Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSTRAKSI BERBANTU GELOMBANG MIKRO SENYAWA BIOFORMALIN DARI BATANG TUMBUHAN API-API (Avicennia Marina) Risa Ikhtiani; Nurul Fitria Zulkarnaen; Muhammad Farid Aminudin; Indah Riwayati
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.107 KB)

Abstract

Mangrove merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah pantai. Salah satu spesies mangrove adalah tumbuhan Api api (Avicennia marina). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya ekstrak tumbuhan ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai obat karena mempunyai sifat-sifat antivirus, antikanker, antijamur dan antibakteri. Sifat anti jamur dan antibakteri ini berasal dari kandungan senyawa fenolik seperti flavonoid, asam fenolik dan tanin yang menyebabkan tumbuhan Api api memungkinkan digunakan sebagai bioformalin. Bioformalin merupakan zat  yang dapat dipergunakan sebagai pengawet bahan pangan yang aman karena berasal dari bahan alami. Ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro merupakan proses yang relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variabel rasio umpan-solven, daya dan waktu proses ekstraksi flavonoid dari batang tumbuhan Api api dengan bantuan gelombang mikro. Percobaan dilakukan dengan variabel rasio umpan-pelarut 1:10 sampai dengan 1:25, variabel daya 10% sampai dengan 70% daya maksimum alat (399 watt), dan variabel waktu 15 sampai 45 menit. Hasil percobaan menunjukan bahwa ketiga variabel berpengaruh terhadap konsentrasi flavonoid hasil ekstraksi. Secara umum meningkat seiring kenaikan ketiga variabel sampai maksimum di titik tertentu, kemudian turun. Konsentrasi maksimum diperoleh pada variabel umpan-pelarut, daya, waktu berturut-turut sebesar 1:15, 30%, dan 25 menit dengan hasil flavonoid sebesar 3,590 mg/ml. Kata kunci : Bioformalin, gelombang mikro, ekstrak batang api-api.
Decreasing of Participation of Youth in Agricultural Sector (Case Study at Delanggu Village, Delanggu, Klaten) Choirul Amin; Muhammad Farid Aminudin; Dilahur Dilahur; Priyono Priyono
Forum Geografi Vol 14, No 2 (2000)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v14i2.447

Abstract

This study is carried out in Delanggu, Klaten, that has high productivity of rice but undergoing a decrease in the role of the sector of agriculture. The goal of this study is to observe young people departicipation in the sector od agriculture and fators that influence it. The method used is survey method. The population is all of the young people in Delanggu, 1.419 peoples. The sampling uses stratified proporsional quota sampling where respondents are divided into three groups of age, 15 – 19 years old, 20 – 24 years old, and 25 – 29 years old. Every sampling in eah group is taken 5% proportionally, with its homogenates consideration, while the characteristic, which has determined in order to fulfil the number of determined quota in each age group. Collected data is presented in the form of frequency and cross table. Qualitative data analysis uses logical thought, deducyive – inductive, analogy ang comparison, whereas analyzing frequency and cross table uses quantitative data analysis. The use of both analysis is adjusted to the data and goal of the study.
FORMULASI SABUN MANDI PADAT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Muhammad Farid Aminudin; Nayyifatus Sa’diyah; Putri Prihastuti; Laeli Kurniasari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v4i2.3025

Abstract

Sabun telah menjadi kebutuhan primer hampir di seluruh lapisan masyarakat. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kimia dan farmasi, perkembangan kosmetik mulai bergeser ke arah natural product karena adanya trend back to nature. Salah satu bahan herbal yang dapat ditambahkan dalam sediaan kosmetik sabun mandi padat adalah ekstrak kulit manggis. Kulit buah manggis diketahui tersusun atas senyawa polifenol yang cukup banyak, diantaranya adalah antosianin, tanin, xantone, dan senyawa asam fenolat. Xantone yang banyak terdapat pada kulit buah manggis berfungsi sebagai antioksidan, antiproliferasi, anti-inflamasi, dan antimicrobial. Oleh karenanya dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada formulasi sabun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil analisa organoleptik, derajat keasaman, kadar air, dan alkali bebas serta pengaruh variabel penambahan ekstrak kulit manggis. Tahap dari penelitian ini meliputi formulasi sabun menggunakan 15 gram minyak kelapa dengan penambahan 12 gram NaOH serta variabel berubah ekstrak kulit manggis 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, 0.9 dan 1.1 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel sabun yang dibuat telah memenuhi Standar Nasional Indonesia 1994. Penambahan ekstrak kulit manggis tidak berpengaruh nyata terhadap uji derajat keasaman, kadar air, dan alkali bebas. akan tetapi berpengaruh terhadap warna sabun Kata kunci : formulasi, ekstrak kulit manggis, NaOH, sabun padat