A. Mustofa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BEKAM BASAH MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI KOTA SEMARANG Sri Widodo; A. Mustofa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.373 KB)

Abstract

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Prevalensi hiperurisemia akhir-akhir ini cenderung meningkat. Hiperurisemia yang berkepanjangan dapat menyebabkangout, terdiri dari kelainan yang sangat serius berupa artritis pirai atau artritis gout, tophus, nefropati urat dan pembentukan batu urat pada ginjal, gagal ginjal, penyakit jantung dan mata.Terapi bekam basah memungkinkan terjadinya perlukaan kecil dan tipis pada permukaan kulit dan adanya tindakan vakumisasi memungkinkan terjadinya “ekskresi melalui kulit secara artifisial” yakni suatu proses ekskresi material melalui kulit yang dibuat dengan cara melakukan insisi/perlukaan tipis pada permukaan kulit dikombinasi dengan vakumisasi sebagai analogi dari proses ekskresi yang dilakukan ginjal. Komponen yang diekskresikan meliputi produk-produk sisa metabolisme tubuh, radikal bebas, substansi kimiawi dan biologi yang dilepaskan ke dalam cairan interstitial dan darah termasuk substansi hidrofilik dan atau hidropubik. Hasil penelitian diperoleh data bahwa terapi bekam basah tidak mempunyai efek atau pengaruh yang bermakna secara statistik meskipun terdapat kecenderungan penurunan kadar asam urat dalam darah, ditunjukkan hasil analisis secara tunggal perlakuan data nilai p sebesar 0,266 (>0,05) untuk tahap 1 kelompok A dan nilai p sebesar 0,263 (>0,05) untuk tahap 2, sedangkan kelompok B diperoleh nilai p sebesar 0,900 (>0,05) pada tahap 1 dan nilai p sebesar 0,308 (>0,05) pada tahap 2. Terapi bekam basah tidak memberi efek atau pengaruh yang bermakna statistik terhadap peningkatan kadar asam urat dalam urin bahkan cenderung menurun, hal ini ditunjukkan hasil analisis secara tunggal perlakuan data nilai p sebesar 0,102 (>0,05) untuk tahap 1 kelompok A dan p sebesar 0,157 (>0,05) tahap 2, kelompok B diperoleh nilai p sebesar 0,317 (>0,05) pada tahap 1 dan p sebesar 0,180 (>0,05) pada tahap 2. Kata kunci: terapi bekam basah, hiperurisemia dan asam urat