Muhammad Hilmi
Program Oceanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Jl. Prof Dr Sudarto, SH, Kampus Undip Tembalang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISA GEOSPASIAL PENYEBAB PENURUNAN MUKA TANAH DI KOTA SEMARANG Bambang Darmo Yuwono; Hasanuddin Z. Abidin; Muhammad Hilmi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan muka tanah merupakan permasalahan yang umum terjadi di kota - kota besar termasuk di Kota Semarang. Kondisi geologi serta aktifitas manusia ditengarai menjadi faktor penyebab penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah memiliki karakteristik yang bervariasi secara spasial maupun temporal diakibatkan oleh faktor penyebab yang berbeda.Karakteristik dari penurunan tanah perlu diketahui untuk keperluan perencanaan dan penataan kota maupun tindakan dalam melakukan antisipasi dan mitigasi terhadap dampak yang ditimbulkan. Untuk mendapatkan karakteristik penurunan muka tanah dilakukan penggabungan hasil pengukuran penurunan muka tanah dari berbagai metoda yaitu sipat datar, GPS, pengukuran langsung dan InSAR. Analisa geospasial didasarkan pada hubungan spasial antara karakteristik penurunan muka tanah terhadap faktor - faktor penyebab penurunan muka tanah maupun terhadap kondisi tutupan lahannya.Penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Semarang memiliki laju yang bervariasi antara 0 - 13 cm/tahun dengan kecenderungan meningkat ke arah utara timur (timur laut) Kota Semarang. Daerah yang memiliki laju penurunan muka tanah tinggi antara 9 - 13 cm/tahun antara lain adalah PRPP (Pekan Raya Promosi dan Pembangunan), Tanjungmas, Terboyo dan Kaligawe. Penelitian ini mengakaji tentang faktor yang berpengaruh terhadap penurunan muka tanah menggunakan analisis geospasial terkait dengan faktor – faktor antara lain perubahan muka air tanah, pembebanan dan konsolidasi. Hasil penelitian menunjukkan di lokasi Semarang bagian Utara memiliki perubahan muka air tanah yang cukup tinggi antara 1.2 – 1.4 m per tahun , dengan nilai indeks kompresilibitas berkisar antara 0.6 – 0.9 dimana skala pembebanan berkisar 3 – 4.Kata kunci: : GPS, InSAR, muka air tanah, skala pembebanan, indeks kompresibilias,