Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO) DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DANNY IVANNO RITONGA
BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v25i3.2540

Abstract

Universitas Negeri Medan (Unimed) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang mengelola program kependidikan dan non-kependidikan di Sumatera Utara. Pada saat ini, Unimed telah mengelola 7 (tujuh) fakultas dan 1 (satu) program pascasarjana. Salah satu fakultas yang ada di Unimed adalah Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang merumuskan visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi Unimed, dan arah prioritas perkembangan Sumatera Utara di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Untuk mengetahui pelaksanaan Learning Organization (LO) di fakultas ini digunakan instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem Learning Organisasi Profile (Buku “Building The Learning Organization”) oleh Michael J. Marquardt (1996), antara lain: (1) Learning Dynamics; (2) Organization Transformation; (3) People Empowerment; (4) Knowledge Management; dan (5) Technology Application. Instrumen ini menggunakan skor dengan empat skala, yaitu: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3 (terlaksana sebagian besar), skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak), Setiap subsystem Learning Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Adapun total jumlah skor sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari instrumen pengukuran (kuesioner) dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile di FBS Unimed adalah 135, artinya 67,5% Learning Organisasi (LO) di fakultas ini telah terlaksana sebagian besar (applies to a great extent).   Kata Kunci : Profil Unimed, Profil FBS Unimed, The Fifth Discipline Learning Organization (LO), Instrumen Learning Organization Profile.
EVENT DEKLARASI KEPENGURUSAN ORGANISASI ATAU KOMUNITAS INDONESIAN BASS FAMILY (IBF) CHAPTER SUMATERA UTARA PERIODE 2019-2024 DI KOTA MEDAN Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v31i2.20194

Abstract

Komunitas yang baik selalu memberikan warna baru dalam pengelolaan suatu kumpulan. Komunitas harus dapat membangkitkan semangat kepada para anggotanya. Komunitas juga merupakan suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar dari pada komunitas adalah lokalitas dan perasaan masyarakat setempat.IBF Chapter Sumut sebagai suatu komunitas seni musik dengan visi dan misi yang jelas, serta menjunjung tinggi semboyan (motto) “Bersama Dalam Perbedaan”.Event yang diadakan ini merupakan suatu agenda, kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan, menampilkan dan mendeklarasikan organisasi IBF Chapter Sumatera Utara dengan tujuan mengkomunikasikan pesan-pesan kepada para tamu undangan yang berasal dari organisasi musik lainnya yang ada di Medan. Organisasi IBF hadir untuk menjadi wadah bagi para musisi untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, walaupun anggotanya hadir dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kata Kunci : Organisasi, Komunitas, Event, IBF Chapter Sumut
SUATU UPAYA DALAM PELAKSANAAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI MUSIK BERBASIS PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH - SEKOLAH MAUPUN LEMBAGA - LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA DANNY IVANNO RITONGA
BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 39.2448

Abstract

Salah satu bidang pendidikan yang berpotensi untuk mengubah moralitas peserta didik adalah pendidikan seni. Sebagaimana dikatakan oleh Dewantara (1962 : 336), bahwa pendidikan kesenian atau rasa dengan sendiri menuju kepada pendidikan intelektuil dan akhirnya sampai kepada pendidikan watak, yakni pendidikan moril atau pendidikan budi pekerti. Begitu juga pendidikan seni musik bisa memiliki potensi untuk mengubah perilaku atau karakteristik peserta didik di sekolah-sekolah maupun lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengembangkan potensi ini, peserta didik perlu digiring untuk mempelajari dan memahami berbagai jenis kesenian yang memiliki kandungan makna atau nilai-nilai kearifan melalui pembelajaran pendidikan seni berbasis seni budaya lokal. Berdasarkan hasil survei, sekolah-sekolah maupun lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia perlu meningkatkan pengajaran pendidikan seni dengan menggunakan paradigma sebagai berikut: materi pelajaran berakar dari budaya lokal bukan dari budaya luar, pelajaran seni musik diajarkan sebagai upaya memberikan pengalaman estetis bukan usaha mencetak seniman, dan pengajaran materi seni musik diiringi dengan penanaman nilai atau makna tidak hanya sekedar belajar praktek, sehingga semua materi seni musik yang diajarkan harus yang mengandung makna, bermakna, dan dibermaknakan.   Kata kunci : pembelajaran seni musik, pengajaran pendidikan seni musik, pendidikan budaya dan karakter bangsa.
OTODIDAK (BELAJAR SENDIRI) SEBAGAI METODE (CARA) DARI EKSPLORASI KEBANYAKAN MUSISI POPULER (HIBURAN) DALAM BERMAIN MUSIK Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v26i3.5611

Abstract

Musisi populer (hiburan) kebanyakan bisa bermain musik dengan cara belajar sendiri. Proses belajar musik yang mereka lakukan menarik untuk diamati, karena diperkirakan mempunyai hal-hal khusus yang berkaitan dengan penguasaan materi-materi belajar musik tersebut. Dalam perspektif belajar sendiri, bisa dipastikan segala daya upaya digunakan untuk dapat mengetahui hal yang ingin dipelajari. Dengan segala daya upaya inilah orang akan menggali atau mengeksplorasi segala kemungkinan dan potensi diri dalam rangka memecahkan persoalan atau masalah-masalah yang dihadapinya. Belajar secara otodidak berarti tanpa dorongan atau bimbingan dari luar, sehingga penguasaan dari hal-hal yang dipelajari harus dilakukan sendiri. Usaha penguasaan terhadap lagu baru misalnya akan dilakukan dengan mengerahkan segala daya upayanya untuk dapat menguasai lagu tersebut. Dalam proses pembelajaran musik, musisi-musisi hiburan sangat mengandalkan pengalaman yang didapat dari lingkungannya saat menjalankan pekerjaannya.   Kata Kunci : Otodidak, Bakat dan Kemampuan, Minat, Belajar Musik Otodidak  
PEMAKAIAN JARI-JARI TANGAN SEBAGAI KODE ISYARAT PEMBERITAHUAN NADA DASAR (AKOR POKOK/PRIMER) DAN TINGKATAN AKOR (KADENS) PADA SUATU TANGGA NADA DIATONIK (KROMATIK) DALAM MENGIRINGI SEBUAH NYANYIAN (LAGU) BAGI PARA PENYANYI/PEMUSIK ENTERTAINMENT Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v31i3.20201

Abstract

“Live music" itu adalah pagelaran musik secara langsung. Kata “live" ini digunakan untuk menjelaskan keadaan suatu hal (kata “live" adalah kata kerja/verb, sehingga merupakan bentuk aksi dari sebuah subjek dalam kalimat). Live music bisa membangun mood jadi lebih enak dan nyaman. Tapi, selama sound-nyanggak terlalu menggelegar heboh. Kalau terlalu keras, malah nggak nyaman.Musik merupakan media yang sangat efisien sebagai sarana penghibur jiwa. Selama musik tersebut masih bisa dianggap indah dan sudah pasti musik itu bisa menghibur. Salah satu contohnya ketika seseorang sedang bosan, mereka bisa saja menggunakan musik sebagai media penghibur dan menghilangkan rasa lelah mereka. Dalam mengiringi/memainkan atau menyanyikan sebuah lagu tidaklah mudah jika tidak dibarengi dengan pengetahuan yang mumpuni akan musik itu sendiri. Karena sangat besar kemungkinan bagi kita sebagai pemusik dan penyanyi akan menerima permintaan/request lagu yang tidak kita ketahui. Oleh karena itu, dibutuhkan “kode isyarat” sebagai patokan dalam mengisyaratkan nada dasar hingga akor-akor yang ada pada sebuah lagu tersebut. Kata Kunci : Live Music, Band, Music Entertainment, Tangga Nada, Akor (Chord),
ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN MENGENAI KOMPETENSI GURU/DOSEN PADA ABAD 21 Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v26i2.5577

Abstract

Masa depan bangsa, salah satunya sangat ditentukan oleh guru/dosen. Tidaklah heran, dulu, ketika Hiroshima hancur lebur dibombardir Amerika Serikat, hanya satu pertanyaan yang keluar dari mulut Kaisar Jepang, “Berapa banyak guru/dosen yang masih hidup?”. Luar biasa, betapa saat itu, Sang Kaisar memikirkan nasib bangsa dengan menggantungkannya pada peran guru/dosen. Untuk menghasilkan guru/dosen yang professional dan kompeten juga adalah tantangan yang sangat berat. Mengacu pada pendapat dan teori sebagai landasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam rangka membangun bangsa melalui pendidikan, khususnya dalam meningkatkan peran guru/dosen didalamnya. Tujuan pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia secara utuh, bukan hanya membangun keterampilan menghapal, menuntut profesionalitas dan kompetensi guru/dosen yang sangat tinggi. Oleh karena itu, guru/dosen memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya membangun bangsa yang maju.   Kata Kunci:     Kompetensi Guru/Dosen, Tanggung Jawab Guru/Dosen, Posisi Guru/Dosen Abad 21  
INDONESIA BASS FAMILY (IBF) SEBAGAI SALAH SATU WADAH (KOMUNITAS) PARA BASSIST INDONESIA Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i3.17180

Abstract

Abstract                 Tanpa adanya suara bass, musik akan terdengar terlalu kering dan tidak bulat. Meskipun begitu, pada kenyataannya, menjadi pemain bass adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dijalani. Jangkauan nada yang dihasilkan dari instrumen guitar bass dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, adalah jumlah dari fretboard yang terdapat pada instrumen bass. Kedua, adalah jumlah senar yang terdapat pada instrumen bass. Berbeda dengan gitaris, kebanyakan pemain bass biasanya memang tidak menggunakan efek bass pada routing sinyal mereka. Namun, hal ini tidak berlaku umum karena ada beberapa aransemen lagu yang membutuhkan efek bass tertentu agar klop dengan dinamika atau maksud lagu tersebut. Di Indonesia ternyata terdapat sebuah komunitas sekaligus wadah tempat berkumpulnya para pemain alat musik bass atau bassist dari seluruh Indonesia yaitu Indonesian Bass Family (IBF). Harry Toledo (Azharianto Akha), salah satu pemain bass senior di Indonesia membentuk Indonesia Bass Family (IBF) pada tahun 2010, yang bertujuan untuk mempertemukan para bassist muda dengan para seniornya dalam satu wadah komunitas tempat berbagi pengalaman bermain, belajar bermusik dan hal lain yang diperlukan untuk menjadi musisi yang baik. Latar belakang anggota IBF ini sangat beragam, bukan hanya mereka yang berprofesi sebagai bassist ataupun musisi, namun ada juga profesi lain seperti pegawai kantoran, pebisnis, dll, namun memiliki kemampuan bermain bass. Kata kunci : Indonesia Bass Family (IBF), bassist, komunitas
TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA (GONDANG HASAPI) Danny Ivanno Ritonga
BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v28i2.10282

Abstract

Gondang merupakan sebutan untuk orkes tradisional dari Batak Toba. Ada 2 jenis orkes gondang, yaitu Gondang Sabangunan (dimainkan di luar rumah/di bawah langit) dan Gondang Hasapi atau Uning-uningan (di dalam rumah). Keduanya terdiri dari beberapa alat musik yang hampir sama, meskipun ada juga perbedaan pada tipe permainannya yaitu; gondang Sabangunan memainkan pola ritmis, sedangkan gondang Hasapi cenderung memainkan pola melodis. Penggunaan gondang harus disesuaikan dengan situasi atau keadaan tertentu. Masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara pada saat sekarang ini menggunakan gondang hasapi untuk mengiringi acara-acara yang bersifat sekuler dalam berbagai kebutuhan, seperti mengiringi pesta pernikahan, mengiringi tarian, musik pertunjukan dan sebagai pelengkap ritus religi. Seiring dengan perkembangan zaman atau pengaruh musik barat terhadap masyarakat Batak Toba, formasi gondang hasapi juga mengalami perkembangan. Gondang hasapi pada saat ini memiliki formasi instrumen yang beragam, gondang hasapi pada masyarakat Batak Toba saat ini tidak memiliki sebuah ketentuan dalam instrumentasi yang digunakan. Kata Kunci: Instrumen Hasapi, Sulim, Sarune Etek, Garantung, Taganing, Hesek, Ogung.
DESKRIPSI ADANYA EFEKTIFITAS IRINGAN ANSAMBEL MUSIK PADA KEGIATAN PADUAN SUARAMAHASISWA DALAM PERTUNJUKAN / PEMENTASAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Danny Ivanno Ritonga
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 73 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i73.4740

Abstract

Rasa ritmik dan bentuk kegiatan bermain musik dapat meningkatkan ungkapan diri kreatif seseorang,karena orang tersebut akan mengalami langsung kegiatan bermusik dengan berbagai macam alat musikyang memiliki ragam warna bunyi yang khas dan berbeda-beda. Peran pendidik dalam memberikanlatihan-latihan dan lingkungan yang mendukung penting juga dalam menentukan perkembangankecerdasan bermusik peserta didik. Untuk itu, kegiatan dibidang seni musik perlu dikembangkan di duniapendidikan, seperti kegiatan paduan suara dan ansambel musik sekolah pada kegiatan ekstrakurikuler disekolah-sekolah, lembaga pendidikan formal atau lembaga non formal, seperti lembaga kursus musik.Musik adalah salah satu produk dan aspek kebudayaan. Musik juga diyakini dapat mencerdaskan otak,lebih-lebih bagi peserta didik yang pertumbuhan pendengarannya berada pada puncak kepekaan,terutama anak-anak. Dengan kata lain, kegiatan musik sangat membantu setiap orang untukmenyelami seluk beluk suasana hati dan relung pikiran yang paling dalam (Nimpoeno, 2009: 8).
PEMANFAATANSOFTWAREMULTIMEDIA DALAM MENGARANSEMEN MUSIK SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKANSENI MUSIK FBS UNIMED Danny Ivanno Ritonga
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 19, No 72 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v19i72.4729

Abstract

AbstrakSalah satu perkembangan teknologi dalam masyarakat dunia yaitu multimedia.Perkembangan multimedia akan mengikuti perkembangan internet. Fasilitas tersebutdimanfaatkan oleh mahasiswa untuk membrowsing berbagai software multimedia yangberhubungan dengan musik, yang jelas didalamnya terdapat satu kegiatan dalam membuatkarya-karya musik “baru” maupun dalam bentuk aransemen, misalnya membuat aransemenuntuk combo, dalam bentuk recording maupun menggunakan sampler.Untuk itu, saya inginberbagi kompetensi mahasiswa pada software nuendo sajakarena saya berasumsi bahwanuendo memiliki berbagai kelebihan dari software multimedia yang lain.