siklus menstruasi menggunakan kuesioner siklus menstruasi. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Sebanyak 37,2% responden berusia 19 tahun, dan mayoritas tinggal bersama tinggal bersama orangtua/keluarga karena pembelajaran daring, serta latar belakang pendidikan orang tua responden mayoritas lulusan SMA/Sederajat. Hasil chi-square menunjukkan nilai p-value 0,019 artinya ada hubungan antara stres dengan gangguan siklus menstruasi dengan nilai (OR = 3,222; 95% CI = 1,293-8,030) bahwa mahasiswi dengan stres berat memiliki peluang 3,222 kali lebih besar mengalami gangguan siklus menstruasi dibandingkan dengan mahasiswi dengan stres ringan. Kesimpulan: Ada hubungan antara stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan di masa pandemi Covid-19 di Yogyakarta. Kata Kunci: Stres, Gangguan siklus menstruasi, remaja, Pandemi Covid-19 THE RELATIONSHIP OF STRESS AND MENSTRUAL CYCLE DISORDERS IN STUDENTS OF THE FACULTY OF PUBLIC HEALTH AHMAD DAHLAN UNIVERSITY DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN YOGYAKARTA Siti Fatimah, Suci Musvita Ayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH, Janturan, Warungboto, Yogyakarta 55164 Email: suci.ayu@ikm.uad.ac.id ABSTRACT Background: According to the 2013 Indonesian Basic Health survey, the incidence of menstrual cycle irregularities in women aged 10-29 years is 16.4%. Stress is one of the risk factors for menstrual cycle irregularities. Stress can usually be experienced by students which is commonly referred to as academic stress. The purpose of this study was to determine the relationship between stress and menstrual cycle disorders in students of the Faculty of Public Health, Ahmad Dahlan University during the Covid-19 pandemic in Yogyakarta. Methods: Using quantitative research, observational analytic design with cross sectional approach. The research sample was students of the Faculty of Public Health, Ahmad Dahlan University batch 2019, 2020, and 2021 which were taken by 94 students taken using the Proportionate Stratified Random Sampling technique, using primary data. Measurement of stress levels was carried out using the PSS-10 questionnaire (Perceived Stress Scale) with 10 question items and the measurement of menstrual cycle regularity using a menstrual cycle questionnaire. Data analysis using chi-square test. Results: A total of 37.2% of respondents were 19 years old, and the majority lived together with their parents/family because of online learning, and the educational background of the respondents' parents was the majority of high school graduates/equivalent. The chi-square results show a p-value of 0.019, which means that there is a relationship between stress and menstrual cycle disorders with a value (OR = 3.222; 95% CI = 1.293-8.030) that female students with severe stress have a 3.222 times greater chance of experiencing menstrual cycle disorders than female students with severe stress. with female students with mild stress. Conclusion: There is a relationship between stress and menstrual cycle disorders in students of the Faculty of Public Health, Ahmad Dahlan University during the Covid-19 pandemic in Yogyakarta. Keywords: Stress, menstrual cycle disorders, adolescents, Covid-19 pandemic