Ahmad Ahmad
Pondok Pesantren Darul Hikmah (PPDH) Soncolela Kota Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep Ta’dib Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Implikasinya dalam Pendidikan Islam Ahmad Ahmad
AN NUR: Jurnal Studi Islam Vol. 13 No. 1 (2021): An-Nur: Jurnal Studi Islam
Publisher : Istitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) An-Nur Yogyakarta Komplek PP An Nur Ngrukem PO BOX 135 Bantul 55702 Yogyakarta Tlp/Fax (0274) 6469012. http://jurnalannur.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.826 KB) | DOI: 10.37252/an-nur.v13i1.98

Abstract

Corak pendidikan yang dikehendaki oleh Islam adalah pendidikan yang mampu membentuk manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, serta anggun dalam moral dan kebijakan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidikan Islam perlu merekonstruksi kembali konsep dan sistem pendidikannya sesuai dengan moral dan nilai-nilai Islam sehingga dapat membangun peradaban sesuai dengan misi Islam. Salah satu konsep pendidikan yang fundamental, integral dan ianggap mampu membangun peradaban serta dapat dijadikan sebagai kerangka ataupun landasan pendidikan dalam perspektif Syed Muhammad Naquib al-Attas adalah konsep ta’dib. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yakni melalui penelusuran kepustakaan. Kajian difokuskan pada konsep pendidikan Islam Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang ta’dib, dan implikasinya dalam pendidikan Islam. Data primer iambil dari karya-karya Syed Muhammad Naquib al-Attas. Sedangkan data sekunder iambil dari karya orang lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh didekati dengan pendekatan filosofis. Kemudian ianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analitis dan membandingkan dengan pendapat tokoh lain atau komparasi. Adapun hasil penelitian ini menjukan bahwa konsep ta’dib dalam pendidikan Islam seperti yang di dorong oleh Al-Atas memberikan implikasi baik akan lahirnya manusia yang beradab, yaitu manusia yang mampu mengintegrasikan ilmu, amal dan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dapat mengantarkan manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam aktifitas pendidikan, aspek moral/akhlak sangat signifikan dalam proses pengembangan pendidikan Islam.
EFEKTIVITAS MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK PRIBADI YANG ISLAMI: BAHASA INDONESIA AHMAD AHMAD
JURNAL MUMTAZ Vol. 2 No. 2 (2022): JULI 2022
Publisher : LP2M-STIT Mumtaz Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam memandang, bahwa pendidikan merupakan usaha yang paling strategis untuk mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia. Melalui pendidikan berbagai potensi basyariyah, insaniyah, dan al-nas yang dimiliki manusia dapat diberdayakan secara optimal sehingga ia dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan misi Islam dalam bidang pendidikan sebagai mana tersebut, keberadaan kurikulum memegang peran yang amat penting.Kurikulum pendidikan Islam harus dikembangkan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri, yaitu meciptakan generasi yang berakhlak mulia, yang mampu menyeimbangkan antara iman, ilmu dan amal.Maka untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam tersebut, para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan Islam harus mampu memanage kurikulum dengan efektif, kratif, dan inofatif.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yakni melalui penelusuran kepustakaan.Kajian difokuskan pada konsep teor-teori tentang manajemen kurikulum pendidikan Islam berdasarka al-Qur‟an dan hadits. Sedangkan data sekunder diambil dari karya orang lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analitis dan membandingkan dengan pendapat tokoh lain atau komparasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum pendidikan Islam sangat sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai individu maupun kebutuhan manusia sebagai mahkluk sosial.Yakni mampu membentuk pribad-pribadi yang islami.Dimana dalam kurikulum pendidikan Islam mementingkan aspek pribadi termasuk bakat, minat peserta didik kecerdasan akal dan intelektual kemudian mengajarkan aspek sosial dalam hubungannya dengan masyarakat, ketaatan pada hukum dan aturan yang berlaku yang kesemuanya sesuai dengan al-Quran dan Hadits.