Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Memahami Mekanisme Testis Sebagai Immune Privilege Site Kiagus M Arsyad; Siti Hildani Thaib
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Immune privilege adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tempat tertentu tubuh yang yang mampu menyesuaikan diri dengan antigen tanpa menimbulkan respon imun. Organ yang diketahui termasuk immune privilege sites adalah  otak, mata, placenta, fetus dan testis. Immune privilege diduga sebagai hasil adaptasi evlusioner untuk melindungi struktur vital dari efek merusak dari suatu respon imun peradangan. Bukti testis sebagai Immune privilege site dan faktor faktor yang normalnya menyebabkan peradangan ada didalam testis dengan kadar  yang tinggi yang mengatur perkembangan sperma ketimbang menimbulkan peradangan. Mengontrol perkembangan sperma dengan mengontrol  pembelahan sel dan sel survival. Faktor imun lain yang ada di dalam testis adalah enzim yang menginduksi  nitrit oxide synthase (iNOS), dan produknya Nitric Oxide NO), Transforming Growth Faktor beta(TGFβ), enzyme cyclooxygenase-2 (COX-2) dan produknya prostaglandin E2. Jadi sebagai organ yang immune privilege maka  testis dapat: menekan sejumlah faktor respon imun mengatur perkembangan sperma ketimbang memicu peradangan, tetapi dapat terjadi penyakit autoimun pada testis.
Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan Usia Ibu, Usia Gestasi, Paritas, dan Pekerjaan pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang Inthan Atika; Hadrians Kesuma Putra; Siti Hildani Thaib
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berat selama kehamilan yang dapat menyebabkan berbagai gangguan keseimbangan tubuh ibu sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang janin. Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Angka kejadian hiperemesis gravidarum tahun 2012-2015 di RSUP Dr. Mohammad Hoesin palembang masih cukup tinggi yaitu 158 kejadian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hiperemesis gravidarum dengan usia ibu, usia gestasi, paritas, dan pekerjaan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional, dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2015. Populasinya adalah semua ibu hamil penderita kasus obstetri yang dirawat inap di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari 1 Januari 2012–30 September 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana dari seluruh sampel 158, yang memenuhi kriteria inklusi adalah 104 kemudian diambil sampai memenuhi jumlah sampel minimal yaitu 81 sampel. Data diolah dengan SPSS untuk selanjutnya dilakukan analisis hubungan antara usia ibu, usia gestasi, paritas, dan pekerjaan terhadap hiperemesis gravidarum dengan uji komparatif Chi Square. Analisis multivariat dengan metode regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap hiperemesis gravidarum. Hasil uji komparatif Chi Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara usia gestasi dan  hiperemesis gravidarum dengan p=0,005, paritas dan hiperemesis gravidarum dengan p=0,021, pekerjaan dan hiperemesis gravidarum dengan p=0,021. Hasil analisis multivariat menunjukkan pekerjaan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap hiperemesis gravidarum. Terdapat hubungan yang signifikan antara hiperemesis gravidarum dengan usia gestasi, paritas, dan pekerjaan. Sedangkan faktor usia ibu tidak bermakna