Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Orientasi Beragama dan Implikasinya pada Daya Berfikir Kritis Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Sari Narulita; Miftahul Jannah
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSQ.015.1.06

Abstract

Many factors cause weak thinking power in religion; one of them is religious orientation. This article aims to map the religious orientation of UNJ students so that it can be understood the direction, its tendency and its implications on its critical power. The study used a descriptive analytical approach with the acquisition of data through observation, questionnaires, and interviews. The findings are prepared with data presentation to be analyzed and drawn conclusions, as well as inputs and suggestions that can be submitted. The results of the study show that in general, religious orientation does not correlate with critical power in religion. But specifically, it was found that intrinsic orientation has a strong enough correlation with students' thinking ability. To increase the level of intrinsic orientation can be done by following religious studies. Keywords: Religious Orientation, Student, Critical thinking Abstrak Lemahnya daya pikir dalam beragama disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya di tenggarai oleh orientasi beragamanya. Artikel ini bertujuan untuk memetakan orientasi beragama mahasiswa UNJ, sehingga bisa dipahami arah, kecenderungannya dan implikasinya pada daya kritisnya. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analitis dengan perolehan data melalui observasi, kuesioner dan wawancara. Temuan disusun dengan sajian data untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan, serta masukan dan saran yang bisa diajukan. Hasil penelitian menunjukkan secara umum, orientasi beragama tidak berkorelasi dengan daya kritis dalam beragama. Namun secara spesifik ditemukan bahwa orientasi instrinsik memiliki korelasi yang cukup kuat terhadap daya pikir dalam beragama mahasiswa. Untuk meningkatkan tingkat orientasi instrinsik bisa dilakukan dengan mengikuti pengajian dan pengkajian agama. Kata kunci: Orientasi Beragama, Mahasiswa, Daya Berfikir Kritis
Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Miftahul Jannah; Khoiriyah Khoiriyah
Gunung Djati Conference Series Vol. 36 (2023): Annual Islamic Education Management Conference 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap individu harus mempunyai kekuatan dorongan diri untuk mau berubah dalam dirinya sendiri, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannyastudi literasi. Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas dengan cara tertentu yang terararah untuk mencapai tujuan. Terdapat hubungan antara motivasi dan kepuasan dari seorang pekerja. Hubungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu: 1) Pegawai yang motivasi dan kepuasannya tinggi, ini merupakan keadaan ideal, baik bagi organisasi maupun bagi pegawai itu sendiri 2) Karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, tetapi tidak merasa puas dengan kerja mereka 3) Karyawan tidak bekerja dengan baik dan tidak memperoleh rangsangan yang memuaskan dari perusahaan. Faktor-faktor kepuasan kerja yang diambil berdasarkan pada Job Descriptive Index, dimana terdapat pengukuran yang standar terhadap kepuasan kerja, yang meliputi beberapa faktor yaitu pekerjaan itu sendiri, mutu dan pengawasan supervisi, gaji atau upah, kesempatan promosi, dan rekan kerja.