Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLA ADAPTASI SOSIAL PEREMPUAN KORBAN PENGGUSURAN DI DKI JAKARTA, MEDAN, DAN MAKASSAR Ikhlasiah Dalimoenthe; Evy Clara; Yenina Akmal
BUANA ILMU Vol 5 No 2 (2021): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v5i2.1499

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola adaptasi sosial pada keluarga korban penggusuran di perkotaan, khusunya di DKI Jakarta, Medan, dan Makassar. Dari sisi metodologi, penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik-mixed method. Lokasi penelitian di DKI Jakarta, Medan, dan Makassar dengan waktu penelitian selama 6 bulan, yaitu Mei – Oktober 2020. Subyek penelitian ialah Keluarga korban penggusuran DAS Ciliwung dan Penjaringan (DKI Jakarta); sungai Deli, Medan; dan di jalan A. P. Pettarani 2, jalan Rajawali serta Bara-Baraya, Kota Makassar.Ada empat pola adaptasi sosial yang dilakukan oleh para korban penggusuran yang di relokasi, yaitu adaptasi fisik, sosial, ekonomi, dan teritori. Adaptasi masyarakat pada aspek lingkungan fisik menunjukkan masih dalam tahap penyesuaian diri dari lokasi lama ke lokasi baru. Adaptasi lingkungan sosial tampaknya belum sepenuhnya diterima. Adaptasi Ekonomi yang dilakukan adalah penyesuaian terhadap anggaran rumah tangga, karena pengeluaran menjadi lebih besar. Sementara itu, mengenai adaptasi teritori ada, ada tiga klasifikasi kategori teritori, yaitu: (1) ruang privat); (2) ruang yang bersifat semi-privat; dan (3) ruang publik. Kata kunci: pola, adaptasi sosial, keluarga korban penggusuran, perkotaan
Pemetaan Jaringan Sosial dan Motif Korban Human Trafficking pada Perempuan Pekerja Seks Komersial Ikhlasiah Dalimoenthe
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 10, No 1 (2018): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v10i1.8430

Abstract

Tingginya laju pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan ekonomi, menjadikan kawasan seperti DKI Jakarta menjadi salah satu tujuan didatangkannya para korban human trafficking (terutama perempuan dan anak-anak) dari luar wilayah Jabodetabek. Mereka dibawa terutama perempuan untuk dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK). Hal ini bisa dilihat dengan bertambahnya jumlah tempat panti pijat plus atau spa plus yang menawarkan para perempuan PSK. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk jaringan sosial pada kasus human trafficking perempuan yang dijadikan PSK dan menjelaskan motif apa yang membuat mereka menjadi korban human trafficking untuk dijadikan perempuan PSK di Wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan untuk jenis penelitian ini adalah fenomenologi. Lokasi penelitian di DKI Jakarta, namun Kepulauan Seribu tidak termasuk dan waktu penelitian berlangsung selama 5 bulan (Juni sampai Oktober 2017). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bentuk jaringan sosial yang terbentuk adalah jaringan sosial parsial dan jaringan sosial kepentingan. Sementara itu, motif atau latar belakang penyebab informan menjadi korban human trafficking dan kemudian dijadikan PSK, yaitu: Pertama, motif kemiskinan. Kedua, motif sulitnya akses lapangan kerja. Ketiga, motif pendidikan. Keempat, motif masalah keluarga. Kelima, motif praktek budaya pernikahan dini yang berdampak pada perceraian.